Ada beberapa sebab seseorang menangis, mulai dari terlalu bahagia, terharu, sedih, sampai trenyuh teringat masa lalu. Tangis menjadi semacam respon tubuh atas curahan perasaan.
Lantas, apakah bisa seseorang menangis tanpa melibatkan perasaan? Tentu saja bisa. Menangis karena efek mengiris bawang, misalnya. Orang dengan hati yang paling mati pun kemungkinan tetap menangis jika terkena efek mengiris bawang.
Nah, pembaca Mojok yang berbahagia dan semoga tidak suka menangis, tahukah Anda kenapa kita bisa menangis saat mengiris bawang? Apakah bawang punya kemampuan untuk mengendalikan perasaan kita sehingga membuat kita menangis?
Usut punya usut, ternyata yang membuat kita menangis saat mengiris bawang adalah asam sulfur. Pada saat kita mengiris bawang, senyawa bersulfur yang terkandung dalam bawang akan bereaksi dengan suatu enzim sehingga menghasilkan asam sulfenat.
Asam sulfenat bersifat tidak stabil, sehingga dengan cepat akan berubah menjadi senyawa lain yang lebih stabil, yaitu propanetiol s-oksida yang mudah menguap. Senyawa yang menguap ini kemudian berinteraksi dengan mata kita dan membentuk asam sulfur. Asam sulfur bersifat mengiritasi mata, sehingga mata kita akan terasa perih dan menjadi kemerahan. Nah, Sebagai perlindungan terhadap mata, maka mata akan memproduksi air mata untuk membantu mengeluarkan senyawa yang mengiritasi mata itu.
Nah, ada cara yang bisa dilakukan agar tidak menangis saat mengiris bawang, yaitu dengan menaruh bawang di kulkas sebelum diiris, sebab dalam keadaan dingin, senyawa bersulfur pada bawang bereaksi dengan lambat, sehingga Anda tidak akan sempat menangis saat bawang sudah selesai diiris.
Ingat, air matamu terlalu berharga untuk dikeluarkan hanya demi beberapa potong bawang.