Serangan fajar dalam kontestasi politik adalah hal yang biasa. Ia hampir selalu ada dalam berbagai level pemilihan umum, dari mulai pemilihan kepala desa, pemilihan walikota atau bupati, pemilihan gubernur, sampai pemilihan presiden.
Ada banyak versi pendapat tentang saweran uang “serangan fajar” ini. Nah, salah satu pendapat yang cukup menarik tentang uang serangan fajar ini adalah pendapat dari calon presiden Prabowo Subianto.
Dalam acara pertemuan kader dan relawan di Sentul International Convention Center, Bogor, Senin, 17 Desember kemarin, Prabowo memberikan pendapatnya tentang uang serangan fajar ini.
Prabowo menyebutkan bahwa politik uang di jaman sekarang sudah bukan lagi hal yang aneh. Ongkos politik adalah sebuah keniscayaan.
Prabowo, di hadapan para pendukunganya, menyatakan bahwa kubunya tidak punya uang sebanyak rivalnya. “Mereka punya anggaran yang luar biasa. Mereka akan gelontorkan uang.”
Prabowo pun kemudian memberikan saran yang ciamik tentang serangan fajar yang merupakan bagian dari praktik money politic ini.
Prabowo menyatakan bahwa masyarakat sah-sah saja menerima uang serangan fajar. Ia bahkan mengimbau pada masyarakat untuk jangan ragu menerima uang tersebut.
“Kalau bagi-bagi uang, bagi-bagi sembako, terima uang itu. Karena itu uang rakyat sendiri,” ujar Prabowo.
Namun, soal pilihan, Prabowo mengatakan, pilihlah sesuai hati nurani, jangan sesuai dengan permintaan si pemberi uang.
“Kalau sudah terima uang, silakan coblos. Pilih yang sesuai dengan hati nurani.”
Bah, dahsyat kali Om Prabs ini. Meski dianggap melegitimasi praktik money politic, namun memang tak bisa dibantah, anjuran dari Om Prabs ini memang ciamik, tokcer, dan sangat solutif untuk kemakmuran rakyat dan kemiskinan para caleg dan politisi.
Kemakmuran rakyat itu nomor satu, kekayaan caleg dan para politisi, itu urusan kesekian.