ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Jalan Solo Purwodadi Dulu Hancur, Kini Lebar dan Aspalnya Halus tapi Justru Menjebak Sekaligus Berbahaya di Kala Malam

Sholy Khoirudi Zuhri oleh Sholy Khoirudi Zuhri
22 April 2024
A A
Jalan Solo Purwodadi Siang Memanjakan, Malam Mengancam (Unsplash)

Jalan Solo Purwodadi Siang Memanjakan, Malam Mengancam (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Jalan Solo Purwodadi menghubungkan 4 kabupaten. Mereka adalah Solo, Karanganyar, Sragen, dan Grobogan. Kalau lanjut terus bisa sampai Semarang tanpa lewat tol. Bahkan aman untuk mengatakan bahwa jalur ini adalah satu-satunya jalur alternatif Solo menuju Semarang.

Dulu, Jalan Solo Purwodadi ini terkenal karena kerusakannya yang parah. Ada ungkapan konyol perihal kerusakan jalan ini. Katanya, mobil baru dan masih bagus kalau lewat Jalan Solo Purwodadi pasti terasa “gegrek” kayak mobil lama dan rusak. Tapi itu dulu karena sudah dilakukan perbaikan yang, menurut saya, sangat baik.

Saya adalah salah satu dari banyaknya pengguna Jalan Solo Purwodadi yang merasakan perbedaannya. Dulu, jalanan ini begitu keras. Kini, sudah berubah jadi sangat bagus. Bahkan, menurut saya, mending lewat sini ketimbang jalur RingRoad Utara Sragen.

Sampai hari ini, lantaran masih menyandang mahasiswa di Kota Solo, jadi hampir setiap hari saya lewat Jalan Solo Purwodadi. Selain aspal yang jauh lebih bagus, jalur ini juga diperlebar. Jadi, ada perasaan lega ketika melintas di jalur ini.

Daftar Isi

  • Bahaya di balik perbaikan Jalan Solo Purwodadi
  • Prihatin melihat pengendara muda yang menyabung nyawa
  • Malam yang rada mencekam

Bahaya di balik perbaikan Jalan Solo Purwodadi

Saya bukannya mau mengeluh setelah adanya perubahan positif di jalur Jalan Solo Purwodadi. Jauh dari niat tersebut, saya hanya ingin berbagi pengalaman supaya pembaca, yang kebetulan sering lewat sana, tetap waspada. Jadi gini….

Lantaran sekarang jadi lebar dan halus, adalah wajar jika banyak pengendara terutama roda 2 untuk melintas di Jalan Solo Purwodadi. Mereka yang mendominasi adalah pelajar, anak kuliah, pekerja, hingga pengendara dengan bronjong yang isinya rumput hasil ngarit.

Saya agak maklum kalau banyak yang girang dengan perbaikan yang terjadi. Namun, kita juga agak sulit untuk mengontrol sikap orang lain, khususnya yang membahayakan. Saya jadi lebih sering melihat pengendara, khususnya roda 2, yang memacu motornya lebih cepat. Semacam “balapan” dan nggak peduli dengan pengguna jalan lainnya.

Mereka “balapan” dan berlaku seenaknya. Kelok sana kelok sini, menyalip dari kiri lalu kanan, bahkan mengurangi kecepatan secara mendadak. Sikap pengendara roda 2 ini sangat membahayakan pengendara lain. Saya jadi lumayan sedih karena perbaikan di Jalan Solo Purwodadi dilakukan untuk kenyamanan pengendara. Namun, nalar dan emosi yang masih labil membuat pengendara jadi bertindak semaunya.

Prihatin melihat pengendara muda yang menyabung nyawa

Saya sering prihatin melihat pemuda memacu motornya dengan kecepatan tinggi di Jalan Solo Purwodadi. Seakan-akan dia tidak sayang dengan nyawa sendiri. Sudah begitu, mereka berpotensi mencelakakan pengendara lain juga. 

Mereka, remaja berusia 17 tahun memang sudah boleh punya SIM. Namun, hal itu tidak lantas membuat emosi dan nalar otomatis langsung matang setelah punya SIM. 

Misal, mereka cukup sering membunyikan klakson begitu kencang untuk “mengusir” pengendara di sisi kanan. Alhasil, pengendara di sisi kanan Jalan Solo Purwodadi kaget dan oleng. Selain itu, tidak jarang mereka malah memacu motor semakin kencang ketika palang rel kereta mau turun. Sungguh berbahaya.

Ternyata, masih banyak orang yang belum bisa menghargai dan menggunakan fasilitas umum yang sudah diperbaiki. Sudah begitu, yang membahayakan bukan pengendara roda 2 saja. Kini, ada saja pengendara roda 4 yang ikut mengancam. Oleh sebab itu, Jalan Solo Purwodadi di siang hari memang memanjakan, tapi jangan sampai merugikan pengendara lain, ya.

Malam yang rada mencekam

Ketika siang, Jalan Solo Purwodadi memang memanjakan. Namun, di kala malam, jalur ini rada mencekam. Hal ini karena minimnya penerangan jalan. Lantaran minim penerangan, banyak pengendara yang semena-mena menyalakan lampu dimnya. Yang lebih menjengkelkan lagi, lampunya ini sudah dimodifikasi diganti dengan lampu LED berjenis Biled.

Lampu LED kendaraan yang secara tiba-tiba menyorot ke mata bisa menghilangkan konsentrasi. Mengingat Jalan Solo Purwodadi sudah semakin ramai, potensi kecelakaan bisa terjadi. Oleh sebab itu, saya rasa, sudah saatnya jalur lebar dengan aspal halus ini dilengkapi dengan lampu jalan yang ramah pengendara.

