MOJOK.CO – Tak seperti biasanya, Marcus/Kevin mampu membungkam pasangan Malaysia Goh/Tan tanpa harus pakai jurus pancing emosi.
Pertandingan antara Markus Gideon/Kevin Sukamuljo melawan pasangan Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong begitu seru sejak detik pertandingan dimulai. Kedua pasangan langsung tancap gas sejak napas pertama. Kejar-mengejar angka tak terhenti sampai game poin set pertama dan kedua pada laga yang akhirnya dimenangi oleh Indonesia, 22-20 dan 21-19.
Pertemuan kedua pasangan ini memang hampir selalu meninggalkan cerita sebelumnya. Berulang kali Marcus/Kevin selalu mampu memancing emosi lawan peringkat 11 dunia ini. Apalagi jika Kevin yang dipancing terlebih dulu, laga biasanya akan berlangsung begitu emosional dan menarik untuk disaksikan. Pepatah jangan terlalu emosional menghadapi pertandingan tampaknya tidak berlaku untuk pasangan Indonesia peringkat satu dunia ini.
Uniknya, pertandingan babak perempatfinal cabang olahraga bulutangkis Asian Games 2018 ini tidak seemosional biasanya. Harapan para pemirsa dan penonton untuk menyaksikan “serangan-serangan” non-teknis seperti pura-pura memukul padahal bola sudah pasti keluar atau menatap mata lawan ketika smash berhasil tidak tampak pada pertandingan ini. Bisa dibilang laga ini jadi laga paling “adem” bagi Marcus/Kevin melawan Goh/Tan.
Meski begitu, ciri khas Marcus/Kevin seperti biasanya kembali diperlihatkan di pertandingan kali ini. Terjangan-terjangan di depan net yang berisiko tapi sering membuahkan hasil membuat pasangan Malaysia cuma bisa memukul angin.
Meski dua set dimenangi dengan skor cukup tipis 22-20 dan 21-19 dengan kejar-mengejar angka yang cukup ketat sejak poin pertama, tapi secara umum pertandingan benar-benar jadi milik Marcus/Kevin.
Dengan mengajak bermain cepat, Marcus/Kevin tampak siap meladeni smash keras milik Goh atau perubahan strategi Tan yang mulai bermain “meniru” cara-cara Kevin dengan selalu melompat lebih dulu di depan net sebelum bola dipukul lawan untuk diterjang.
Marcus/Kevin pun terlihat menghindari rally-rally panjang ketika berhadapan dengan Goh/Tan. Tidak seperti menghadapi pasangan Jepang atau Denmark, Marcus/Kevin tampak sadar jika ada rally panjang mereka sering kali kewalahan jika melawan pasangan Malaysia ini. Pilihannya adalah melakukan pukulan sulit sekalian atau menggunakan formasi yang nekat untuk mencegah permainan Malaysia berkembang.
Di beberapa momentum saat posisi bertahan, Marcus dan Kevin tidak berdampingan bersiap menghadapi smash-smash lawan seperti pada umumnya dilakukan pasangan ganda. Mereka berdua malah pakai strategi dengan menempatkan Kevin di depan dan Marcus di depan untuk menghambat perkembangan permainanan Goh/Tan yang sedang menyerang.
Pilihan ini memang membuahkan hasil karena Kevin dan Marcus selalu mampu menerjang pukulan balik dari Goh/Tan meski dalam posisi sedang diserang. Akan tetapi agresitivitas itu juga yang jadi sebab kenapa begitu banyak Marcus/Kevin juga kehilangan angka sampai membuat skor jadi begitu tipis.
Pertandingan ini memang seru dari perolehan poin, tapi tidak ada satu pun momentum yang cukup beralasan bagi Kevin untuk melakukan pancingan-pancingan emosional kepada lawannya.
Pada cabang bulutangkis tingkat individu ini Marcus/Kevin memang unggulan pertama dan bisa saja predikat ini malah jadi beban. Akan tetapi mental yang begitu kuat kembali teruji sekalipun Goh/Tan mengakui sebelumnya bahwa pertandingan melawan Marcus/Kevin adalah fokus mereka dalam Asian Games 2018.
Hal ini terbukti dengan kemampuan pasangan Malaysia ini untuk terus mampu menempel poin pasangan Indonesia. Pada akhirnya kecepatan tangan Kevin di depan net dan kekuatan Marcus di belakang tidak bisa diatasi oleh Goh/Tan meski sudah mencoba memberi perlawanan sengit dengan perbagai perubahan strategi.
Selamat ya untuk Marcus/Kevin yang sudah lolos ke semifinal. Ayo, tinggal dua langkah lagi untuk medali emas bagi Indonesia.
Indonesia~ jeng-jeng-jeng-jeng~ Indonesia~… (K/A)