Valentine Emang Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Itu… - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Valentine Emang Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Itu…

Nia Lavinia oleh Nia Lavinia
14 Februari 2019
0
A A
Valentine-bukan-budaya-kita
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Ngerayain valentine atau hari kasih sayang emang bukan budaya kita, budaya kita itu ngerayain hari penolakan dan ngerayain hari cinta bertepuk sebelah tangan.

Sebelum ndakik-ndakik ngomongin valentine, sebelumnya kita perlu mengenali tiga tipe manusia dalam menyikapi hari ini. Tipe pertama yang merayakan, tipe kedua yang bodo amat, dan yang terakhir adalah tipe yang menolak.

Tipe pertama biasanya diisi oleh orang-orang yang sudah punya pasangan. Di hari ini, mbaknya biasanya lagi dag dig dug ser nungguin hadiah apa yang kira-kira diberikan oleh masnya. Apakah coklat? Boneka beruang? Atau malah seperangkat alat sholat? Uwuwuwu :3 ~

Tipe kedua diisi oleh orang-orang yang nggak terlalu peduli apakah ini hari valentine atau bukan. Bagi mereka, hari ini adalah hari kamis biasa yang tidak berpengaruh di kehidupan karena mereka tetap harus bekerja dan bersedih seperti hari-hari biasanya.

Terakhir, tipe yang menolak perayaan hari valentine. Tipe ini diisi orang-orang yang beranggapan bahwa merayakan valentine itu haram dan tidak sesuai dengan budaya bangsa. Orang-orang ini biasanya jomblo~

Karena saya jomblo dan membahas tipe pertama hanya akan membawa kedengkian, dan rasa-rasanya tidak perlu membahas tipe kedua karena mereka juga bodo amat (ngapain peduliin orang yang bodo amat HAH??) mari kita sama-sama fokus untuk membahas tipe yang ketiga saja~

Baca Juga:

pak sempu pak gombloh arifin malang kisah cinta yang tragis hak cipta aan mansyur mojok.co.jpg

Lelaki yang 26 Tahun Menunggu Kekasihnya di Tempat yang Sama, Setiap Hari, lalu Mati di Sana

14 Februari 2021
Tips Sukses Mengungkapkan Perasaan

Tips Sukses Mengungkapkan Perasaan

11 Februari 2020

Pertama, mari kita sama-sama apresiasi perjuangan manusia tipe ketiga karena sangat bededikasi untuk menolak merayakan valentine sampai-sampai membuat tranding topik dengan tagar #ValentieBukanBudayaKita. Terima kasih karena dengan tagar ini kita (HAH KITAA??) merasa tidak ngenes sendirian ketika tidak merayakan valentine. Dan yang terpenting menetralkan sosial media kita dari orang-orang yang pamer kemesraan.

Kedua, mari sama-sama mengakui bahwa ide yang dicetuskan bahwa valentine bukan budaya kita adalah sebuah fakta. Iya, FAKTA. Nyatanya, bagi banyak orang, hari kasih sayang itu fana. Yang abadi adalah hari-hari penuh penolakan dan cinta yang bertepuk sebelah tangan…. HAHAHAHA.

Eh tapi seriusan deh, valentine itu bukan budaya kita tahuu. Kita tuh lebih suka musuh-musuhan daripada sayang-sayangan. Buktinya, kita punya banyak sejarah perang dan jarang banget nemuin sejarah yang ngajarin kasih sayang. Sekalinya punya, lagi-lagi ceritanya tentang cinta bertepuk sebelah tangan kayak kisah Sangkuriang—atau Roro Jongrang dan pangeran Bandung Bondowoso.

Eh, itu nama orang atau jurusan bis? Bandung-Bondowoso wqwq.

Nah, daripada ngerayain valentine, mendingan kita bikin perayaan lain yang lebih sesuai dengan budaya kita. Ada banyak loh yang lebih relevan dari merayakan hari kasih sayang yang tidak pernah kita dapatkan. Mojok Institute merangkum setidaknya ada 9 budaya bangsa yang sebaiknya kita rayakan.

Apa aja sich 9 budaya itu? Langsung aja, mari kita~

1. Suka Sambat

Berbeda dengan kasih sayang yang tidak selalu didapatkan semua orang, sambat adalah (((anugerah))) tuhan yang diberikan kepada s e m u a orang Indonesia. Siapa pun, kapan pun, dalam dalam keadaan apa pun, kita bisa dan diperbolehkan untuk sambat.

Mau berangkat kerja sambat, mau berak airnya habis sambat, gajihan masih lama sambat, pokoknya orang Indonesia itu dikit-diki sambat, dikit-dikit sambat. Eh Sambat kok dikit-dikit?

Kalau sambat adalah ibadah, saya pikir orang Indonesia masuk ke dalam golonga orang-orang yang sanget beriman karena setidaknya dalam satu hari kita memanjatkan satu sambat.

2. Suka Gibah

Pepatah kuman di sebrang lautan terlihat, gajah di hidung sendiri nggak kelihatan adalah pepatah yang relatable af untuk menggambarkan budaya gibah bangsa kita yang satu ini.

Diawali dengan perkataan “bukan maksud ngomongin yha” berakhir dengan ngomongin orang.

Biasanya, yang digibahin tuh fisik atau tampilan seseorang. Mulai dari cara bepakaian yang dianggap norak, sampai make up yang dianggap ketebalan. Minat gibah ini biasanya tidak diimbangi dengan minat berkaca pada diri sendiri—yang meskipun secara fisik terlihat lebih baik, tapi secara akhlak sangat buruk.

