Berita heboh tentang pelaporan seorang Youtuber bernama Rius Vernandes oleh pihak Garuda Indonesia karena dianggap memunculkan persepsi negatif atas layanan Garuda Indonesia dengan mengunggah menu di penerbangan kelas bisnis Garuda Indonesia yang ditulis tangan ternyata masih terus menjadi bahan perbincangan bagi banyak orang.
Banyak yang membela Rius, sebab apa yang dilakukannya dianggap sebagai hal yang wajar dan sama sekali tidak punya tendensi untuk merendahkan Garuda Indonesia.
Simpati pada Rius semakin besar tatkala Garuda Indonesia memutuskan untuk mengeluarkan aturan baru yakni melarang penumpang untuk mengambil gambar dan video selama penerbangan di dalam pesawat.
Insiden tersebut mau tak mau kemudian ikut berpengaruh pada sosok Ari Askhara, Dirut Garuda. Ia dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kekisruhan yang menyeret Garuda Indonesia beberapa waktu terakhir ini.
Nah, seperti biasa, untuk semakin memanaskan lantai dansa, Mojok tertarik untuk ikut membahas tentang Ari Askhara. Tentu saja dari pendekatan kekayaan. Memangnya apa lagi?
Oke, mari kita jlentrehkan.
Ari Askhara punya nama lengkap I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra. Lelaki kelahiran 13 Oktober 1971 ini adalah sosok yang boleh dibilang sudah malang-melintang dalam dunia per-BUMN-an dan per-maskapai-an.
Sebelum menjadi direktur Garuda Indonesia, ia sempat berkarir di banyak perusahaan. Ia sempat juga merangkap jabatan sebagai komisaris utama Sriwijaya Air sebelum akhirnya mengundurkan diri karena dinilai bisa melanggar aturan dengan berpotensi memantik usaha monopoli jasa penerbangan.
Kariernya di dunia bisnis sangat panjang. Setelah lulus dari FE UGM tahun 1994, dia bergabung bersama Bank Ekspor Impor Indonesia yang kelak menjadi Bank Mandiri. Dia bekerja di sana selama 11 tahun (sampai 2005) dengan jabatan paling tinggi sebagai Assistan Vice Presiden
Dari 2005-2014, dia pindah ke beberapa perusahaan multinasional di antaranya Deutsche Bank (Vice President), Barclays Investment Back (Direktur), Petrosand (Direktur Keaungan) dan ANZ Bank (Head of Natural resources Indonesia) sebelum akhirnya berlabuh ke Garuda.
Di Garuda Indonesia, sebelum akhirnya menjabat sebagai Dirut menggantikan Pahala N Mansury, Ari menjabat sebagai direktur keuangan dan manajemen risiko.
Belakangan nama Direktur Garuda ini kembali ramai diperbincangkan setelah membenarkan larangan (yang sekarang sudah diganti menjadi imbauan) penumpang untuk tidak mengambil foto dan video di dalam pesawat.
Menurutnya, imbauan tersebut untuk menjaga ketertiban kabin pesawat, menunjang keselamatan operasi penerbangan, kelancaran pelayanan selama penerbangan, dan menghormati hak-hak penumpang.
Nah, itulah sekilas tentang parjalanan karier Ari Askhara.
Sekarang, mari kita kupas kekayaannya.
Berdasarkan laporan harta kekayaan pejabat negara tahun 2017, Ari diketahui punya banyak aset, di antaranya adalah tanah dan bangunan.
Ia tercatat setidaknya punya 8 petak Tanah dan bangunan yang semuanya tersebar id banyak daerah, antara lain Depok, Bogor, Jakarta Timur, Buleleng, Denpasar, dan Gianyar.
Nilai total aset tanah dan bangunannya ini mencapai Rp18,4 Miliar
Kemudian ada aset harta bergerak berupa kendaraan. Ari diketahui mempunyai beberapa kendaraan berupa mobil Mistubishi Pajero Sport, Mazda 6, dan Lexus Minibus. Totalnya nilai aset kendaraannya ini mencapai Rp1,6 Miliar.
Nah, harta lainnya adalah berupa harta bergerak berupa giro atau setara kas lainnya, nilai asetnya ini diketahui mencapai Rp9,3 Miliar.
Jika ditotal semuanya, nilai seluruh kekayaan Ari Askhara adalah sebesar Rp29,3 miliar.
Mantaaaaaaap.