MOJOK.CO – Gunung Merapi yang dikelilingi Kabupaten Sleman, Magelang, dan Boyolali dilaporkan mengalami erupsi freatik sekitar pukul 7.30 WIB pagi ini. Terakhir kali Gunung Merapi erupsi terjadi pada 2010.
Erupsi tersebut tampak dari kejauhan berupa awan membumbung tinggi. Hingga radius sekitar 20 km dari puncak, suara gemuruh terdengar terus-menerus. Di wilayah Pakembinangun, Kaliurang, Sleman, dilaporkan telah turun hujan abu dan kerikil dalam intensitas kecil.
Menurut penjelasan Kepala Pos Pemantauan Gunung Agung Dewa Mertayasa via BBC Indonesia, ada tiga tipe erupsi gunung.
Pertama, erupsi magma yang disebabkan tekanan gas dalam perut bumi. Kedua, erupsi freatomagma akibat kontak air bawah permukaan dengan magma. Erupsinya berupa semburan abu diselingi gemuruh dan dentuman. Ketiga, erupsi freatik akibat kontak air dengan magma dan erupsinya berupa gas atau uap air.
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalop) Kabupaten Magelang telah mengimbau warga Sleman yang berada dalam radius 5 km dan warga Magelang radius 3 km dari puncak untuk mengungsi.
Terakhir kali Gunung Merapi erupsi terjadi pada 2010. Dugaan akan Merapi erupsi kembali mulai muncul sejak hawa panas yang melanda Yogyakarta dan sekitar sejak dua bulan lalu.
Warga yang berada di Yogyakarta, Sleman, Boyolali, dan Magelang mungkin perlu menyiapkan masker, jas hujan, bahan bakar motor, dan bahan makanan untuk mengantisipasi hujan abu yang meluas.
Kabar pukul 8.50 WIB: Status Gunung Merapi telah kembali “Normal Aktif”.