Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Lagi di Purwokerto? 8 Kosakata Ngapak Ini Wajib Kamu Kuasai

Dhimas Raditya Lustiono oleh Dhimas Raditya Lustiono
16 Oktober 2022
A A
Lagi di Purwokerto 8 Kosakata Ngapak Ini Wajib Kamu Kuasai (Unsplash.com)

Lagi di Purwokerto 8 Kosakata Ngapak Ini Wajib Kamu Kuasai (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Purwokerto telah menjadi sejarah bagi kehidupan saya. Di kota inilah saya mendapatkan gelar akademik yang sangat berguna untuk melamar pekerjaan. Pada 2010, saya resmi menyandang status sebagai mahasiswa baru dan di pertengahan 2018, saya mendapatkan gelar sarjana di kota yang kental dengan kosakata ngapak dan tempe mendoan.

Selama tinggal di Purwokerto, saya sempat mengernyitkan dahi dengan beberapa kosakata yang menurut saya aneh dan terkadang menggelitik. Yah, sebagai pendatang yang baik, pada akhirnya lidah saya fasih mengucapkan kalimat “Iya, mbok” setelah rutin mengonsumsi mendoan sebagai asupan nutrisi harian.

Oleh sebagian masyarakat Banyumas Raya, saya sering dianggap sebagai “wong wetan”. Makanya, saya harus mempelajari beberapa kosakata baru demi memperlancar kehidupan saya di Purwokerto selama studi.

Nah, berikut adalah kosakata ngapak yang wajib dipahami oleh siapa saja yang hendak merantau ke Purwokerto dan Banyumas Raya. Tolong ya, kosakata ngapak itu nggak melulu nyong karo rika.

Kosakata ngapak #1 Langka

Kata ini menjadi kosakata pertama yang membuat saya mengernyitkan dahi pada bulan pertama saat menginjakkan kaki di Purwokerto. Di sini, kata “langka” memiliki arti ‘tidak ada sama sekali’. Berbeda dengan Bahasa Indonesia, di mana kata “langka” memiliki arti ‘ada tapi sulit ditemukan’ seperti satwa langka, perangko langka, minyak langka, dan lain sebagainya.

Contoh kalimat: “Mendoane langka, Mas.” 

Artinya: “Mendoannya nggak ada, Mas.”

Kata “langka” juga bisa digunakan pada awal kalimat untuk menerangkan sesuatu. Misalnya, “Langka duit nang dompet.” artinya: “Tidak ada uang di dompet.”

Baca Juga:

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

Kosakata ngapak #2 Butul

Kata ini bukan berarti antonim dari kata “salah” ya. Kata “butul”, bagi masyarakat Purwokerto dan Banyumas memiliki arti ‘sampai’ atau ‘sudah sampai di tempat yang dituju’.

Contoh kalimat: “Nyong wis butul kampus, Bro” 

Artinya: “Aku sudah sampai kampus, Bro.”

Terkadang ada beberapa orang yang mengucapkannya dengan kata “gutul”, entah mana yang salah, saya nggak tahu. Yang jelas, “butul” dan “gutul” memiliki makna yang sama, yaitu ‘telah sampai di suatu tempat’.

Kosakata ngapak #3 Lombo

Kata ini tidak berarti cabai, yak. Kata “lombo”, bagi masyarakat Purwokerto dan Banyumas memiliki arti ‘bohong atau ngapusi’. Jika ada orang yang mengucapkan kata tersebut, kemungkinan besar motornya ber-Plat R.

Contoh kalimat: “Temenan, Bro. Nyong ora lombo.” 

Artinya: “Serius, Bro. Aku nggak bohong.”

Pokoknya, kalau ada pejabat atau wakil rakyat yang suka bohong, mereka layak mendapatkan gelar “Tukang Lombo”.

Kosakata ngapak #4 Kencot

Kata “kencot” sering diucapkan ketika seseorang memegangi perutnya. Mungkin, kata ini sering dikira sebagai arti dari kata ‘terinjak’ atau ‘kepidak’.

Namun, di Purwokerto dan sekitarnya, kata “kencot” memiliki arti ‘lapar atau ngelih’. Kata ini juga memiliki level kelucuan tersendiri bagi seseorang yang belum pernah menginjakkan kaki di Purwokerto.

Contoh kalimat: “Mending mati kencoten, ketimbang mati ora ngudud.” 

Artinya: “Mending mati kelaparan, ketimbang mati tidak ngrokok.”

Kosakata ngapak #5 Kepriwe

Kata ini sangat sering diucapkan oleh warga Purwokerto dan sekitarnya, entah di pasar, kampus, sekolah, kantoran bahkan saat di rumah saja. Pokoknya kata ini wajib dipahami oleh siapa saja yang datang ke Purwokerto. Kata “kepriwe” memiliki arti ‘bagaimana’. Terkadang, kata ini diucapkan singkat “priwe” yang artinya ‘gimana’.

Pokoknya, kalau ada yang mengatakan “kepriwe”, artinya orang tersebut sedang menanyakan atau memvalidasi sesuatu.

