Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Habis Obor Rakyat Terbit Indonesia Barokah: Setelah Jokowi Kini Prabowo “Kena Serang”

Redaksi oleh Redaksi
25 Januari 2019
A A
Indonesia Barokah Jokowi Prabowo MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pilpres 2014, Obor Rakyat menyerang Jokowi dengan hoaks. Pilpres 2019, gantian Prabowo dan Sandiaga Uno diserang lewat tabloid Indonesia Barokah.

Obor Rakyat, sebuah tabloid, pernah bikin geger Indonesia di Pilpres 2014. Pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla menjadi sasaran tembak hoaks. Adalah Romahurmuziy, anggota Dewan Penasihat TKN Jokowi-Ma’ruf Amin mengakui bahwa Obor Rakyat memang difabrikasi untuk menyerang pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla waktu itu.

Romahurmuziy, yang saat itu menjadi Ketua Divisi Strategi tim kampanye Prabowo dan Hatta Rajasa menguak bahwa Obor Rakyat memang bikinan simpatisan Prabowo-Hatta. Namun, simpatisan tersebut bukan bagian dari tim resmi. Romahurmuziy juga menegaskan dirinya tak mau ikut-ikut dalam pembuatan Obor Rakyat karena sarat dengan muatan hoaks dan bakal jadi masalah apabila Prabowo kalah.

Nah, setelah Pilpres 2014 diwarnai dengan serangan Obor Rakyat yang menyebut bahwa Jokowi adalah antek komunis, antek asing, antek asing, dan anti Islam, di Pilpres 2019, sebuah tabloid juga berpotensi melahirkan masalah yang sama. Kali ini, giliran Prabowo yang “kena serang” dari sebuah tabloid yang bernama Indonesia Barokah.

Tabloid Indonesia Barokah terbit kali pertama pada Desember 2018 dan sudah terdistribusi di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat pada Januari 2019. Tabloid tersebut mengusung laporan utama dengan judul yang tendensius, berbunyi: “Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?”

Namun, meski mengusung laporan utama yang berpotensi melahirkan konflik, Bawaslu mengizinkan penyebaran Indonesia Barokah karena tidak memuat ujaran kebencian. Meskipun mengizinkan persebarannya, Bawaslu mengaku tetap melakukan pemantauan.

Ketika berbagai kalangan menganggap muatan Indonesia Barokah sangat berbahaya, beberapa pihak berpikiran berbeda. Misalnya Bawaslu Blora yang menganggap isi Indonesia Barokah bukan hoaks melainkan kumpulan fakta yang dirangkum dari pemberitaan media-media mainstream. Oleh sebab itu, Indonesia Barokah diizinkan didistribusikan di Blora.

“Kesimpulan rapat semalam, tabloid tidak mengandung unsur ujaran kebencian. Isinya merupakan rangkuman beragam informasi dari media mainstream dan itu merupakan fakta,” tegas Sugie Rusyono, Komisioner Bawaslu Blora.

Sikap yang berbeda ditunjukkan Tasilmalaya dan Sukabumi. Dua Bawaslu di daerah tersebut melakukan penyitaan terhadap Indonesia Barokah karena di dalamnya memuat ujaran kebencian kepada salah satu pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2019.

“Kami langsung menyita. Saat ini kita menunggu hasil kajian dari Bawaslu RI. Kita meminta Kantor Pos Indonesia untuk tak mendistribusikan,” ungkap Ijang Jamaludin, Ketua Bawaslu Kota Tasik.

Terkait isi tabloid, artikel-artikel yang disajikan memenang seperti sliding tackle kepada pasangan Prabowo dan Sandiaga Uno. Misalnya artikel yang diberi judul “Membohongi Publik Untuk Kemenangan Politik?” tanpa memuat pernyataan penyeimbang dari kubu 02.

Indonesia Barokah boleh saja disebut tidak memuat hoaks, namun narasinya memang terdengar terlalu negatif kepada pasangan Prabowo dan Sandiaga. Sementara itu, pemberitaan Jokowi dan Ma’aruf Amin jauh lebih positif.

Ambil contoh artikel-artikel dengan judul: “Jokowi Targetkan Bangun 1000 BLK di Pondok Pesantren”; “4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK: Era Baru Ekonomi Indonesia?”; atau “10 Tokoh Islam Dinobatkan Jadi Pahlawan Nasional Era Jokowi” seperti dirangkum oleh Beritagar. Hal ini melahirkan kecurigaan bahwa tabloid Indonesia Barokah diarsiteki oleh pasangan 01.

Menanggapi tudingan tersebut, Ace Hasan Syadzily, Jubir TKN menegaskan bahwa kubunya tidak terlibat dalam pembuatan tabloid ini. “TKN tidak tahu menahu tentang tabloid Indonesia Barokah.”

Iklan

Sementara itu, kubu BPN Prabowo akan melaporkan tabloid ini ke Dewan Pers karena isinya yang sangat negatif kepada pasangan 02.

“BPN Prabowo-Sandi akan melaporkan kasus tabloid Indonesia Barokah ke Dewan Pers, Jumat besok. Kami telah membaca tabloid tersebut dan melihat beberapa indikasi pelanggaran hukum. Dalam tabloid tersebut tidak tercantum informasi siapa penanggung jawab dan apa badan hukum penerbit,” kata anggota Direktorat Advokasi BPN Habiburokhman kepada wartawan, Kamis (24/1/).

Hmm…saran saja kepada bapak-bapak yang kemarin merazia buku kiri karena dianggap ancaman, sebaiknya segera razia juga Indonesia Barokah karena muatannya yang tidak berimbang dan lebih meresahkan warga ketimbang tema-tema kominis. (yms)

Terakhir diperbarui pada 25 Januari 2019 oleh

Tags: Indonesia Barokahjokowiobor rakyatPilpres 2019prabowo
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO
Esai

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Hentikan MBG! Tiru Keputusan Sleman Pakai Duit Rakyat (Unsplash)
Pojokan

Saatnya Meniru Sleman: Mengalihkan MBG, Mengembalikan Duit Rakyat kepada Rakyat

19 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.