Pada akhirnya, perbaikan Jalan Solo Purwodadi perlu disikapi secara bijaksana. Minimal ada semacam edukasi kepada pengendara muda tentang bahaya ugal-ugalan di jalan raya. Dan ketika malam tiba, sudah selayaknya ada lampu jalan yang nggak cuma terang, tapi juga aman untuk mata.

Penulis: Sholy Khoirudi Zuhri

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Bus Rela dan Batik Solo Trans, Penguasa Jalur Solo-Purwodadi yang Bikin Ngeri Pengendara Lain

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 April 2024 oleh

Tags: groboganJalan Solojalan solo-purwodadijawa tengahkaranganyarpurwodadiSemarangsolosragen
Sholy Khoirudi Zuhri

Sholy Khoirudi Zuhri

Berkelana, menulis, dan berkontribusi dalam keagamaan.

ArtikelTerkait

Alun-Alun Wonosobo, Alun-Alun Tersepi yang Pernah Saya Kunjungi Mojok.co

Alun-Alun Wonosobo, Alun-Alun Tersepi yang Pernah Saya Kunjungi

26 Februari 2024
Jalan Raya Purwodadi-Blora Bikin Resah Pejalan Kaki dan Pengendara

Jalan Raya Purwodadi-Blora Bikin Resah Pejalan Kaki dan Pengendara

12 September 2023
Cara Mudah Mencari Teh Enak di Solo terminal mojok

Cara Mudah Mencari Teh Enak di Solo

20 Oktober 2021
Memangnya Ada Tempat Wisata di Solo?

Memangnya Ada Tempat Wisata di Solo?

3 Januari 2022
Susahnya Mencari Nasi Goreng di Solo yang Cocok di Lidah Orang Jawa Timur, Semuanya Terlalu Manis! Mojok.co

Susahnya Mencari Nasi Goreng di Solo yang Cocok di Lidah Orang Jawa Timur, Semuanya Terlalu Manis!

6 Agustus 2024
7 Dosa Bupati Blora yang Sulit Dimaafkan Warga

7 Dosa Bupati Blora yang Sulit Dimaafkan Warga

9 September 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Wonosobo Nggak Mungkin Ada Klitih, Geng Anak Muda Melempem dan Udara Malam Terlalu Dingin Mojok.co

Wonosobo Nggak Mungkin Ada Klitih, Geng Anak Muda Melempem dan Udara Malam Terlalu Dingin

Ilustrasi Legenda yang Hilang di Jogja Bernama Bus Baker dan Jatayu (Unsplash)

Mengingat Kembali Legenda yang Hilang di Kaliurang dan Parangtritis Jogja Bernama Bus Baker dan Bus Jatayu

Pasar Comboran, Pasar Barang Bekas Tempat Healing Favorit Bapak-bapak Malang  Mojok.co

Pasar Comboran, Pasar Barang Bekas Tempat Healing Favorit Bapak-bapak Malang 

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjarnegara, Daerah “Pendiam” yang Saking Diamnya Tenggelam oleh Ketenaran Dieng

Banjarnegara, Daerah “Pendiam” yang Saking Diamnya Tenggelam oleh Ketenaran Dieng

13 Juni 2025
Ironi Kalimantan Timur: Berdiri di Atas Minyak, tapi Masak Pakai Kayu

Ironi Kalimantan Timur: Berdiri di Atas Minyak, tapi Masak Pakai Kayu

16 Juni 2025
4 Menu Mie Gacoan yang Rasanya Gagal, Jangan Dibeli kalau Nggak Mau Menyesal seperti Saya

4 Menu Mie Gacoan yang Rasanya Gagal, Jangan Dibeli kalau Nggak Mau Menyesal seperti Saya

12 Juni 2025
Benang Kusut Kompetisi Hibah Riset dari Pemerintah: Proses Seleksi Kurang Transparan hingga Tanggung Jawab Pemenang yang Terlalu Ribet Mojok.co

Benang Kusut Kompetisi Hibah Riset dari Pemerintah: Proses Seleksi Kurang Transparan hingga Tanggung Jawab Pemenang yang Terlalu Ribet

12 Juni 2025
Jalanan di Dalam UNS Menyiksa, Mahasiswa Baru Harus Hati-hati dan Waspada!

Jalanan di Dalam UNS Menyiksa, Mahasiswa Baru Harus Hati-hati dan Waspada!

14 Juni 2025
Jalanan di Kecamatan Jenangan Ponorogo Rusak Karena Truk ODOL, Membahayakan tapi (Seakan) Diabaikan

Jalanan di Kecamatan Jenangan Ponorogo Rusak Karena Truk ODOL, Membahayakan tapi (Seakan) Diabaikan

11 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jxGwBYZnCJg

DARI MOJOK

  • Muslihat Penulisan Ulang Sejarah Mei 1998: Memberikan Penghargaan kepada Soeharto dan Menyangkal Bukti Pemerkosaan
  • Setia Temani Pacar dari Gagal CASN hingga Nganggur Lama, Setelah Jadi ASN Malah Ditinggal Bahagia sama Orang Lain
  • Dapat Kelompok KKN “AFK” dan “Nggak Napak Tanah” Itu Seburuk-buruknya Nasib: Merepotkan Teman dan Warga Cuma Demi Nilai A
  • Nopek Novian: Godfather Konten Kampung yang Panen Dolar
  • Merelakan Kuliah S3 usai Lolos CASN adalah Pilihan Realistis di Tengah Kondisi Negeri yang Semrawut, meski Penempatan Tak Sesuai Harapan
  • Ditolak Kampus PTN, Kini Malah Menciptakan Ide Bisnis Menjanjikan: Modal Iseng, Bisa Kantongi Rp50 Juta Pertama di Usia 20

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.