3. Suka Ngaret

Bukan rahasia jika semua orang Indonesia suka ngaret. Ketika manusia di negara-negara maju bilang OTW—literally on the way, orang Indonesia sebagai manusia negara berkembang mengartikan OTW sebagai oke tungguan we (oke tunggu aja ya), atau bahkan ora teko wesss (nggak usah dateng aja sekalian wess).

4. Suka Damai

Demi menjalankan amanat undang-undang dasar 1945 dalam rangka menjaga perdamaian dunia, orang Indonesia jadi punya budaya untuk mendamaikan segala sesuatu. Mulai dari ngajak damai ke pak polisi ketika ditilang, ngajak damai ke mantan supaya bisa balikan, sampai ngajak damai korban kekerasan seksual biar…. Biar apa nich pak Rektor? Kejahatan kok didamaikan, hashhhh ramashokkk.

5. Suka Bikin Orang Bodoh Konyol Terkenal

Bikin orang konyol terkenal juga menjadi budaya bangsa yang patut kita lestarikan supaya kita bisa mempertahankan perasaan lebih baik, lebih bermoral, dan lebih superior dari orang-orang itu. Tanpa mereka, apalah bangsa kita ini, hanya sekumpulan pembully dan polisi moral yang nggak bisa unjuk kemampuan. Uwuwuwu~

6. Suka Minta traktiran

Suka minta-minta traktiran adalah budaya bangsa yang sangat enak bagi yang dikasih traktiran, dan sangat ambyar bagi yang ngasih traktiran wqwq.

Ya gimana nggak ambyar, perihal dapet kerjaan, jadian, sampai resign kerjaan aja dimintain traktiran je. Sungguh nggak masuk akal melihat orang-orang yang minta traktiran itu sebenarnya nggak punya kontribusi apa-apa di kehidupan mereka.

7. Suka Menyakiti Diri Sendiri

Berbagi kasih sayang memang bukan budaya kita. Budaya kita itu menyakiti diri sendiri. Yaaa, menyakiti diri dengan melakukan hal-hal yang sudah tahu bakal menyakiti kita ketika dilakukan.

Mulai dari menjalin cinta beda agama, stalking mantan yang sudah punya gebetan, ngechat duluan padahal udah tahu chatnya bakal diabaikan, dan berharap diperhatikan padahal nggak dianggap sebagai siapa-siapa… HAHAHAHA MAMAM TUCHH RASA SAKIT.

8. Suka Kangen

Kangen ketika orang yang kita kangenin nggak kangen balik adalah budaya bangsa yang sesungguhnya :'(

9. Suka Ikut-ikutan

Terakhir budaya bangsa yang selalu dilakukan setiap tahunnya adalah…. Sok-sok-an anti valentine-valentine club dengan ikut-ikutan bikin hastag #ValentieBukanBudayaKita padahal itu hastag yang diikutin typo… VALENTINE BUNG BUKAN VALENTIEE

Terakhir diperbarui pada 14 Februari 2019 oleh

Tags: anti valentineValentinevalentine bukan budaya kita
Nia Lavinia

Nia Lavinia

Mahasiswa S2 Kajian Terorisme, Universitas Indonesia.

Artikel Terkait

pak sempu pak gombloh arifin malang kisah cinta yang tragis hak cipta aan mansyur mojok.co.jpg
Liputan

Lelaki yang 26 Tahun Menunggu Kekasihnya di Tempat yang Sama, Setiap Hari, lalu Mati di Sana

14 Februari 2021
Tips Sukses Mengungkapkan Perasaan
Movi

Tips Sukses Mengungkapkan Perasaan

11 Februari 2020
kondom, apotek, kasir, kontrasepsi, penyakit kelamin mojok.co
Pojokan

Penjelasan Sederhana tentang Razia Kondom yang Bodohnya Bukan Main

1 Januari 2020
Mengenal Zodiak Aquarius yang Suka Mager Serius
Esai

Panduan Merayakan Hari Valentine Buat Kamu yang Jomblo

14 Februari 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Pekerja Amatir Lebih Jelek daripada Pekerja Profesional, Ah Masa?

Dear Fana, Kamu Bukan Sosok yang Fana, kan?

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Valentine-bukan-budaya-kita

Valentine Emang Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Itu…

14 Februari 2019
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
universitas brawijaya mojok.co

15 Jurusan yang Sepi Peminat di Universitas Brawijaya, Tingkat Ketetatannya Rendah!

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

kip mojok.co

Kecewa dengan Mahasiswa Penerima KIP

26 Maret 2023
utang pinjol mojok.co

Teman Terlilit Pinjol: Dia yang Utang, Saya yang Dikejar-kejar

26 Maret 2023
Tak Berhitung Untung Rugi, Mbah Sri 60 Tahun Jualan Cenil dan Sate . MOJOK.CO

Mbah Sri, 60 Tahun Jualan Sate dan Cenil Keliling di Seputaran UB, Nggak Berhitung Soal Untung Rugi

26 Maret 2023
film korea bertemakan politik

Mau Pemilu, Ayo Lemesin Dulu dengan Nonton 7 Film Korea Bertema Politik Berikut Ini

26 Maret 2023
survei pemimpin ideal menurut anak muda

Pemilih Muda: Daripada Pemimpin Sederhana dan Merakyat, Lebih Suka yang Jujur dan Anti-Korupsi

26 Maret 2023
mengantre mojok.co

Uneg-uneg: Apa sih Susahnya Mengantre? 

26 Maret 2023
perempuan kuliah mojok.co

Uneg-uneg: Dinyinyiri karena Aku Perempuan dan Memutuskan untuk Kuliah

26 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In