ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Pojokan

Yang Membunuh Kita Bukan Corona Virus, tapi Kelakuan Kita Sendiri

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
4 Maret 2020
0
A A
daya tahan gtubuh meningkatkan sistem imun corona covid-19 gaya hidup mencegah peyebaran virus corona menghalau corona kekebalan tubuh mojok.co

daya tahan gtubuh meningkatkan sistem imun corona covid-19 gaya hidup mencegah peyebaran virus corona menghalau corona kekebalan tubuh mojok.co

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Setelah pemerintah mengonfirmasi adanya kasus corona virus di Indonesia, kepanikan menyebar seakan kiamat terjadi besok. Kepanikan ini akan membunuh orang jauh lebih banyak dibandingkan virus itu sendiri.

Waktu kelas 3 SMP, saya terkena gejala demam berdarah. Baru gejala saja, saya rasanya ingin mati karena panas dan ngilu di sekujur tubuh benar-benar menyiksa badan kecil saya. Ketika tahu mulai ada tanda-tanda demam berdarah di tubuh, Bapak dan kakak saya langsung ambil tindakan dengan membawa saya ke rumah sakit untuk mengkonfimasi gejala dan minta surat dokter untuk ijin.

Tentu saya saya nggak diopname saat itu, nggak seperti kebanyakan orang. Kata Bapak dan kakak saya yang bekerja sebagai perawat, meski DB itu gawat tapi pengobatannya mudah. Saya hanya diminta untuk sering minum dan makan serta istirahat di rumah. Kakak saya berpesan, memang lagi ngetren sakit apa pun, nggak usah panik, karena kalau badan emang dasarnya sehat, nggak perlu khawatir.

Saya pikir, hal tersebut masih tetap relevan jika diterapkan untuk wabah corona kali ini.

Tanpa mengurangi kewaspadaan, corona virus tidak semestinya direspon seakan dunia besok kiamat. Tingkat kematian yang begitu rendah ditambah dengan jaminan pemerintah yang menanggung biaya perawatan pasien yang positif corona harusnya lebih diperhatikan ketimbang hoaks yang beredar. Rumah sakit yang harusnya bersiaga untuk menangani pasien malah jadi sibuk mengklarifikasi hoaks yang beredar.

Tidak tepat kalau kalian langsung memborong dan menghabiskan stok masker berdasarkan kepanikan dan tidak ingin tertular. Logika yang benar, yang sakit dan yang menangani pasien lah yang harusnya memakai masker, bukan kalian yang sehat tapi parno.

Sial benar para petugas medis di waktu-waktu seperti ini. Mereka harus menangani banyak pasien dengan sakit beragam, tapi kekurangan masker karena kepanikan masal. Padahal mereka harus menghadapi penyakit macam TBC yang mengharuskan para petugas yang menanganinya menggunakan masker. Kalau sudah begini, mau menyalahkan dan mengeluh pada siapa?

Saya tahu kalau ketakutan ini disumbang oleh wagunya pemerintah dalam merespon isu corona dan juga media yang memberitakan corona virus secara berlebihan. Insentif kepada influencer, komentar menteri yang wagu, juga polah para kepala daerah yang absurd membuat kita tidak tahu harus percaya kepada siapa.

Corona virus bisa disembuhkan, dan kita bisa mencegah diri sendiri untuk tidak terkena penyakit tersebut. Berangkat ke gym, kurangi begadang, makan makanan yang sehat, mandi yang bersih, mulai bersih-bersih kamar, rajin mencuci tangan, adalah cara ampuh yang bisa menangkal kita tidak hanya dari corona, tapi juga dari penyakit apa pun.

Kita tidak harus menyerbu supermarket dengan menghabiskan stok makanan, tidak harus menimbun masker, kita tidak harus melakukan hal bodoh yang muncul dari pikiran buruk kita. Yakinkan diri kita dengan hidup lebih sehat agar kita terhindar dari sakit apa pun.

Hentikan semua kepanikan ini mulai dari kita sendiri. Karena tidak akan mengagetkan jika justru ada korban yang jatuh bukan karena corona virus, tapi kepanikan kita yang menjadikan kita jadi saling membunuh agar bisa bertahan hidup. Kalau memang kita takut mati, harusnya kita bahu membahu agar semua punya peluang hidup yang sama.

BACA JUGA Applause Buat Orang yang Selalu Ambil Kesempatan Dalam Kesempitan dan juga artikel menarik lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 24 Februari 2021 oleh

Tags: corona virusinfluencermasker
Iklan
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

influencer mojok.co
Kotak Suara

Capres Gandeng Influencer, padahal Belum Tentu Bisa Mengeruk Banyak Suara

12 Agustus 2023
Naik Kereta Api di Jogja Tak Harus Gunakan Masker Lagi. MOJOK.CO
Kilas

Naik Kereta Api di Jogja Tak Harus Gunakan Masker Lagi

13 Juni 2023
Konten YouTube Influencer Bukan Segalanya bagi Dunia Kuliner Indonesia MOJOK.CO
Esai

Konten YouTube Influencer Bukan Segalanya bagi Dunia Kuliner Indonesia

15 April 2023
Rachel Vennya: Ada Uang, Mbak Disayang MOJOK.CO
Pojokan

Rachel Vennya: Ada Uang, Mbak Disayang

12 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
penimbun masker

Berapa Sih Penghasilan Penimbun Masker yang Menjual Masker Dengan Harga Tinggi?

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jurusan Sistem Informasi di kampus swasta Jogja. MOJOK.CO

Sulitnya Jadi Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, Disuruh Servis Laptop hingga Dituduh Hacker

17 Mei 2025
Sesal bapak saat anak menjadi mahasiswa di kampus Bandung MOJOK.CO

Sesal Bapak usai Anak Kuliah dan Kerja di Bandung karena Jadi Liar, Kena HIV AIDS hingga Meregang Nyawa sebab Narkoba

16 Mei 2025
Jalan-jalan di Candi Borobudur, Magelang. MOJOK.CO

Pengalaman Pertama ke Borobudur Sendirian terasa Aneh, tapi Berkat “Orang Baru” Perjalanan Saya Jadi Berkesan

14 Mei 2025
Sisi suram kos pasutri di Sleman Jogja MOJOK.CO

Sisi Suram Kos Pasutri Jogja, Tetangga Tak Tahu Batasan hingga Jadi Kedok “Hubungan Terlarang”

17 Mei 2025
Merger Grab dan GoTo bisa sebabkan ledakan pengangguran MOJOK.CO

Ojol Jogja-Jateng Tolak Merger Grab dan GoTo karena Bisa Kurangi Pendapatan Driver dan Sebabkan Ledakan Pengangguran

13 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.