MOJOK.CO – TGB menyesalkan hoaks perobohan prasasti sampai dibisikkan ke telinga SBY. Padahal, Jokowi tak pernah punya niat menghilangkan prestasi SBY.
“Saya yakin Pak Jokowi akan menghormati karya dan capaian para pendahulu-pendahulunya, sejak Bung Karno hingga saya,” ungkap Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lewat sebuah pesan yang diunggah Imelda Sari, Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat dalam akun Facebook-nya pada hari Rabu (12/9).
Pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut merupakan respons dirinya setelah mengetahui bahwa prasasti di Bandara Internasional Lombok akan “dirobohkan” oleh Jokowi. Di dalam prasasti peresmian bandara tersebut, terbubuh tanda tangan SBY. Mengetahui jejak prestasinya mau dirusak, SBY curhat lewat tangan kedua.
Mantan Presiden Indonesia itu juga menambahkan. “Saya berpendapat prasasti dan jejak sejarah seseorang dapat dihapus oleh manusia yang lain, kapan saja dan di mana saja. Namun, saya sangat yakin, catatan Allah SWT tidak akan pernah bisa dihapus.”
Setelah SBY merespons kabar perobohan prasasti di Bandara Internasional Lombok, para kader Partai Demokrat juga ramai-ramai berkomentar. Sebagian besar menyayangkan perobohan prasati tersebut, sebagaian menyindir Jokowi dan pemerintahannya secara halus.
“Pak Jokowi, apakah anda tidak punya rasa malu mau mengganti prasasti Bandara Lombok dengan prasasti baru bertandatangan anda? Ini Video SBY meresmikan membangun dan meresmikan Bandara Lombok,” kata Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief melalui akun Twitternya.
“Yang dipersoalkan itu prasasti tandatabgan SBY mau dirobohkan diganti tandatangan Jokowi,” kata Andi. “Sekalian saja Bandara Soekarno-Hatta diganti namanya jadi Bandara Bung Karno-Bung Hatta, biar prasasti jaman Pak Harto diganti jadi prasasti yang ditandatangani Jokowi.”
Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menyindir secara halus pergantian nama tersebut, walau tidak secara terang-terangan menyerang Jokowi.
“Yang membedakan sejarah dengan yg lain adlh sifat otentik dan kejujurannya tuk disampaikan dan diturunkan ke generasi berikutnya. Bandara Internasional Lombok adalah salah satu karya pemerintahan @SBYudhoyono , prasasti yang ditandatangani pun masih basah dan diingat rakyat NTB,” ujar Hinca.
Untuk pembaca ketahui, Bandara Internasional Lombok berganti nama menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid. Pergantian nama tersebut sudah ditetapkan oleh Jokowi lewat SK Menteri Perhubungan. Zainuddin Abdul Madjid sendiri adalah satu-satunya pahlawan dari NTB, seperti yang disampaikan sang Gubernur Tuan Guru Bajang (TGB).
“Kami masyarakat Lombok berterima kasih pada Pak Jokowi atas penetapan nama bandara yang mengabadikan nama pahlawan nasional satu-satunya dari NTB, yaitu Muhammad Zainuddin Abdul Madjid,” terang TGB seperti dilansir oleh CNNIndonesia.com pada hari Kamis (13/9).
Selain mengabarkan soal perubahan nama bandara, TGB juga “prihatin” mengapa Susilo Bambang Yudhoyono sampai bisa mendapat kabar hoaks perobohan prasasti. Padahal, Jokowi tidak pernah memerintahkan merobohkan prasasti peresmian bandara dengan tanda tangan SBY tersebut.
“Pada saat itu, Pak SBY menandatangani prasati peresmian bandara. Namun tentu saja bukan berarti prasarti Pak SBY akan dicopot sebagaimana yang Pak SBY sampaikan. Pemerintah dan masyarakat Lombok tidak pernah ada keinginan seperti itu. Saya sangat menyayangkan Pak SBY diberi kabar hoaks mengenai rencana pencopotan prasasti, hingga mengeluarkan statement yang keliru. Jasa beliau dihargai, sehingga tidak perlu ada yang sensi. Saya pastikan Pak Jokowi bukan orang yang suka menafikan jasa pemimpin sebelumnya, bahkan beliau mengapresiasi karya pendahulunya,” terang TGB.
Wah, yang dulu suka merasa prihatin, malah sekarang bikin orang lain “prihatin”. Ada baiknya, setelah terang benderang begini, yang menyerang Jokowi segera meminta maaf. Apalagi mereka yang membisikkan hoaks ke telinga Susilo Bambang Yudhoyono. Kan prihatin jadinya. (yms)