• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Berhati-hati Terhadap Penipuan Berkedok Wawancara Kerja

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
27 September 2019
A A
pelamar kerja wawancara kerja lamaran kerja calon karyawan surat lamaran cv copas melamar kerja mojok.co

pelamar kerja wawancara kerja lamaran kerja calon karyawan surat lamaran cv copas melamar kerja mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Tujuan seseorang mengenyam bangku pendidikan beragam, ada yang memang berniat untuk menuntut ilmu agar tidak tertinggal dari sisi informasi juga edukasi, ada yang memang menjadikannya sebagai tuntutan sosial—jika tidak sekolah dianggap aneh dan pemalas—ada pula yang diniatkan agar dapat bekerja dengan latar belakang pendidikan yang ditempuh.

Untuk alasan yang lebih khusus, bahkan ada juga seseorang yang sekolah—hingga kuliah—agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang yang membutuhkan. Tentu, hal tersebut adalah tujuan mulia. Apalagi pada masanya, mungkin juga sampai dengan saat ini, berwirausaha sudah seperti tren yang dengan mudah diikuti oleh banyak kalangan. Entah secara online pun konvensional—berdagang dengan menyewa kios atau usaha yang sejenis.

Jauh sebelum memutuskan untuk berwirausaha, tidak sedikit pula orang yang memilih bekerja terlebih dahulu, alasan umumnya, agar mengetahui terlebih dahulu lelah dan penatnya bekerja di kantoran. Apalagi lulusan baru yang membutuhkan pengalaman kerja pertama, sebelum melangkah ke perusahaan yang diimpikan dan posisi kerja yang diinginkan. Maka tak heran jika lulusan baru memiliki mindset, “yang penting kerja di posisi apa aja dulu, deh, buat pengalaman pertama”.

Oleh karena itu, banyak diantara para lulusan baru yang excited, antusias, sewaktu mendapat panggilan kerja pertama. Walau terkadang dibarengi dengan rasa gugup yang sulit sekali dikontrol. Sebagaimana pepatah berkata, pengalaman pertama memang selalu mendebarkan. Dalam penafsiran lain, bisa berarti juga karena kita menginginkan hal tersebut—berharap.

Dalam prosesnya, wawancara kerja memang tidak selalu berjalan dengan mulus. Masih ada oknum atau perusahaan “bodong” yang masih saja menjalankan aksi penipuan terhadap kandidat yang diundang untuk proses wawancara kerja.

Seperti yang dialami oleh teman saya beberapa waktu lalu. Dia bercerita sempat mendapat panggilan wawancara kerja dari suatu perusahaan, namun alamatnya tidak dapat ditemukan di internet. Web dan akun media sosialnya pun tidak ada, sehingga dia kesulitan mencari profil perusahaan. Singkat kata, dia hanya diberi info alamat lewat telfon dan diminta untuk mencatat alamatnya.

Sebagai seseorang yang sedang membutuhkan pekerjaan, tentu teman saya merasa ini adalah kesempatan bagus—agar bisa segera bekerja. Tanpa ragu, dia menyiapkan surat lamaran juga CV sehari sebelumnya dan menuju ke alamat yang dituju pada esok hari.

Setibanya di lokasi, teman saya sempat menaruh curiga, pasalnya, aktivitas di lokasi tidak mencerminkan kantor pada umumnya. Tidak ada kesibukan yang berarti. Namun, adanya beberapa kandidat lain di lokasi membuatnya kembali berpikir jernih dan memutuskan untuk berbincang dengan yang lainnya. Tidak lama setelahnya, teman saya dipanggil untuk masuk ke suatu ruangan wawancara.

Di ruangan tersebut dia duduk dengan percaya diri dan siap untuk menjawab beberapa pertanyaan. Setelah sesi tanya-jawab berlangsung sekian menit, teman saya mendapat pertanyaan tak terduga, “Mas, sekarang lagi pegang uang berapa banyak? Karena kita butuh sekitar 2 juta untuk administrasi”. Sontak teman saya kaget. Pertama, dia tidak punya uang sebanyak itu. Kedua, masa mau bekerja diminta semacam uang DP lebih dulu? Alasannya, sih, untuk administrasi.

