MOJOK.CO – Mahfud MD akui pernah mendapat tawaran dari gerakan #2019GantiPresiden untuk ikut memberi dukungan.
Nama Mahfud MD memang sedang moncer belakanga ini. Sekalipun tidak jadi digaet oleh Presiden Jokowi untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 esok, tapi nama Mahfud tetap punya track record cukup baik di mata publik. Bahkan sejak di-php oleh kubu petahana, Mahfud semakin mendapat simpati yang lebih besar dari sebelumnya.
Kepopuleran dan kapasitas Mahfud ini ternyata juga tidak hanya pernah menarik minat pihak petahana, melainkan juga dari pihak oposisi. Lebih tepatnya pihak gerakan #2019GantiPresiden. Pada bulan Maret 2018 silam, Mahfud mengakui dirinya ditawari untuk ikut bergabung dengan gerakan tersebut.
“Saya masih punya (bukti tawaran), belum saya hapus permintaan dari kelompok yang membuat gerakan 2019 Ganti Presiden,” kata Mahfud MD, pada Dialog Kebangsaan di UII Yogyakarta.
Pernyataan ini tentu mengejutkan publik. Sebab, meski pernah menjadi tim sukses bagi pihak Prabowo Subianto pada Pilpres 2014, preferensi politik Mahfud MD sebenarnya tidak pernah condong ke kubu oposisi. Meski begitu, kepada kubu petahana sekalipun Mahfud MD tidak bisa dikatakan sangat dekat.
Apalagi tawaran ini datang sebelum nama Mahfud MD digadang-gadang akan digandeng Presiden Jokowi untuk diajak maju Pilpres 2019. Artinya gerakan #2019GantiPresiden menyadari kemampuan dan kapasitas Mahfud untuk menambah kekuatan.
“Jadi tanggal 28 Maret, enam bulan yang lalu saya dihubungi untuk membuat dukungan, atau memberi semacam penjelasan yang sifatnya testimoni bahwa 2019 kita ganti presiden. Saya bilang saya tidak setuju,” jelas Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengakui bahwa dirinya bisa saja menyetujui gerakan ini asalkan bentuk dukungannya diubah. Dari yang tadinya #2019GantiPresiden menjadi #2019PemilihanPresiden. Mahfud memilih tetap netral saja dengan ajakan itu. Artinya, sekalipun menolak tawaran bergabung, tapi bukan berarti Mahfud juga mendukung secara terbuka pihak petahana.
“Boleh saja penggantian presiden. Tetapi kan pemilihan presiden itu bisa mengganti, bisa tidak mengganti,” jelas Mahfud.
Bahkan Mahfud MD juga menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik untuk gerakan seperti itu. Karena bisa jadi gerakan ini hanya akan memanfaatkan nama besarnya sebagai sosok yang cukup mendapatkan perhatian dari pihak petahana maupun oposisi. Sebuah langkah bijak dipilih Mahfud MD dengan tidak ingin merapat ke salah satu pihak jelang Pilpres 2019 ini.
Di sisi lain, meski Mahfud menolak ajakan bergabung gerakan #2019GantiPresiden, bukan berarti dirinya melihat gerakan ini adalah sebuah gerakan yang salah. Bagi Mahfud, gerakan ini tidak punya alasan yang cukup untuk harus dibubarkan apalagi sampai ditangkap oleh aparat.
“Saya tidak ikut gerakan itu, tapi apakah gerakan itu salah? Tidak. Kalau memang salah kan ditangkap lama-lama. Tidak ada salahnya,” lanjutnya.
Oke deh, Pak Mahfud MD. Tapi, kalau misal ada yang daftar gerakan #2019PemilihanPresiden daftarnya lewat siapa ya Pak? Lewat sampeyan bisa nggak ya? Nitip dong. (K/A)