Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Cobaan Hidup Mahasiswa yang Pernah Menunda Kuliah alias Gap Year

Redaksi oleh Redaksi
2 Juli 2023
A A
mahasiswa gap year mojok.co

Ilustrasi uneg-uneg (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sebagian pelajar di negeri Wakanda, seringkali dibenturkan oleh sebuah pilihan dan realita setelah mereka mentas dari SMA maupun SMK. Pilihan itu antara mau lanjut kuliah di perguruan tinggi maupun pilihan untuk rehat sejenak menikmati kebebasan hidup tanpa pikiran dan beban, alias nganggur. Terkadang setelah berhasil memilih pilihan, masih saja mereka dibenturkan dengan realita. Entah perihal minim finansial, gagal mendapat izin orang tua buat kuliah, bahkan hingga ditolak oleh kampus idaman.

Berbeda dengan saya. Pada tahun 2019 saya berhasil menuntaskan jenjang pendidikan SMK dengan indikasi keberhasilan kelulusan yang cukup memalukan. Bagaimana tidak, saya lulus dengan pridikat nilai kelulusan 2 koma sekian pada saat itu. Alhasil, membuahkan predikat nilai kurang memuaskan. Tetapi bagi saya itu bukan masalah yang serius, karena orientasi setelah lulus SMK adalah kerja. Membantu beban orang tua yang selalu meminta anaknya untuk segera bisa mencari cuan sendiri.

Walhasil, saya rehat dalam dunia pendidikan, yang sering kita sebut sebagai gap year. Jangan ngira saya nganggur ketika itu. Ngalor ngidul berusaha sekuat tenaga buat nyari kesibukan supaya nggak dicelotehi omongan tetangga. Begitu berat bagi saya ketika itu. Hingga akhirnya sampai dengan saat ini saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, banyak cobaan yang saya alami ketika mendapat julukan gap year.

#1 Merasakan susahnya mencari pekerjaan

Enggan dikira pengangguran setelah lulus dari SMK, saya mencoba untuk merantau ke kota orang demi selembar cuan. Di kala teman-teman sebaya yang sibuk mendafarkan diri dan berhasil lolos di perguruan tinggi idaman mereka, saya masih ngalor ngidul bawa amplop coklat menemui beberapa HRD di perusahaan. Tidak selalu diterima dengan baik tentu. Banyak cobaan yang saya temui.

Tetapi berkat usaha dan jerih payah, pilihan memutuskan gap year dan mengambil sebuah pekerjaan di perusahaan besar berhasil saya lampaui. Walaupun pada akhirnya saya memilih resign, karena merasa jadi buruh itu berat. Dari situlah saya mulai membuka mata, bahwa keberlanjutan pendidikan itu ternyata penting. Jika tidak begitu, siapa nanti yang meneruskan presiden Wakanda di pemilu 2034?

# 2 Dianggap beban keluarga oleh tetangga

Jangan mengira, bahwa dahsyatnya ocehan mulut tetangga hanya terjadi di dunia maya. Di kampung saya tak kalah dahsyat. Beberapa ocehan yang mereka lontarkan kepada saya teramat bervariasi. Semua tentu bermula dari akibat keputusan saya memilih pulang kampung dari kota rantau untuk melanjutkan pendidikan. Tahu sendiri kan, perihal satu bahan omongan saja jika sudah diketahui ibu-ibu, efek dominonya sangat luar biasa. Bisa satu kelurahan mengetahui bahan gosipan itu.

Misalnya, “Anak orang nggak punya kok nekat daftar kuliah, emang duit dari mana?”, ada lagi yang lebih tajam, “Kamu kuliah buat apa? Toh nanti ujung-ujungnya juga bakal jadi buruh pabrik seperti profesimu sebelumnya”. Jengkel? Tentu. Astaghfirullahaladzim istighfar….

