Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame List

5 Momen Wong Salah Ora Gelem Ngaku Salah

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
24 Agustus 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Udah tau salah, tapi kok nggak mau ngaku salah? Situ yang punya Planet Bumi, ya? Hmm???

Dalam ulangan harian semasa sekolah, Ibu Guru menandai jawaban saya yang benar dengan sebuah centang dan jawaban yang salah dengan sebuah silang. Penanda salah dan benar ini rasanya sangat mutlak dan saya nggak punya celah untuk mempertahankan jawaban saya karena, tentu saja, sudah dianggap salah oleh beliau.

Tapi, semakin dewasa, nyatanya ada banyak kesalahan yang terjadi dan dilakukan orang-orang, bahkan lebih besar daripada sekadar salah ngejawab dalam ulangan harian. Lucunya, kesalahan-kesalahan ini tidak lantas diterima dan diakui, melainkan malah dibalas dengan ngotot, alias…

…udah salah kok nggak mau ngaku salah, sih, Bu, Pak, Mbak, Mas???

Dengan asam garam kehidupan yang belum seberapa ini, Mojok telah menyusun 5 momen kesalahan yang tak diikuti dengan kelapangan hati si pelaku untuk minta maaf. Atau, dengan kata lain, berikut adalah momen di mana para pelaku nggak mau ngaku salah meskipun rasa-rasanya mereka patut diberi tanda silang yang banyak sekali.

1. Nyerobot Antrian di Kasir

Salah satu hal yang paling membosankan dalam hidup bisa dengan mudah ditemui di minimarket ataupun supermarket, lebih tepatnya saat antrian untuk membayar di kasir telah dimulai. Namun, yang paling mengesalkan, pada momen-momen seperti, selalu ada saja orang yang datang dengan satu barang, lalu maju memotong antrian, lantas berkata, “Mbak, saya dulu, ya. Saya cuma beli ini.”

Beberapa dari mereka mungkin mengerti setelah ditegur, tapi tak sedikit juga yang nggak mau ngaku salah dan tetap kekeuh bahwa dirinya harus diutamakan karena “cuma” membeli satu barang saja.

Hadeeeh, dikiranya yang antri dari tadi ini cuma tiang lampu yang listriknya mati apa gimana, dah???

2. Duduk Nggak Sesuai Nomor Tiket

Saya kadang heran, apa sih fungsinya nomor di kursi kereta atau bus kalau orang-orang masih saja suka duduk sembarangan dan ogah mengikuti nomor di tiketnya sendiri? Saya—dan mungkin juga kamu—tentu pernah membeli tiket dengan nomor tertentu karena mengincar kursi yang nyaman, eh pas naik malah sudah diduduki orang lain.

Sialnya, ada saja beberapa orang yang nggak mau ngaku salah. Mereka bahkan mungkin hanya tersenyum (sok) manis, lalu berkata, “Ah, kan sama saja toh, sama-sama duduk.”

Ya kalau sama aja, kenapa nggak Anda aja yang geser, Malih???

3. Barang Ketinggalan

Pernah nggak mengalami penyesalan begitu besar saat menyadari bahwa kita tanpa sengaja meninggalkan suatu barang penting yang seharusnya dibawa dalam perjalanan? Barang ini bisa apa saja: kunci, baju, buku, perasaan, atau bahkan makanan.

Nyatanya, mau disesali kayak apa pun, kalau jarak ketinggalannya sudah jauh, kita nggak bisa apa-apa lagi selain pasrah. Solusinya pun terbatas: mencari barang pengganti, membeli yang baru, atau minta tolong seseorang untuk menjaga barang ketinggalan tadi. Tapi, yang lucu, saat ketinggalan barang, kita pun cenderung nggak mau ngaku salah dan berlindung dengan alasan “namanya juga lupa!”.

Pikun emang. Ckck.

Iklan

4. Selingkuh/Berkhianat

Dibohongi adalah hal yang nggak bakal disukai semua orang. Dalam sebuah hubungan asmara, jika hal ini terjadi, pihak yang merasa dirugikan jelas merasa teraskiti dan menyalahkan pihak satunya—yang sayangnya, kadang-kadang nggak merasa bersalah-bersalah banget.

Nyatanya, saat seseorang kepergok berselingkuh atau berbohong, ia akan punya cara untuk nggak mau ngaku salah, bahkan mempertahankan perilakunya dengan melemparkan argumen. Bisa saja, ia merasa, perselingkuhan ini terjadi di luar kuasanya atau malah disebabkan oleh kesalahan pasangannya sendiri.

Hadeh, blaming aja terus, Kak.

5. Body Shaming yang Kelewatan

Saya pernah marah gara-gara dibercandai terus-terusan setelah disebut “Bantal Empuk” oleh kawan-kawan KKN. Mereka merespons sambil tertawa, tanpa menyadari air muka saya yang berubah bete dan jadi ingin menangis. Saya langsung pergi, dan saat itu juga teman-teman menyadari saya sudah marah.

Beberapa dari mereka meminta maaf, tapi tak sedikit yang bergeming dan nggak mau ngaku salah. Mereka malah heran kenapa saya marah karena—ya ampun, kata mereka—semua ejekan tadi, kan, “cuma bercanda”.

Sayangnya, Saudara-saudara, “cuma bercanda”-mu tak melulu sama dengan “cuma bercanda”-nya orang lain, jadi tolong, ya—mind your language.

BACA JUGA Lima Jenis Orang Goblok yang Bisa Anda Temui saat Antre di SPBU

Terakhir diperbarui pada 24 Agustus 2019 oleh

Tags: Body Shamingnggak mau ngaku salahsalah tempat dudukselingkuhtiket kereta
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

pilot selingkuh.MOJOK.CO
Ragam

Memilih Selingkuh dengan Orang yang Lebih “Jelek” dari Pasangan Aslinya, Penyebabnya Impulsif hingga Butuh Variasi

8 Januari 2024
Refleksi Akhir Tahun: Kisah-kisah Move On Karena Cinta yang Kandas MOJOK.CO
Ragam

Refleksi Akhir Tahun: Kisah-kisah Move On dari Cinta yang Kandas

26 Desember 2023
stigma pelakor mojok.co
Podium

Membongkar Stigma Perempuan Pelakor, kok Laki-laki Nggak Disalahin?

8 Agustus 2023
Bertahan Hidup di KKN dengan Cara Cinlok dan Selingkuh. MOJOK.CO
Kilas

Bertahan Hidup di KKN dengan Cara Cinlok dan Selingkuh

4 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.