Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Lamaran Kerja Bisa Ditolak karena Kesalahan-kesalahan saat Wawancara Ini

Dessy Liestiyani oleh Dessy Liestiyani
18 Juni 2020
A A
pelamar kerja wawancara kerja lamaran kerja calon karyawan surat lamaran cv copas melamar kerja mojok.co

pelamar kerja wawancara kerja lamaran kerja calon karyawan surat lamaran cv copas melamar kerja mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah hampir 10 tahun menjadi karyawan, akhirnya saya memutuskan berhenti bekerja dan memulai berwiraswasta. Keadaan ini membuat dunia kerja saya terbalik. Yang sebelumnya nunggu gaji akhir bulan, sekarang nggaji karyawan akhir bulan. Yang sebelumnya bisa misahin antara kerjaan kantor dan kerjaan rumah, sekarang kerjaan kantor pun jadi kerjaan rumah. Termasuk juga yang sebelumnya jadi yang diwawancara kerja, sekarang jadi pewawancara kerja.

Nah, selama menjadi pewawancara kerja ini ternyata cukup banyak kelakuan para calon karyawan yang menurut saya cukup berbahaya jika dilakukan oleh para pencari kerja. Cerita ini sekadar sharing pengalaman yang mungkin berguna untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang tidak perlu dilakukan, baik sengaja maupun tidak sengaja, supaya calon karyawan dapat memberikan hasil yang terbaik, selama proses melamar kerja.

Kesalahan calon karyawan #1 Surat lamaran kerja copas

Terutama buat fresh graduate yang mungkin masih bingung gimana bikin surat lamaran kerja dan CV yang menarik, mbah Google memang sepertinya jadi satu-satunya solusi. Tinggal search, keluar deh ribuan contoh surat lamaran kerja dan format CV yang sesuai. Mau cari yang formal maupun nonformal, umumnya tinggal salin!

Sadarilah, si mbah seharusnya jadi alat buat nyari referensi aja, bukan nyontek. Apakah para calon karyawan menganggap perusahaan penerima surat lamaran tidak akan mengenali surat yang copas? Asumsinya, karena perusahaan sudah pasti menerima ribuan surat lamaran kerja setiap tahunnya. Jangan salah, surat lamaran umumnya diterima oleh bagian human resources (HRD). Nah, aktivitas membuka, membaca, dan menyortir surat lamaran sudah menjadi bagian sehari-hari mereka. Jadi walaupun menerima ribuan, bagian HRD bakalan hafal bentuk lamaran copas ini.

Lalu, apakah sebenarnya salah membuat surat lamaran copas? Buat saya pribadi sebagai pewawancara sih sebenarnya sah-sah saja, asalkan tidak menimbulkan kesalahan fatal akibat copas. Karena yang biasa ditemui yaitu nama perusahaan yang dituju adalah perusahaan kompetitor. Buat saya hal ini tidak bisa ditolerir.

Namun perlu diperhatikan juga posisi apa yang dituju. Jika melamar untuk posisi staf yang berhubungan dengan hal kreatif, sudah jelas surat lamaran copas akan mengurangi kualitas sang calon karyawan, bahkan sebelum sesi wawancara dilakukan.

Yang lebih parah, saya pernah menemukan surat lamaran copas yang sama persis antara satu calon karyawan dengan calon karyawan yang lain. Yang berbeda hanya data-data pribadinya saja. Dan, kedua surat lamaran itu masuk disaat yang bersamaan.

Yang terjadi selanjutnya adalah, saya panggil kedua orang tersebut untuk wawancara hanya untuk bertanya mengapa surat lamaran mereka sama persis. Saudara kandung, bukan. Teman satu kos juga bukan. Saya tanya siapa yang bikin duluan, jawabannya malah bikin saya tambah bingung. Salah-salahan.

Baca Juga:

Wanita Sudah Menikah Sulit Dapat Kerja: HRD Cari Karyawan Apa Calon Mantu?

