Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Penjaskes

5 Manfaat Jembut dan Diskriminasi yang Kerap Dialaminya

Redaksi oleh Redaksi
8 Juli 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kita sebagai manusia memang nggak pernah mau menghargai manfaat jembut yang sudah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Padahal manfaatnya beneran banyak lho.

Tumbuhnya rambut di area kemaluan merupakan sebuah keniscayaan. Dihalangi kayak apapun ya tetap nggak bisa. Justru kalau nggak tumbuh, kamu perlu curiga, jangan-jangan kamu ini mutan, bukan manusia biasa.

Kita mungkin kerap merasa risih dengan tumbuhnya bulu satu ini. Mau jijik kok ya tetep tumbuh, mau dicuekin kok ya tetep ada, dibiarin kok makin lebat, udah lebat juga nggak bisa dibikin-bikin gaya. Hadeh, ngrepotin emang. Mana namanya jorok lagi: jembut. Idih, nama kok jorok.

Tapi, meski jorok-jorok begitu, manfaat jembut juga ada lho bagi kehidupan kita yang fana ini. Meski bagi beberapa pria, jembut sering dianggap menganggu (terutama yang baru mau sunat), apalagi bagi perempuan yang merasa jembut sangat buruk secara estetika.

Namun sadarkah kalian kalau selama ini manusia sudah berlaku diskriminatif terhadap jembut dibandingkan bulu-bulu yang tumbuh di bagian tubuh lainnya?

Coba bandingkan dengan kumis, jenggot, bulu ketek, atau yang paling agung: rambut di batok kepala. Hampir semua produk manusia selalu dibikinkan alat khusus untuk bulu-bulu itu—bahkan bulu dada. Sedangkan jembut? Duh, diperhatikan juga nggak. Mau dicukur aja pakai Gillette yang memang nggak didesain untuk itu. Oalah, nasibmu, mbut, mbut.

Selama ini jembut selalu dianggab sebagai warga bulu tubuh kelas dua. Bahkan sama bulu hidung saja, posisi jembut terkesan jauh lebih hina. Bayangkan, diskriminasi yang harus dialaminya selama ini.

Kita sebagai manusia memang nggak pernah mau menghargai manfaat jembut yang sudah diberikan untuk kita sepanjang sejarah evolusi manusia sebagai makhluk Tuhan paling sempurna.

Lah, memang apa saja sih manfaat jembut? Nah, mari kita simak. Cekidot, mbut.

Jadi benteng pertama untuk bakteri yang mau masuk ke kemaluan kita

Manfaat jembut yang sering diremehkan adalah kemampuannya dalam menangkap kotoran dan bakteri-bakteri dari luar yang mau menginvasi kemaluan kita. Manfaat jembut ini lebih khusus lagi diperuntukkan bagi perempuan. Ibarat kantor imigrasi sebuah negara, jembut mampu menangkap dulu imigran-imigran yang berbahaya bagi kulit vagina. Terutama kalau kamu sedang mandi.

Akan tetapi, karena sering “menangkap” imigran-imigran beruba bakteri dan kotoran, kebersihan jembut juga harus terjaga. Mencucinya juga disarankan tiap kita mandi. Hal ini perlu dilakukan semata-mata demi manfaat jembut bisa tetap maksimal bekerja nantinya.

Jadi peredam gesekan

Manfaat jembut yang lain adalah kemampuannya sebagai peredam untuk celana dalam. Ibarat shockbreaker sepeda motor, jembut juga berfungsi meminimalisir gesekan celana ke kulit kemaluan secara langsung. Dengan adanya jembut, gesekan jadi bisa diredam sehingga kulit kemaluan bisa lebih aman saat bergerak.

Menghasilkan feromon untuk menarik minat lawan jenis

Sebagai makhluk yang lolos dari seleksi alam yang begitu kejam, manfaat jembut ternyata juga berguna dalam menarik pasangan saat musim kawin. Tentu saja tidak sama seperti hewan di alam liar, jembut juga mampu mengeluarkan semacam senyawa kimia berupa feromon untuk menarik perhatian lawan jenis.

Senyawa kimia feromon ini yang muncul dari jembut ini bakal menguar ke mana-mana dan akan membuat pasangan jadi semakin tertarik. Hm. Menarik juga ya?

Iklan

Menjaga suhu

Area di kemaluan biasanya mudah sekali lembab. Dan keadaan ini bakal menyebabkan bakteri jadi berkembang biak dengan cepat. Dengan manfaat jembut, kemaluan akan diatur sirkulasinya sehingga suhu akan stabil di daerah itu.

Bakteri mungkin bakal tetap tumbuh, tapi area tumbuhnya hanya akan berada di sekitar jembut, jadi lebih mudah dibersihkan. Justru ketika jembut dipotong habis, bakteri akan menyebar ke mana-mana dan bisa saja masuk ke kemaluan.

Bantalan untuk perempuan

Manfaat jembut lainnya—terutama—bagi perempuan adalah sebagai bantalan. Bagi perempuan, jembut yang lebat bisa menjadi bantalan yang sempurna saat sedang duduk atau berolahraga. Terutama untuk olahraga yang banyak duduknya kayak naik sepeda gitu.

Bagi perempuan, meski kadang banyak masalah yang dimunculkan oleh jembut, keberadaan jembut justru lebih krusial ketimbang untuk pria. Soalnya selain sebagai benteng terhadap bakteri, perempuan benar-benar lebih bisa “dilindungi” ketimbang pria.

Sebegitu pentingnya manfaat jembut bagi kehidupan manusia, maka ada baiknya kamu perlu berpikir ulang ketika akan memotong habis jembut-jembutmu itu. Cukup dirapikan saja. Nggak usah dicukur plontos. Dibikin gaya-gaya mohawk juga boleh. Nggak ada yang bakal protes juga kok.

Ingat mereka udah berkorban banyak lho untuk kesehatan kita, hambok dihargai. Jangan pilih kasih. Begitu-begitu juga rambutmu sendiri. Hm, terima kasih ya jembut, tanpamu kita semua pasti jadi manusia dengan kemaluan penuh bakteri. Makasih pokoknya.

Terakhir diperbarui pada 9 Juli 2019 oleh

Tags: bulu kemaluanjembutmanfaat jembut
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

nama panggilan jembut
Pojokan

Pengalaman Punya Panggilan Jembut

12 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.