MOJOK.CO – Grup D Euro 2020 | Inggris vs Kroasia | Inggris punya komposisi skuat yang lebih menjanjikan, tapi Kroasia jago perang mental.
Inggris datang ke Euro 2020 membawa skuat yang menjanjikan. Kombinasi pemain senior-junior menebarkan rasa optimis. Namun, Kroasia adalah lawan berbahaya. Tim dari Balkan ini hampir selalu menang di peperangan mental. Salah satunya di Piala Dunia 2018. Inggris pasti masih ingat kekalahan pahit itu.
Moddie: Taktik klenik ala Inggris
Sebagai aktor penting yang membidani kelahiran Israel, Inggris memiliki modal kuat untuk menyegel pertandingan pertama Grup D Euro 2020. Pasalnya, skuat yang dibawa oleh Gareth Southgate memiliki komposisi menarik.
Dari lini belakang, kemungkinan besar Southgate akan memasang duo bek dengan predikat jawara yang bermain di Manchester. Josh Stones (jawara Premier League 2020/2021) dan Harry Maguire (jawara di hati penggemarnya).
Di lini tengah, pemain serba bisa, Jordan Henderson akan berupaya menjadi metronom. Tentunya didampingi Mason Mount atau Declan Rice.
Sedangkan lini depan, tak perlu diragukan lagi dengan sosok Harry Kane. Pemain Tottenham Hotspur yang kini menjadi incaran banyak klub besar Eropa.
Yang menjadi pertanyaan: mampukah Inggris menghabisi Kroasia dengan mudah?
Meskipun di awal saya mengatakan Inggris akan menyegel pertandingan pertamanya di Euro 2020, bukan berarti Inggris akan menang mudah.
Dari rekam jejak keikutsertaan Inggris pada Piala Eropa, Inggris tidak bisa menang di laga pertama. Mereka hanya mengemas lima kali seri dan empat kalah. Catatan yang kurang mengesankan.
Namun, masih ada harapan bagi Inggris. Ada dua hal yang membikin saya yakin Inggris bisa menang. Pertama, Inggris diuntungkan dengan jadwal pertandingan pertama Euro 2020. Mereka bermain pada Minggu Kliwon.
Lalu, apa hubungannya Inggris dengan Minggu Kliwon? Ini tak lain karena ada dua pemain Inggris yang lahir pada Minggu Kliwon. Mason Mount dan Dominic Calvert-Lewin.
Kedua pemain yang biasa menggunakan warna biru saat bermain di klubnya akan menjadi pembeda kali ini. Dalam primbon Jawa, Minggu Kliwon berarti mampu menjadi manusia yang bijaksana dan bertanggung jawab. Nah, keduanya cocok.
Mason Mount akan mengemban peran penyuplai bola di lini depan dan Dominic Calvert-Lewin bertugas menyarangkan bola ke gawang lawan. Maka dari itu, prediksi saya, Inggris menang tipis. Itu pun mereka baru bisa mencetak gol di atas menit ke-80. Siapa pencetak gol atau asis? Salah satu dari keduanya.
Kedua, jika kamu tak percaya dengan analisis klenik dari saya, silakan kembali lagi ke poin pertama.
Gilang Dejan: Kroasia jago perang mental
Tidak banyak yang tahu jika Kroasia pernah menjadi bagian dari kekaisaran Austro-Hungaria sampai Perang Dunia I 1918 sebelum berkongsi dengan Serbia dan Slovenia membentuk sebuah kerajaan dengan nama Yugoslavia. Tak heran bila mereka lebih beken dikenal sebagai negara pecahan Yugoslavia ketimbang kekaisaran Austro-Hungaria.
Kroasia sendiri terletak di Balkan Barat dan berbatasan dengan Slovenia, Hungaria, Bosnia-Herzegovina, Serbia, dan Montegro. Bicara soal Balkan, wilayah tersebut banyak melahirkan para pekerja keras tak terkecuali di industri sepak bola. Kapten Kroasia, Luka Modric, yang memenangi Ballon d’Or 2018 salah satunya.
Konflik Balkan menempa Modric kecil menjadi pemain hebat. Salah satu pelatih Modric di klub NK Zakar, Tomislav Basic, menyebut bila anak-anak asuhnya kerap bermain di tengah ketakutan. Sepak bola tak ubahnya pelarian terbaik dari granat dan ranjau-ranjau yang masih terpasang di berbagai tempat.
Sepakat tidak sepakat, banyak yang mengatakan bahwa Inggris merupakan habitat sepak bola paling keras di dunia. Namun, agaknya Modric dan kawan-kawan lebih tahu sepak bola mana yang lebih keras. Sebab, tempat di mana dia bermain bola untuk kali pertama, masih terdapat 750 kilometer persegi wilayah yang diduga belum bebas dari ranjau darat sisa Perang Balkan.
Kroasia membuka perjalanannya di Euro 2020 dengan meladeni tuan rumah Inggris di partai perdana Grup D. Tentu Inggris lebih diunggulkan, salah satunya karena materi pemain yang lebih menjanjikan di Euro 2020 kali ini.
Inggris juga unggul head to head. Mereka mengoleksi 3 kemenangan, 2 kalah, dan 1 remis. Rapor baik Inggris jelang hadapi Kroasia tak berhenti di situ.
Inggris, seperti Italia, perkasa di kualifikasi Euro 2020 dengan menorehkan 7 kemenangan dan hanya 1 kalah sekaligus menasbihkan diri sebagai salah satu tim paling produktif dengan 37 gol, setara Italia, dan hanya terpaut 3 gol dari Belgia.
Berbanding terbalik dengan Kroasia, di 5 laga terakhir, mereka mengalami 2 kemenangan, 2 kalah, dan 1 remis. Sebuah catatan yang mengkhawatirkan.
Namun, sekali lagi, mental Balkan yang dimiliki Kroasia yang akan menjadi pembeda. Persis ketika Kroasia membuat kejutan ketika tembus sampai final Piala Dunia. Dan ingat, di Piala Dunia yang lalu, Kroasia mampu menyingkirkan Inggris lewat pertarungan mental yang keras.
Lagu-laguan semacam football is coming home membahana kala Kieran Trippier menjebol gawang Danijel Subasic ketika laga baru berusia 5 menit. Lagu bising timnas Inggris berhasil dibungkam Ivan Perisic di menit 68.
Mentalitas Balkan memuncak saat pertandingan diteruskan ke babak tambahan. Daya juang khas Balkan kian absah saat Mario Mandzukic membalikkan keadaan menjadi 2-1 di menit 109 sekaligus memupus mimpi juara Inggris yang dalam setiap turnamen 2 atau 4 tahunan targetnya cuma 1 yaitu gagal juara. Menyedihkan.
BACA JUGA Italia Bermain Begitu Matang ketika Turki Kehilangan ‘Will to Fight’, Euro 2020 Dibuka dengan ‘la Festa’dan temukan informasi soal Euro 2020 di sini.