Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Urusan Servis-Menyervis Hape dan Elektronik, Indonesia Rajanya

Redaksi oleh Redaksi
2 Juni 2018
A A
Android P, Google Assistant, Google I/O 2018

Android P, Google Assistant, Google I/O 2018

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di Indonesia ini, percayalah, rakyatnya lebih takut hapenya rusak ketimbang tak bisa makan. Maklum, urusan hape memang menjadi urusan yang begitu sentimentil, ia memengaruhi kehidupan sosial, budaya, politik, spiritual, bahkan seksual masyarakatnya.

Pokoknya kalau peranti elektronik yang satu ini sudah rusak, maka si empunya barang bisa bakal merasa terusir, terancam, dikucilkan dari masyarakat, merasa lemah, dan bahkan merasa tak punya sumbangsih apa-apa terhadap peradaban.

Mangkanya, jangan heran jika kemudian tukang servis hape dan elektronik adalah senyata-nyatanya penyelamat. Dan puji Tuhan, di balik segala carut marut yang ada, Indonesia ternyata dianugerahi tukang-tukang servis elektronik yang pilih tanding dan mumpuni.

Kisah-kisah kedigdayaan tukang servis di Indonesia ini sudah terkenal sampai ke ujung dunia. 

Beberapa waktu yang lalu, kisah kedigdayaan tukang servis Indonesia sempat menjadi buah bibir gara-gara ditulis oleh Nik Semenov, managing director-nya Zen Rooms.

Dalam salah satu postingannya, ia membandingkan pengalamannya saat menyervis hapenya di Singapura dan di Indonesia.

“Jakarta vs Singapore: In Spore, they have to tried to fox my phone for 1 hour, 2 people. Finally came to conclusion that I need to send it to China. It will take 3 weeks to fix and cost SDD 400. In Jakarta Ambass mall: 30 min, one guy, 17 years old, for IDK 750k (USD 50) fixed my problem in 30 min, gave 30 days warranty and free juice while I was waiting. Not that bad in big durian.” Begitu tulis Nik.

Pengalaman soal servis-menyervis di Indonesia ini juga dialami oleh Gideon Bosker, seorang dokter kenamaan Amerika yang juga menjabat sebagai Presiden CMEducation Resources.

Suatu ketika, saat berada di Bali, laptop yang ia gunakan untuk bekerja mengalami kerusakan parah.

Oleh seorang petugas hotel, ia disarankan untuk membawa laptopnya yang rusak ke salah satu tempat servis komputer di Bali.

Bosker pun menuruti apa kata petugas hotel. Ia kemudian diantarkan ke sana dan kemudian menjadi sangat sangat khawatir. Khawatir sebab tempat servis yang dituju ternyata bukan tempat servis resmi. Tempat servis tersebut tak ubahnya seperti tempat sampah komputer karena banyak hardware berserakan di mana-mana.

Bosker menyebutnya sebagai “The most out-of-control high-tech service center anywhere in the world.”

Di tempat servis tersebut, bahkan tak ada yang bisa berbicara Inggris.

Di sana, laptopnya diurus oleh seorang pemuda yang terlihat tidak terlalu kompeten dan tampangnya tidak tekno.

Iklan

Bosker semakin ragu tatkala ia melihat bagaimana cara pemuda itu mendiagnosis kerusakan laptopnya. Betapa tidak, si pemuda ternyata cuma mengetuk-ngetuk laptop Bosker untuk mengetahui apa kerusakannya.

“This young man began tapping on my computer’s plastic shell with his fingers. It reminded me of how I used to check the backs of my older patients for pneumonia,” kata Bosker.

Namun nyatanya, tak berselang lama, setelah diotak-atik oleh si pemuda, Laptop Bosker itu kembali normal seperti sediakala. Ongkos biaya perbaikannya, menurut pengakuan Bosker hanya 20 ribu rupiah.

Dan bertahun-tahun setelah diservis, laptop Bosker masih bisa terus bekerja dengan baik.

Kisah tentang pengalaman Bosker menyervis laptop di Bali itu kemudian menjadi sangat terkenal setelah ditulis di New York Times. Kisah tersebut sekaligus semakin menegaskan betapa dalam urusan servis menyervis, Indonesia adalah rajanya.

Di Indonesia, tak terhitung ada berapa konter-konter hape atau gerai servis elektronik non resmi yang dengan mantap dan berani menambahkan embel-embel “Bisa ditunggu”. Dan ajaibnya, mereka benar-benar bisa memperbaikinya. Bahkan tak jarang jauh lebih cepat ketimbang servis resmi.

Rasanya memang tak berlebihan jika menyebut bahwa di Indonesia ini, reparasi dan kanibalisme hardware sudah menjadi seni tersendiri. Ia sudah berada di fase tidak dipejari, melainkan dihayati.

Amerika boleh jadi raja cipta, China boleh jadi raja produksi, tapi Indonesia tetap akan selalu menjadi raja servis.

Percayalah, Kalau bukan karena ongkos perjalanan, orang-orang di Amerika dan Eropa sana pasti sudah mempercayakan urusan servis hapenya ke tukang servis di Glodok.

Terakhir diperbarui pada 2 Juni 2018 oleh

Tags: hapelaptopservis
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Laptop, Acer Aspire One.MOJOK.CO
Ragam

Acer Aspire One, Netbook Mungil Kenangan Besar: “Spek Kentang”, tapi Mengajari Mahasiswa Arti Berjuang

23 September 2025
Kenangan bersama laptop ASUS: laptop bobrok yang tuntaskan skripsi untuk jadi sarjana hingga bekerja MOJOK.CO
Catatan

Laptop ASUS: Meski Busuk dan Bikin Malu sama Orang Berlaptop “Apel Kroak”, Tapi Saksi Banyak Orang Tuntaskan Skripsi hingga Cari Cuan

16 Juli 2025
ASUS Kenalkan Zenbook S 13 OLED, Paling Tipis, Tebal Cuma 1 Senti. MOJOK.CO
Tekno

ASUS Kenalkan Zenbook S 13 OLED, Paling Tipis, Tebal Cuma 1 Senti

16 Juni 2023
laptop baru lenovo mojok.co
Tekno

3 Laptop Baru Lenovo yang Siap Dukung Produktivitas Masyarakat Jogja

16 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.