Seperti yang sudah Mojok Institute sampaikan di rubrik Nafkah edisi sebelumnya, bahwa di tahun-tahun politik ini, Mojok Institute akan banyak membahas penghasilan atau kekayaan tokoh-tokoh kombatan atau tokoh partai yang partainya akan bertempur di pemilihan umum.
Jika sebelumnya kita sudah membahas Hary Tanoe yang merupakan ketua umum Perindo sekaligus taipan media, edisi kali ini akan membahas sosok Prabowo Subianto. Sosok yang paling kuat untuk menandingi Jokowi di pilpres 2019 mendatang.
Bicara soal Prabowo dan kekayaan tentu saja hal yang sangat menarik. Maklum, Prabowo sejauh ini masih tercatat sebagai calon presiden terkaya walaupun gaji pensiunannya sebagai Letjen cuma Rp3,7 juta per bulan.
Pensiunan letnan jenderal bernama lengkap Prabowo Subianto Djojohadikoesoemo ini adalah anak dari ekonom Soemitro Djojohadikoesoemo. Tak hanya cemerlang di dunia politik, Prabowo juga cemerlang dalam dunia bisnis dan ekonomi. Ia memiliki saham di 27 perusahaan nasional dan internasional, juga menjadi CEO di banyak perusahaan, seperti PT Tidar Kerinci Agung (sawit), PT Nusantara Energy (migas), dan PT Jaladri Nusantara (perikanan).
Menurut data dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Prabowo tercatat memiliki harta tidak bergerak berupa: 4 bidang tanah senilai Rp105.892.190.000, 8 unit alat transportasi Rp1.432.500.000, usaha peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan, dan usaha lainnya senilai Rp12.196.000.000, serta barang-barang seni dan antik senilai Rp3.000.500.000.
Tak hanya itu, Prabowo juga memiliki harta bergerak lain sebanyak 127 jenis dengan nilai Rp1.221.727.000, surat berharga Rp1.526.182.000.011, dan US$7.500.000. Uang tunai, deposito, tabungan, giro, dan setara kas lainnya Rp20.496.657.361 (di 4 rekening) dan US$3.134 (1 rekening).
Harta Prabowo yang paling besar tentu saja adalah surat berharga berupa kepemilikan saham 26 perusahaan senilai Rp1.526.182.000.011.
Jika dijumlahkan semuanya, total kekayaan Prabowo mencapai Rp 1,67 triliun dan US$7,5 juta.
Dengan jumlah kekayaan segitu, jangan heran kalau Prabowo mudah saja berkampanye sambil menunggangi kuda jenis Lusitano yang harganya miliaran rupiah itu.
Lha kalau kita, bisa naik Supra dapat kredit lewat FIF aja girangnya bukan main.
Yah, Begitulah. Hidup memang cuma mampir nyukurin yang miskin dan iri dengki sama yang kaya.