#3 Selalu dianggap paling tua ketika di kampus

Sangat sering saya dipanggil dengan sebutan ”Om”, kan kebangeten bisa-bisanya sebutan semacam itu diberikan sama seorang gap year. Saya bukan om-om yang sudah mau lanjut usia. Pahami itu! Memang betul, kebanyakan teman satu angkatan saya memiliki selisih umur antara 2-3 tahun lebih muda dari saya. Tetapi julukan yang diberikan itu lho, garai tensi darah naik 2x lipat.

Sebenarnya hal itu tak begitu menjadi masalah bagi saya. Tetapi ini lain cerita. Mereka seakan-akan membuat julukan “Om” adalah sebagai ejekan semata. Apa belum pada tau yaa mereka itu, kalau yang lebih tua belum tentu dipanggil duluan sama yang kuasa. Biarlah mereka bersuka cita dengan gaya bahasa, saya cukup diam saja sambil memikirkan sebutan apa yang cocok buat mereka.

#4 Overthinking perihal masa depan di umur yang semakin menua

Bagi mereka yang berkecukupan ekonomi tentu merasa tenang-tenang saja dalam menempuh perkuliahan. Apalagi mereka yang mendapat beasiswa. Belum lagi mereka yang telah dititahkan sebagai pewaris tahta tunggal oleh orang tua mereka. Seakan-akan hidup mereka adalah serba-serbi kepastian akan masa depan.

Lalu bagaimana dengan seorang gap year yang umurnya terlampau tua, ekonomi keluarga semakin menuntut, ditambah lagi dengan angan-angan masa depan yang setinggi langit ke tujuh? Serasa hidup ini serba overthinking. Khawatir jadi coboy kampus yang lulus 14 semester, khawatir nanti gagal mendapatkan pekerjaan yang diharapkan orang tua, belum lagi ditambah dengan kekhawatiran nikah tua. Yaaa ampun…

Biarlah tak mengapa, namanya juga ramuan hidup. Kadang senang, kadang juga jadi lelucon. Saya yakin semuanya adalah cobaan hidup. Selagi kita percaya sama Pangeran, insya Allah segala urusan akan dipermudah. Apa salahnya toh dengan gap year? Kami sebagai gap year juga punya latar belakang masing-masing lho. Punya cita-cita juga kok. Jadi, untuk kalian warga Wakanda, entah itu tetangga maupun rekan kuliah saya, harap toleransi yaaa… Sampai jumpa di kesempatan yang berbahagia…

Yoga Tamtama
Kec. Kebakkramat, Kab. Karanganyar, Prov. Jawa Tengah
[email protected]

BACA JUGA Derita Mahasiswa Angkatan Covid-19 Saat Ngerjain Proposal Skripsi dan keluh kesah lain dari pembaca Mojok di UNEG-UNEG.

Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg  bisa dikirim di sini

Terakhir diperbarui pada 2 Juli 2023 oleh

Tags: gap yearmenunda uliahuneg-uneg
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Mahasiswa gap year kuliah di Unila. MOJOK.CO
Kampus

Ditolak Kampus Bergengsi padahal Dulu Jadi Siswa Terpintar hingga Malu Melamar Kerja karena Ijazah SMA, Kini Pilih Kerja Sesuai Passion

11 Juni 2025
Gagal UTBK SNBT maksa kuliah jalur mandiri, tolak gap year demi lekas foto pakai almamater kampus tapi berujung susah cari kerja setelah lulus MOJOK.CO
Kampus

Gagal UTBK Maksa Kuliah Mahal Jalur Mandiri, Tolak Gap Year demi Cepet Pakai Jas Kampus Berujung Nyesel setelah Lulus

13 April 2025
Perdebatan Setelah Gagal di UTBK, Mending Gap Year atau Daftar PTS.MOJOK.CO
Kampus

Perdebatan Setelah Gagal di UTBK, Mending Gap Year atau Daftar PTS?

17 Juni 2024
Overthinking Siswa SMA yang Akhirnya Berhasil Kuliah Jalur SNBP di Universitas Trunojoyo Madura MOJOK.CO
Uneg-uneg

Overthinking Siswa SMA yang Akhirnya Berhasil Kuliah Jalur SNBP di Universitas Trunojoyo Madura

20 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.