Aksi reuni akbar alumni 212 yang digelar di pelataran dan ruas jalan di sekitar Monas pada Minggu, 2 Desember lalu diwarnai dengan berbagai klaim tentang jumlah peserta yang hadir.
Ini tak jauh berbeda dengan aksi bela islam 212 yang digelar pada tanggal yang sama dua tahun lalu. Kala itu, panitia mengklaim bahwa aksi tersebut dihadiri oleh sekitar 7 juta orang. Jumlah yang oleh banyak orang kemudian menjadi bahan guyonan dan candaan karena dianggap terlalu bombastis dan mengada-ada.
Nah, aksi reuni akbar 212 kemarin juga sama. Ia diwarnai dengan klaim tentang jumlah peserta yang hadir.
Ketua Media Center Reuni 212, Novel Bamukmin, memperkirakan bahwa jumlah peserta yang hadir di acara reuni akbar 212 antara 3-4 juta orang.
Klaim lebih dahsyat datang dari Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212 Bernard Abdul Jabar. Ia menyebut jumlah peserta yang hadir memenuhi monas dan jalanan sekitarnya mencapai 8 juta orang.
“Kami dari panitia reuni, kenapa alumni diganti mujahid seperti arahan Habib Rizieq Shihab. Hari ini karena mereka mujahid, yang hadir hampir 8 juta . Ujungnya sudah sampai Cempaka Putih, sampai Gunung Sahari. Mereka tidak bisa masuk hari ini,” ujarnya.
Seperti diketahui, panitia memang mengganti sebutan alumni menjadi mujahid karena panitia berharap yang datang dalam aksi di Monas kemarin bukan hanya mereka yang pernah ikut aksi 212 sebelumnya.
Klaim 8 juta orang ini dianggap terlalu mengada-ada. Sebagai perbandingan saja, jumlah penduduk total DKI Jakarta menurut BPS saja mencapai 10 juta. Itu artinya, jika yang hadir dalam reuni akbar kemarin benar-benar 8 juta, maka ia hampir setara dengan total keseluruhan jumlah penduduk Jakarta.
Sementara itu, peneliti serta dosen ilmu politik dan keamanan Universitas Padjadjaran, Bandung, Dr Muradi, memperkirakan jumlah yang hadir dalam reuni akbar kemarin tak lebih dari 700 ribu orang.
“Katakanlah orang yang berdiri, duduk, dan sebagainya, dibagi jumlah square luas tanah yang diduduki. Kalau penuh saja Monas itu berdiri sampai ke rumput-rumputnya, maka totalnya sekitar 700-800 ribuan orang. Tapi kan itu nggak sampai penuh kan, tapi meluber ke Patung Kuda. Patung Kuda kalau dikalkulasi, total keseluruhan tidak lebih dari 700 ribuan,” terang Dr Muradi.
Hitungan dari pihak kepolisian malah jauh lebih kecil lagi. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, mengatakan bahwa jumlah peserta yang hadir dalam reuni akbar 212 kemarin adalah sekitar 40 ribu orang.
“Cuma 40 ribu orang,” ujar Dedi Prasetyo. “Mereka targetnya segitu (delapan juta orang). Namun, kenyataannya di lapangan tidak sampai satu per sepuluhnya,” tambahnya.
Yah, biarlah perbedaan itu tetap ada. Semata sebagu bukti, bahwa rakyat kita memang beraneka ragam. Berbeda suku, bahasa, agama, dan hitungan peserta reuni akbar dua satu dua.