MOJOK.CO – Benarkah kondisi GERD atau Gastroesophageal reflux menyebabkan serangan jantung? Jawabannya ada di dalam artikel sekaligus informasi soal GERD yang perlu kamu ketahui.
Banyak yang mengira kalau GERD (Gastroesophageal reflux) berhubungan dengan serangan jantung. Setelah meninggalnya Ashraf Sinclair beberapa saat yang lalu, nama GERD mendadak naik ke permukaan. Namun, perlu kamu ketahui, GERD sendiri tidak menyebabkan serangan jantung.
Fakta ini dikonfirmasi oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam. “Info yang viral ini tidak benar. GERD tidak menyebabkan serangan jantung. Sekali lagi GERD tidak ada hubungannya dengan serangan jantung yang berakhir pada kematian,” tulis dr Ari dalam keterangan yang ditujukan kepada wartawan.
GERD itu apa, sih?
GERD itu sebuah kondisi ketika asam lambung naik sampai ke kerongkongan (saluran khusus berbentuk tabung yang menghubungkan mulut dengan perut dan organ pencernaan). Ketika asam lambung naik sampai ke kerongkongan, kamu akan merasakan rasa terbakar di dada dan kerongkongan sendiri.
Kok bisa?
Ya bisa, karena terjadinya iritasi di lapisan kerongkongan. Rasa panas dan sakit di belakang tulang dada itu yang mungkin membuat banyak orang terkena serangan jantung.
Gejala secara umumnya seperti apa?
Gejala yang umum ada beberapa. Misalnya, seperti merasakan ada makanan yang nyangkut di kerongkongan, menelan jadi sulit. Lalu, muncul nyeri di belakang tulang dada seperti yang dijelaskan di atas. Setelah itu, pasien GERD akan merasakan rasa asam dan pahit di dalam mulut. Mungkin ini yang bikin orang merasa kena serangan jantung.
Selain gejala umum di atas, orang yang tengah dalam kondisi GERD akan merasakan naiknya cairan atau makanan dari perut ke mulut. Masalah pernapasan mulai terjadi, mulai dari batuk kronis sampai asma. Suara menjadi serak dan diikuti tenggorokan sakit.
Disebabkan oleh apa, sih?
Sebab utama adalah melemahnya sfringter atau katup yang memisahkan kerongkongan bagian bawah dengan lambung. Namanya saja katup, ia seharusnya menutup. Sfringter memang bertugas mencegah asam lambung supaya tidak naik ke atas. Katup ini baru terbuka ketika kita mau menelan makanan. Setelah itu, katup akan tertutup.
Nah, para penderita GERD mengalami masalah di katup ini. Katup yang seharusnya tertutup malah terbuka karena melemah. Bahkan ketika kita tidak sedang menelan makanan. Oleh sebab itu, asam lambung akan naik sampai ke kerongkongan. Jika kondisi ini sering terjadi, iritasi akan terjadi di lapisan kerongkongan.
Kenapa orang kena?
Sebabnya cukup banyak. Misalnya karena obesitas, gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, makan banyak sekali jalan, terlalu sering langsung tidur (berbaring) setelah makan, terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak, kebiasaan minum kopi dan alkohol, dan sebab-sebab lain yang perlu kamu konsultasikan ke dokter.
Untuk pengobatan, sebaiknya kamu konsultasikan dengan dokter. Kondisi tubuh masing-masing kita kan berbeda. Bisa jadi, penanganan GERD tiap orang juga berbeda. Namun, satu hal yang pasti kondisi ini berbeda dengan serangan jantung, ya. Apalagi menyadi salah satu penyebab serangan jantung.
BACA JUGA Perbedaan Henti Jantung dan Serangan Jantung yang Perlu Kamu Ketahui atau tulisan mens sana in corpore sano lainnya di rubrik PENJASKES.