MOJOK.CO – Apakah Chelsea vs Manchester United layak disebut big match? Agus Mulyadi mengganggapnya begitu karena ada MU-nya. Seperti apa sanggahan Ega Balboa?
Ega Balboa adalah fans Chelsea tapi sering tidak hapal nama pemain-pemain Chelsea. Sedangkan Agus Mulyadi adalah fans Manchester United yang akan nongol di medsos dan mengaku fans MU jika sasetan murah, eh si Setan Merah menang.
Ini adalah rubrik teranyar Mojok. Kalian para fans klub sepak bola silakan menulis jika akan ada big match. Tentang mana yang akan dipilih di antara sekian big match, pantau lini masa medsos kami setiap Jumat malam. Kalian gak perlu ndakik–ndakik main analisis bola. Pokoknya waton nyelekop, lucu, dan segar, pasti akan tayang. Jangan lupa, rubrik ini pun ada honorariumnya.
Ega Balboa – Chelsea vs Manchester United itu sebatas laga pemanasan.
Pertandingan Chelsea lawan Manchester United sudah tidak layak disebut laga big match lagi. Bagi Chelsea, laga ini hanya dipakai pemanasan saja untuk pertandingan Liga Malam Jumat.
Melihat laga sebelumnya, pasukan Jose Mourinho hampir menangis setelah kebobolan dua gol pada babak pertama. Lalu, setelah bisa membalikan keadaan, mbungahi ra karuan, sudah seperti juara Copa Dji Sam Soe aja. Tapi Bung, lawan berikutnya itu pasukan Maurizio Sarri yang belum pernah ngicipin apa itu makna kalah.
Bermodal menggigit filter kretek, karena di pinggir lapangan nggak boleh merokok, Pakdhe Sarri sesekali memberi instruksi. Selebihnya leyeh-leyeh ketiduran, karena sudah tahu bakal menang. Coba lihat Mbah Mourinho, main bola sering bawa contekan kertas kecil yang dikasih ke pemain. Malah kayak Ujian Nasional! Untung pas melatih Chelsea belum ada ujian pakai komputer, jadi langsung panen gelar, Lha contekan kertasnya tembus semua.
Saatnya untuk ngece pemain. Lord Fellaini menjadi kartu As keriting andalan Mourinho. Mantan pemain Everton ini kalau pas MU kepepet pasti langsung dimainkan. Nggak kreatif, blas! Kasih umpan lambung terus-terusan. Ha mending main voli saja. Mending lawan Chelsea langsung dimainkan. Biar kalau nggak kreatif itu jangan nanggung-nanggung.
Lukaku, pemain buangan Chelsea juga menjadi kartu As sekop. Di depan gawang cukup plonga–plongo nunggu umpan matang. Atau kalau frustasi nggak bisa ngegolin mending ganti profesi jadi pengganti Undertaker.
Kabar terakhir MU akan dibeli taipan tajir asal Arab Saudi. Jelas selain akan dibeli nantinya bakal ada rukiah masal, termasuk para suporternya. Cara ini mungkin disebut cara paling instan untuk membawa dampak kemenangan. Logonya MU jangan-jangan bakal di-redisign, kapalnya berisi unta dengan hiasan pohon-pohon kurma. Sungguh kental nuansa Arabnya.
Wahai pendukung Chelsea di mana pun engkau berada, mari rayakan kemenangan ini. Sebelum pertandingan dimulai kita sudah diizinkan untuk sombong merayakannya.
Untuk pendukung Setan Merah, jangan kebiasaan jadi penganut paham jas merah. kalau kalah yhaaa ngomongin sejarah. Lama-lama jadi kayak fans Liverpool. Semoga pertandingan lancar, mantan klub asuhan itu memang sering nyakitin, Mou!
Agus Mulyadi – Chelsea itu bukan klub, tapi LPK!
Malam nanti, tim kesayangan umat, Manchester United akan melawan tim public enemy, Chelsea. Laga Chelsea vs Manchester United tersebut oleh BeIN 1 dikategorikan sebagai big match. Tentu kita semua tahu alasannya. Yak tul, karena laga tersebut melibatkan MU. Laga apa pun yang melibatkan MU pastilah layak disebut big match, termasuk melawan Chelsea nanti malam. Bahkan laga latihan antara MU melawan MU reserve pun layak disebut sebagai big match.
Bagi banyak pendukung MU, pertandingan pasukan merah melawan Chelsea merupakan partai yang menarik dan sangat ditunggu-tunggu. Sebab, ia menjadi semacam puncak pelepasan kebencian yang paling paripurna.
Saking bencinya pendukung MU kepada Chelsea, mereka bahkan jauh lebih rela timnya kalah 0-8 oleh Persitema Temanggung atau kalah 1-7 dari Tim Diklat Salatiga ketimbang kalah adu penalti 4-5 dari Chelsea. MU boleh kalah, tapi kalau sama Chelsea, jangan sampai.
Entah kenapa, banyak pendukung MU yang membenci Chelsea. Para pendukung MU tentu saja tak sendiri. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Mirror, Chelsea merupakan tim yang paling dibenci di Liga Inggris.
Tak terlalu susah untuk menerka hal tersebut, sebab, Chelsea memang dikenal sebagai tim instan. Ibarat, mie, dia adalah Mie gelas. Mie yang paling instan di antara semua mie instan.
Semua tahu hal ini. Chelsea tadinya merupakan semenjana dengan pemain yang paling terkenal mentok hanya Gianfranco Zola. Posisi akhirnya di premier league mentok ya 4, 5, 6, lah. Ehmm… singkatnya, langganan masuk Liga Malam Jumat lah.
Namun di tahun 2003, Chelsea berubah menjadi tim super kaya. Suntikan dana dari pemilik barunya, Roman Abramovich, membuat Chelsea mampu menjadi juara dengan bermodalkan pemain-pemain super mahal seperti Didier Drogba, Tiago, Paulo Ferreira, Mateja Kezman, Arjen Robben, Ricardo Carvalho, Shaun Wright-Phillips, Essien, sampai Petr Cech.
Saya yakin, banyak yang tak suka dengan klub model begini. Sama seperti Manchester City yang tak terlalu disukai karena juara dengan cara-cara yang hampir mirip. Mereka klub yang akademinya tak ubahnya seperti LPK, sebab lulusannya jarang dipakai di lembaganya sendiri.
Seperti pertandingan antara MU dan Chelsea yang sudah-sudah, pertandingan malam nanti pun tak berubah statusnya, yakni pertandingan antara tim yang dibangun dengan pengalaman dan kerja keras yang panjang, dengan tim yang dibangun, ehm, lebih tepatnya dipermak dengan uang.
Riwayat 5 pertemuan terakhir Chelsea vs Manchester United:
Chelsea vs Manchester United | 19 Mei 2018 | 1-0 | Piala FA
Manchester United vs Chelsea | 25 Februari 2018 | 2-1 | Liga Inggris
Chelsea vs Manchester United | 5 November 2017 | 1-0 | Liga Inggris
Manchester United vs Chelsea | 16 April 2017 | 2-0 | Liga Inggris
Chelsea vs Manchester United | 13 Maret 2017 | 1-0| Piala FA