Setelah itu, jawab dengan jujur bahwa tidak memiliki uang sebanyak itu. Kemudian dijawab kembali oleh pewawancara bahwa dia bisa menyicil 5x. Setelah negosiasi alot, akhirnya teman saya hanya menyanggupi bayar 100 ribu rupiah saja. Dan tetap diterima oleh pewawancara tersebut.

Selesai wawancara, dia tidak berniat meneruskan prosesnya karena merasa ada yang janggal dan aneh. Bagaimana tidak, dia kan bekerja untuk mendapatkan uang, bukan malah mengeluarkan uang di tahap awal wawancara kerja. Untuk memastikan, dia memutuskan bertanya kepada kandidat lain yang sudah diwawancara. Ternyata, mereka pun mengalami nasib yang sama—diminta sejumlah uang.

Di zaman sekarang ini, biar pun sedang membutuhkan pekerjaan, tetap harus jeli dan waspada terhadap indikasi penipuan berkedok wawancara kerja. Sebab sejatinya, kita semua bekerja untuk mendapatkan uang dan digaji, bukan malah memberi uang secara cuma-cuma kepada pihak yang tidak bertanggungjawab dan tidak jelas asal-muasalnya.

Berdasarkan kejadian tersebut, kepada seluruh pencari kerja di mana pun berada, sebelum melakukan wawancara kerja ada baiknya melakukan pengecekan profil perusahaan terlebih dahulu. Melalui internet, kini ada banyak ulasan yang dibuat tentang suatu perusahaan. Jadi, bisa mempertimbangkan apakah sesuai atau tidak, terpercaya atau tidak, dan lain sebagainya.

Ingat, salah satu tujuan bekerja itu untuk menghasilkan dan mendapat uang atas kerja keras yang sudah dilakukan, bukan malah memberi uang secara cuma-cuma kepada oknum yang tidak jelas. (*)

BACA JUGA 5 Pekerjaan yang Cocok Dilakoni Para Mantan Anggota Dewan atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Februari 2022 oleh

Tags: cari kerjainterviewpenipuantips wawancara kerjawawancara kerja

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Kuliah di UIN (Unsplash.com)

Anak UIN Juga Manusia, Bisa Salah, Bisa Khilaf

12 Maret 2023
Tips Menjawab Motivasi dari HRD saat Interview Kerja Bagi Pencari Kerja (Unsplash)

Cara Mudah Menjawab Pertanyaan Tentang Motivasi Kerja saat Interview Kerja dari HRD

9 Januari 2023
Panduan Wawancara Kerja Bagi yang Kualifikasinya Dianggap Overqualified oleh HRD (Unsplash.com)

Panduan Wawancara Kerja Bagi yang Kualifikasinya Dianggap Overqualified oleh HRD

21 Agustus 2022
3 Opsi Menjawab Pertanyaan Interview Saat Studi Tidak Sejalan dengan Posisi yang Dilamar (Unsplash.com)

3 Opsi Menjawab Pertanyaan Interview Saat Studi Tidak Sejalan dengan Posisi yang Dilamar

13 Agustus 2022
Hindari Modus Penipuan Lowongan Kerja dengan 3 Tips Ini! Terminal Mojok.co

Hindari Modus Penipuan Lowongan Kerja dengan 3 Tips Ini!

25 Juli 2022
undangan interview

3 Alasan Pas Udah Dapat Kerja, Malah Dapat Undangan Interview

2 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
introvert

Ingin Demo Tetapi Introvert, Begini Solusinya

anarkis

Aksi Boleh, Anarkis Jangan

Widji Thukul

Apabila Widji Thukul Tiba-tiba Muncul dan Baca Puisi di Tengah Demo Mahasiswa



Terpopuler Sepekan

Surat Cinta untuk Walikota: Pak, Malang Macet, Jangan Urus MiChat Saja!
Pojok Tubir

Mati Tua di Jalanan Kota Malang

oleh Mohammad Faiz Attoriq
28 Maret 2023

Lama-lama, kelakar mati tua di jalanan Kota Malang itu nggak lagi jadi guyonan, tapi risiko yang menjelma jadi nyata.

Baca selengkapnya
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023
Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

28 Maret 2023
Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

23 Maret 2023
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

20 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!