MOJOK.CO – Sangat menarik membayangkan Cristiano Ronaldo sukses bersama Real Madrid sebagai pelatih. Seperti yang dilakukan Zinedine Zidane saat ini.
Cristiano Ronaldo belum akan pensiun dalam waktu dekat. Fisiknya masih prima. Ambisinya masih besar. Saat ini, Ronaldo sudah berusia 35 tahun. Mempertimbangkan kedisiplinannya menjaga tubuh, setidaknya, Ronaldo masih bisa bermain empat tahun lagi.
Namun, kita tidak akan bisa melawan waktu. Pada akhirnya, kita akan melihat Cristiano Ronaldo pensiun, dan kita akan kehilangan talenta terbaik dunia. Tapi apakah kita akan benar-benar kehilangan?
Bukan tidak mungkin, Cristiano Ronaldo menjadi pelatih. Silakan tonton lagi laga final Euro 2016. Cedera di awal-awal laga membuat Ronaldo menepi ke bangku cadangan. Namun, bukannya duduk dengan tenang, Ronaldo malah sibuk berdiri di sisi lapangan, menemani Fernando Santos, pelatih Portugal, memberi instruksi.
Lagaknya sudah cocok seperti pelatih. Kira-kira, Ronaldo bakal jadi pelatih macam apa….
Sebelum berbicara lebih jauh, mari kita kembali ke musim 2011/2012. Musim 2011/2012 adalah musim di mana Real Madrid juara La Liga di bawah komando Jose Mourinho.
Dibanding 3-peat Real Madrid di 2016-2018, tentu hasil musim 2011/2012 terlihat begitu inferior. Tapi, musim 2011/2012 adalah salah satu musim terbaik Real Madrid dan tahun di mana Ronaldo bertransformasi.
Saat bermain di Manchester United, Cristiano Ronaldo adalah pemain yang lebih sering bermain dari sisi lapangan. Kita mengenalnya sebagai winger. Dia sangat jago menggocek bola, melakukan sprint jarak pendek untuk melewati lawan.
Seiring kariernya di Real Madrid, Ronaldo berkembang menjadi striker yang berbahaya di kotak penalti. Di musim 2011/2012, Real Madrid mencetak rekor 121 gol di La Liga saja. Cristiano Ronaldo adalah salah satu aktor penting di musim itu.
Gaya melatih Jose Mourinho begitu pragmatis. Tidak melulu bermain indah, tapi efektif. Gaya bermain Mourinho cukup sederhana untuk mata awam. Perpindahan bola dengan cepat dan pergerakan pemain yang pas, membuat Real Madrid bisa dengan mudah mendapatkan peluang. Rekor 121 gol belum pecah hingga sekarang.
Catatan musim tersebut yang jadi dasar andai Cristiano Ronaldo menjadi pelatih….
Cara bermain Mourinho ini bisa menjadi inspirasi Ronaldo. Sifatnya yang meledak-ledak, agresif, tapi presisi sangat mencerminkan gaya pragmatif nan efektif ini.
Dari segi mental, Ronaldo sebenarnya sudah punya modal menjadi pelatih yang bagus. Karim Benzema dan Kaka sering mendapat cemoohan dari fans selama merumput di Santiago Bernabeu. Perlakuan yang membuat mental mereka terganggu.
Cristiano Ronaldo memberikan dukungan penuh kepada dua kompatriotnya itu. Dia menyuruh publik Benabeu untuk berhenti mencemooh. Untuk memperbaiki mental Benzema dan Kaka, Ronaldo mempersilakan keduanya untuk mengambil penalti. Sebuah gesture yang baik dari seorang pemimpin.
Contoh nyata yang lain adalah saat Portugal bermain di final Euro 2016 melawan Prancis. Ronaldo harus diganti di menit-menit awal karena cedera setelah ditekel Dimitri Payet. Bukannya beristirahat, dia tetap di pinggir lapangan untuk menyemangati rekan satu tim.
Sebelum final Liga Champions 2017, pemain Real Madrid mengadakan makan siang bersama. Tak ada suara yang keluar dari pemain, rasa gugup menyerang mereka.
Tiba-tiba, Cristiano Ronaldo bertanya pada rekan-rekannya, apakah hanya dia yang gugup, dan semua akhirnya menjawab bahwa mereka juga gugup. Ronaldo kembali menunjukkan diri sebagai seorang role model. Dia berbicara dari hati ke hati, mencairkan kegugupan. Setelah makan siang, hati para pemain Madrid menjadi lebih ringan.
Dia mampu mengangkat mental rekan-rekannya dan memberi contoh untuk tidak pernah menyerah. Sangat menarik membayangkan Ronaldo akhirnya menjadi pelatih. Apakah dia berhasil mereplikasi prestasinya sebagai pemain seperti Zinedine Zidane bersama Real Madrid kelak?
BACA JUGA 11 Pemain yang Kariernya Terkubur di Real Madrid dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.