Derita Punya Wajah Kurang Good Looking: Dari Kehilangan Percaya Diri hingga Berakhir Pengangguran Selama 8 Bulan

Walaupun misalnya kedua calon karyawan tersebut memiliki pengalaman kerja yang baik dan keterampilan yang sesuai dengan posisi yang dibutuhkan, namun buat saya hanya ada satu kesimpulan untuk tipe orang seperti mereka: bikin males.

Kesalahan calon karyawan #2 Dandan berlebihan atau malah kurang dandan

Gak perlu diajarin pasti udah pada tahu kalau mau wawancara kerja ya harus rapi. Mandi, wangi, nyisir! Buat yang cewek baiknya juga bedakan biar wajah enggak berminyak. Tapi jangan kebablasan, walaupun melamar untuk posisi sales, marketing, atau resepsionis yang menuntut penampilan menarik, saran saya, pakai makeup secukupnya saja. Ingat kalau ini wawancara kerja, bukan kondangan atau pemotretan makeover.

Yang pernah saya temui adalah calon karyawan wanita ber-makeup tebal, sampai saya gak bisa bedain ini wajah aslinya atau faceapp. Berulang kali harus nyamain dengan foto di berkas lamaran kerja.

Lain kesempatan saya berjumpa dengan calon karyawan yang mengenakan makeup glitter di seputar mata, dikombinasikan dengan jilbab bling-bling yang dikenakannya. Ngeliatnya aja sudah bikin pusing!

Nah, untuk laki-laki biasanya yang jadi masalah adalah rambut kusut dan (maaf) bau keringat. Mungkin karena tergesa-gesa  atau faktor lainnya. Ada lho orang yang gampang keringatan kalau lagi grogi atau gugup. Saran saya untuk para lelaki calon karyawan, itu obat ganteng (baca: sisir) dan parfum jangan sampai ketinggalan deh kalau wawancara.

Jadi gini ya, kalian tidak perlu cantik atau ganteng untuk mengambil hati pewawancara. Dengan makeup yang pantas dan nggak bau badan, sudah cukup bikin perekrut nyaman dalam melakukan wawancara kerja. Jadi tidak perlu merasa tergesa-gesa untuk segera menyelesaikan proses wawancara karena nahan napas….

Kesalahan calon karyawan #3 Terlalu pede

Sepantasnya para calon karyawan sudah mulai “menjual diri” saat proses wawancara. Ceritakan bagaimana pengalaman dan keterampilan Anda yang mampu membuat pewawancara yakin bahwa kalian adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi tersebut. Tapi, jangan terlalu pede!

Ingat lho, tidak semua perusahaan memerlukan karyawan dengan skill ponten sepuluh. Calon karyawan dengan jam terbang yang tinggi memang biasanya tidak diragukan kualitasnya. Namun jangan salah, perusahaan juga mencari karyawan yang mudah diatur. Hal ini yang biasanya justru kurang dimiliki oleh mereka yang berpengalaman. Yang umumnya terjadi adalah karyawan yang berpengalaman cenderung merasa dirinya lebih pintar sehingga memiliki ego yang tinggi dan susah diatur. Belum lagi urusan gaji yang pastinya memiliki standar lebih tinggi.

Lain waktu saya menjumpai calon karyawan dengan CV yang sangat baik dan sangat pede “menjual diri”. Kebetulan saat itu diperlukan posisi bagian keuangan. Dengan bangganya ia menyampaikan bahwa ia sudah sangat pengalaman dalam menangani administrasi terkait penggelapan pajak dan akal-akalan lainnya. Walah.

Untuk kasus tersebut, saya tidak bisa bilang benar atau salah. Karena setiap perusahaan pasti punya prinsip bisnisnya masing-masing. Kalau saya sih tidak bisa toleran dengan hal ini karena menunjukkan ia terbiasa tidak jujur dalam bekerja. Namun, bisa jadi “jual diri” seperti itu di perusahaan lain bisa langsung membuat sang calon karyawan diterima. Jadi memang gambling ya kalau kalian mau menjual diri dengan cara seperti ini.