Contoh kalimat: “Kepriwe skripsine, wis acc urung?” 

Artinya: “Bagaimana skripsinya, udah acc belum?”

Kosakata ngapak #6 Ramane

Bagi yang pernah mendengarkan audio series Curanmor yang dibawakan oleh Samidi, pasti tidak asing dengan kata “ramane”. Kata tersebut memiliki arti ‘bapak atau ayah kandung’. 

Di Banyumas Raya, penggunaan kata “bapak” kerap ditujukan kepada pejabat. Misalnya, “bapak bupati” atau “bapak kades”. Namun, kata “rama” lebih merujuk kepada sebutan ayah kandung.

Contoh kalimat: “Ramane jaluk gawekna kopi.” 

Artinya: “Ayah minta dibuatkan kopi.”

Kosakata ngapak #7 Kaki/Nini

Jangan berpikir bahwa “kaki” adalah ‘sikil’, ketika kamu berada di Banyumas Raya termasuk Purwokerto. Kata “kaki” memiliki arti ‘kakek’ dan “nini” memiliki arti ‘nenek’.

Contoh kalimat: “Sekolah mangkat sekarepe dewek kaya sekolahe nggone kakine.” 

Artinya: “Berangkat sekolah semaunya sendiri seperti sekolah milik kakeknya saja.

Kosakata ngapak #8 Acan

Mendengar kata tersebut, saya jadi teringat grup dangdut, Trio Acan. Aduh, maafkan saya. Nggak sengaja komedi. 

Kata “acan” sendiri memiliki arti ‘sama sekali’. Kalau orang daerah Jogja atau Solo mungkin akan mengartikannya dengan satu kata saya, yaitu ‘blas’. Kata ini digunakan untuk mengomentari sebuah proses yang nggak menunjukkan progres. Asik, berima.

Contoh kalimat: “Bocahe turu bae, ora nggarap tugas acan.” 

Artinya: “Anaknya tidur mulu, tidak mengerjakan tugas sama sekali.”

Umumnya kata “acan” digunakan di akhir kalimat. 

Misalnya, kalimat “Sama sekali tidak melihatnya” ditulis “Acan ora weruh.” Ini salah karena yang benar adalah, “Ora weruh acan.”

Demikianlah beberapa kosakata yang wajib dipahami sebelum kamu menginjakkan kaki di Purwokerto. Pastinya, perbendaharaan kata tersebut akan mudah dipelajari sembari dipraktikkan dengan warga lokal. 

Kalau ternyata kosakata tersebut masih susah untuk dipahami, kemungkinannya ada 2. Pertama, kamu kurang bergaul atau srawung. Kedua, mungkin kamu kurang asupan tempe mendoan. Ingat, tempe mendoan adalah kunci segalanya.

Penulis: Dhimas Raditya Lustiono

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Bangsa Ngapak Itu Nggak Cuma Banyumas, Ada Pemalang Juga yang Kaya Cerita

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Oktober 2022 oleh

Tags: banyumas rayakosakatangapakpurwokerto
Dhimas Raditya Lustiono

Dhimas Raditya Lustiono

Perawat di Ruang Gawat Darurat

ArtikelTerkait

Perseteruan antara Mertua Ngapak dan Mantu Suroboyoan. Terminal Mulok #15 mojok.co/terminal

Perseteruan antara Mertua Ngapak dan Mantu Suroboyoan. Terminal Mulok #15

21 Maret 2021
4 Makanan Khas Purwokerto yang Pantas Jadi Oleh-oleh selain Keripik Tempe dan Nopia, Sayangnya Tidak Banyak Wisatawan Tahu Mojok.co

4 Makanan Khas Purwokerto yang Pantas Jadi Oleh-oleh selain Keripik Tempe dan Nopia, Sayangnya Tidak Banyak Wisatawan Tahu 

14 Juli 2025
Narasi Tak Lengkap Reaktivasi Rel Kereta Api Purwokerto-Wonosobo Bikin Masyarakat Geger dan Berharap yang Tidak-tidak

Narasi Tak Lengkap Reaktivasi Rel Kereta Api Purwokerto-Wonosobo Bikin Masyarakat Geger dan Berharap yang Tidak-tidak

1 September 2024
5 Alasan Orang Banyumas Susah Bikin Move On terminal mojok.co

Lima Bahasa yang Wajib Dipelajari Kaum Ngapak

31 Oktober 2020
5 Hal Menyebalkan di Purwokerto yang Bikin Wisatawan Mikir Dua Kali sebelum Berkunjung Mojok.co

5 Hal Menyebalkan di Purwokerto yang Bikin Wisatawan Mikir Dua Kali sebelum Berkunjung

25 November 2025
Unsoed Purwokerto, Kampus Negeri Tidak Ramah Pejalan Kaki

Unsoed Purwokerto, Kampus Negeri Tidak Ramah Pejalan Kaki

19 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Ilustrasi Banjir Malang Naik 500% di 2025 Bukti Busuknya Pemerintah (Unsplash)

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

6 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.