Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Mengenal “OK Boomer” untuk Generasi Tua yang Dianggap Sotoy

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
11 November 2019
A A
Mengenal "OK Boomer" untuk Generasi Tua yang Dianggap Sotoy
Share on FacebookShare on Twitter

Selain “OK Google”, muncul lagi satu istilah yang pakai kata-kata “oke” dan sedang hype di media sosial: “OK Boomer”. Menurut Dictionary.com, istilah yang satu ini digunakan secara lucu-lucuan untuk call out or dismiss out-of-touch or close-minded opinions associated with the baby boomer generation and older people more generally.

Dengan kata lain: ia merupakan kata-kata insult untuk generasi yang lebih tua. Karena kata yang dipakai adalah boomer, otomatis ini mengingatkan kita pada generasi baby boomer.

Loh, loh, kok bisa sih baby boomer dikatain sebagai generasi yang lebih tua? Kan “baby”???

Hadeeeeeh, pacarmu yang udah dewasa itu juga masih kamu panggil “baby”!

Dilansir dari NBC News, nama baby boomer pertama kali digunakan di sebuah artikel pada tahun 1963. Hal ini merujuk pada satu penjelasan: generasi di mana orang-orang dilahirkan satu dekade setelah Perang Dunia II. Di masa itu, angka kelahiran meningkat pesat di Amerika Serikat—membuat kita semestinya tak heran betapa generasi ini disebut sebagai baby boomer.

Tapi, meskipun “OK Boomer” dan baby boomer sama-sama mengandung kata boomer di dalamnya. Ternyata bukan berarti kata hinaan lucu-lucuan ini cuma khusus ditujukan pada orang-orang yang lahir di akhir Perang Dunia II. Ungkapan ini lahir sebagai kata-kata ironi untuk mengkritisi kelakuan orang-orang tua yang—sadar atau tidak sadar—sering kali melakukan apa yang—rasa-rasanya—bisa kita gambarkan sebagai…

… “aksi-nyalah-nyalahin-milenial”.

Perbandingan yang nggak seimbang antara generasi milenial yang dianggap “kok gitu”, lantas dinilai jauh lebih tidak baik dibandingkan generasi sebelumnya adalah pemicu. Selama beberapa tahun, milenial sering kali disalahkan dan dipermalukan.

Baca Juga:

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Digicam Pocket Bangun dari Tidur Panjangnya dan Kini Jadi Buruan Gen Z

Generasi milenial, seperti yang disebutkan oleh Caitlin Fisher—penulis buku The Gaslighting of the Millenial Generation—kerap “dipaksa” menghadapi keadaan penuh utang, magang yang nggak dibayar-bayar, pekerjaan paruh waktu, dan hal-hal berat lainnya tanpa dukungan yang cukup. Seringnya, generasi yang lebih tua hanya balik berkisah bahwa pada masanya dulu, mereka melakukan hal yang hal yang lebih sama, bahkan lebih berat.

Padahal—ya ampun—siapa sih yang suka dibanding-bandingin? Dikiranya hidup kita sekarang ini mulus terus kayak mukanya mbak-mbak model iklan obat jerawat, ya? Dikiranya kita nggak kelabakan juga ngelihat harga bahan pokok naik, sementara kita belum bayar listrik, ya? Dan—mohon maaf nih—memangnya kita nggak berhak komplain? Hmmm???

Dari semua yang terjadi di atas itulah istilah “OK Boomer” lantas muncul sebagai kata-kata hinaan.

Kalau dibandingkan dengan istilah yang sudah lebih dulu terkenal, kayaknya bisa-bisa aja kita mengingat ungkapan “Ngomong sama tangan!” yang kondang melegenda di kalangan anak-anak 90-an. “Ngomong sama tangan!” adalah respons untuk menanggapi aksi atau ucapan yang ra mashoook dari orang-orang yang sok tahu dan nggak open-minded (menurut kita wkwk). Nah, setelah melalui perkembangan zaman, ungkapan ini lantas reborn menjadi “OK Boomer”—tapi dengan tujuan yang lebih spesifik: untuk orang-orang tua yang lahirnya bertahun-tahun lebih dulu dibanding generasi milenial dan generasi Z.

Yah, meski ini cuma untuk lucu-lucuan, pastikan kamu menggunakannya dengan bijaksana. Ingat, ini nggak bakal jadi lucu kalau kamu mengirim “OK Boomer” setelah bosmu di kantor memintamu menyelesaikan proposal kantor sesegera mungkin hari ini.

Lagian, ngapain juga ngirim ke bos? Mending ngirim ke mertua.

Eh, itu “bumer” (Bu Mertua) ding, bukan boomer.

Auk ah, garing. Dah!

BACA JUGA Cuma Baby Boomers Sotoy yang Bilang Milenial dan Gen Z Hidup Enak atau tulisan Aprilia Kumala lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 September 2021 oleh

Tags: baby boomersgen zok boomer
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Editor lepas. Copywriter. Kata Pottermore, dia lulusan Hufflepuff.

ArtikelTerkait

Gen Z Kambing Hitam Perusahaan Toxic ketika Karyawan Resign (UNSPLASH)

Resign karena Perusahaan yang Toxic, Malah Nyalahin Generasi Z Sebagai Generasi Lemah dan Nggak Tahan Banting

8 Mei 2024
Malangnya Nasib Gen Z, Terlanjur Dicap Nggak Becus di Dunia Kerja Mojok.co

Malangnya Nasib Gen Z, Terlanjur Dicap Nggak Becus di Dunia Kerja

15 November 2023
Gen Z di Dunia Kerja: Punya Potensi, tapi Kurang Disukai Rekan Kerja Sendiri

Gen Z di Dunia Kerja: Punya Potensi, tapi Kurang Disukai Rekan Kerja Sendiri

29 Desember 2023
Tokopedia, e-Commerce Paling Dipercaya dan Nyaman buat Milenial & Gen Z Terminal Mojok.co

Tokopedia, e-Commerce Paling Dipercaya dan Nyaman buat Milenial & Gen Z

26 Agustus 2022
Gen Z Lulus Kampus Ternama, dapat Gaji Kecil dan Diperbudak MOJOK.CO

Gen Z Kuliah di Kampus Ternama, Berakhir Menderita Kerja di Perusahaan Asing dengan Gaji Kecil, Tanpa Kontrak Kerja, Overtime Setiap Hari

24 Mei 2025
5 Istilah Seputar Percintaan Gen Z yang Perlu Diketahui Generasi Lain

5 Istilah Seputar Percintaan Gen Z yang Perlu Diketahui Generasi Lain

4 Juni 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.