Kesalahan calon karyawan #4 Grogi

Nah, ini juga penting. Persiapan untuk wawancara kerja tidak hanya meliputi penampilan dan kelengkapan berkas, namun juga ketenangan diri dalam menghadapi wawancara. Hal-hal yang biasanya bikin nggak tenang hati bisa jadi karena memang lagi bete karena lagi ada masalah di rumah, atau justru hal kecil yang bisa jadi pemicu seperti terlambat datang ke tempat wawancara.

Tidak semua orang bisa menyembunyikan kegundahan hatinya. Ketidaktenangan umumnya akan terlihat dari raut wajah yang tegang dan cenderung galak. Lah, mau minta kerjaan jangan galak-galak dong, kakak. Pewawancara nggak akan mau tahu kalian lagi putus cinta atau senggolan motor di parkiran! Ketegangan dan ketidaktenangan hati ini yang biasanya melahirkan satu sikap: grogi!

Ada satu pengalaman yang pernah terjadi. Suatu saat, sang calon karyawan tiba gilirannya dipanggil masuk ruangan wawancara. Setelah masuk ruangan, ternyata ia langsung duduk santai di kursi pewawancara, di belakang meja. Saya sampai bingung harus ngomong apa.

Bukannya harusnya sudah tahu ya, calon karyawan itu duduknya di Futura, bukan di Informa. Apa memang harus dikasih tempelan kertas mana yang kursi tamu dan mana kursi bos? Dan kelanjutannya bisa ketebak, hancur luluh lantak proses wawancaranya. Suasana jadi aneh, calon karyawan jadi salting, malu nggak karuan, ngomong berantakan. Semuanya akibat grogi.

Jadi, menghadapai wawancara kerja itu jangan dianggap remeh. Walaupun mungkin hasilnya tidak seperti yang diharapkan, namun paling tidak ada kepuasan tersendiri bila dapat menyelesaikan proses wawancara dengan kesiapan diri dan mental yang baik. Satu tips terakhir, tinggalkan kesan yang baik untuk sang pewawancara. Beberapa kali setelah proses wawancara kerja selesai, saya menjadi sangat tidak sabar untuk segera mengontak calon karyawan tersebut untuk langsung bekerja.

BACA JUGA Contoh Pertanyaan Interview Kerja yang Sering Muncul dan Tips Menjawabnya dan tulisan Dessy Liestiyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 Juni 2020 oleh

Tags: lamaran kerjawawancara kerja
Dessy Liestiyani

Dessy Liestiyani

Wiraswasta, mantan kru televisi, penikmat musik dan film.

ArtikelTerkait

kondisi dunia kerja tidak semua hrd dalam rekrutmen kerja boleh menyelenggarakan psikotes mojok.co

3 Tips Wawancara dengan HRD di Masa Pandemi

19 Agustus 2020
kerja jadi sales

Nggak Cuma HRD yang Bisa Kepo sama Calon Karyawan, Kita Juga Wajib Kepoin Balik

5 Mei 2020
Aturan Baru Bisa Melamar Kerja Kembali setelah 2 Tahun Ditolak Itu Syarat yang Problematik lamaran kerja

Aturan Baru Bisa Melamar Kerja Kembali setelah 2 Tahun Ditolak Itu Syarat yang Problematik

19 Desember 2023
dunia kerja lowongan kerja perusahaan info lowongan pekerjaan IPK Plus Minus Posting CV di Media Sosial bagi Pelamar Kerja terminal mojok.co bikin cv lamaran kerja desain kreatif

Bukan Lagi Blangko dan Desain Canva, Goyang TikTok pun Bisa Jadi CV Kreatif buat Lamar Kerja

14 November 2020
situs lowongan kerja recruiter lowongan kerja hrd personalia wawancara kerja menunggu jawaban lamaran kerja lowongan kerja cara membuat cv kartu prakerja mojok.co

5 Fase yang Pasti Dialami sehabis Ngirim Surat Lamaran Kerja

23 Mei 2020

Tips bagi Pelamar Kerja agar Nggak Lupa Nama Perusahaan yang Dikirimi CV Saat Ada Undangan Wawancara

10 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.