Ada banyak sekali saran dari ahli mengenai tidur agar lebih nyenyak dan berkualitas. Termasuk rekomendasi tidur dalam kondisi gelap. Tidur dalam kondisi lampu dimatikan itu sangat dianjurkan. Salah satunya karena cahaya berpengaruh terhadap kondisi biologis tubuh. Tapi ternyata masih ada juga manusia yang setiap malamnya tidur dengan lampu menyala.
Entah apa lagi masalah mereka. Malah banyak yang bangga, bahkan berkoar-koar membuat persekutuan. Perdebatan memang bisa terjadi walau kita hanya berjarak perkara memencet sakelar Lama-lama bisa jadi perseteruan tim tidur dengan lampu mati vs tim tidur dengan lampu menyala.
Padahal, menurut berbagai jurnal ilmiah, tidur malam di bawah cahaya atau dalam keadaan lampu menyala sangat berpengaruh pada kondisi tubuh. Jika teman-teman sedang diet sebaiknya tidak tidur dengan lampu menyala. Bukan saya yang menyarankan, ini saran dari American Journal of Epidemiology, lho. Berdasarkan penelitian mereka, dimungkinkan bahwa orang yang mengalami obesitas disebabkan karena mereka tidur dalam kondisi lampu menyala. Memang sih agak panjang lebar penjelasannya, tapi secara kesehatan kalau ditelusuri memang ada kaitannya kok.
Selain permasalahan obesitas, mereka juga terancam penyakit macam depresi, insomnia, kanker payudara, bahkan tekanan darah tinggi. Ngeri banget risikonya, Mylov. Mendingan mencegah penyakit itu datang daripada mengobatinya.
Ada juga dampak negatif lain yang sering sekali kita rasakan ketika tidur dengan lampu menyala. Mulai dari tidur tidak nyenyak dan badan pegal-pegal setelah bangun. Bahkan kadang bisa bangun dalam kondisi tidak berenergi, lemas, dan penyakit layu lainnya. Ngeri banget dong, masak masih ngeyel?
Sekadar mengingatkan nih ya, dari berbagai penjelasan di atas, agak lucu aja kalau tiba-tiba ada kalian kena penyakit tekanan darah tinggi hanya karena menyalakan lampu, sepele banget. Tapi ini tidak mustahil terjadi lho. Padahal mematikan lampu sebelum tidur kan tinggal dimatikan saja. Kalau nggak betah, perlahan dibiasakan juga bisa.
Banyak dari tim tidur dengan lampu menyala ini yang beralasan kalau gelap-gelapan bikin mereka sesak napas. Kalau ini ada hubungannya sama kondisi psikologis, coba deh beli lampu yang ada sleep timer-nya. Udah banyak kok.
Bayangin aja gimana perasaan saudara-saudara kita di pelosok-pelosok desa yang listrik saja belum ada. Mereka sesak bukan karena tidur dalam kondisi lampu dimatikan, tapi memang mati lampu atau tidak ada lampu sama sekali. sedikit tenggang rasa dan menerapkan jiwa korsa apa salahnya. Nggak usah manja, deh.
Lagian tidur lampu dimatikan itu juga sebagai latihan bahwa pada saat mati kelak, di dalam kubur tuh gak ada penerangan apa pun. Hanya amal dan perbuatan sebagai bekal. Kalau tetap memaksa mengalirkan listrik ke liang lahat, bukankah akan jadi hal paling norak yang Anda minta setelah mati? Masa urip ngisin-ngisini, mati malah tambah….
Harusnya tidak ada alasan demi pembelaan dari tim tidur dengan lampu menyala. Mereka hanya sedang berusaha membenarkan apa yang sedari awal sudah salah. Bukankah dari berbagai perspektif, menyalakan lampu sepanjang tidur itu memang tidak ada bagus-bagusnya?
Jadi begini, kepada kalian-kalian yang masih merasa punya argumen tentang tidur dengan lampu menyala itu, mbok ya sadar. Matikan lampunya, hemat listrik juga, Beb. Ndak usah ngeyel.
Photo by Craig Adderley Pexels.com
BACA JUGA Duka Praktisi Bela Diri: Susah Mencari Guru, Stigma Suka Berkelahi, dan Dianggap Bisa Sembuhin Kesurupan atau tulisan Taufik lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.