Suka klakson seolah tidak ada hari esok
Selain kerap mencari celah di kesempatan sesempit apapun, entah mengapa mobil ini kerap membunyikan klakson. Bahkan, di saat-saat yang kurang perlu. Misal, saat macet atau saat lampu lalu lintas baru saja berubah hijau.Â
Memang, klakson diperlukan sebagai pengingat atau penanda bagi pengguna jalan lain. Tapi, kalau terlalu sering atau lama dibunyikan, bikin kesal juga. Apalagi di jalanan Jogja semacam ada aturan tidak tertulis dilarang membunyikan klakson kalau tidak terlalu perlu-perlu amat atau urgent.Â
Bukan perkara plat kendaraanÂ
Awalnya, saya pikir Toyota Fortuner yang menyebalkan adalah mereka berasal dari luar kota Jogja. Artinya, mereka tidak atau belum terbiasa berkendara di Jalanan Jogja dan belum paham aturan tidak tertulisnya. Namun, saya salah, semakin ke sini, semakin sering saya jumpai Toyota Fortuner berplat AB yang menyebalkan. Walau memang, tabiatnya di jalanan tidak semenyebalkan Fortuner dari plat luar AB.Â
Di atas beberapa kekesalan saya terhadap pengendara Fortuner di jalanan Jogja. Di tengah kekesalan itu sebenarnya saya berharap mobil ini lenyap dari jalanan. Atau, minimal, penengdaranya sedikit tercerahkan sehingga tidak bikin waswas pengguna jalan lain di Jogja.Â
Penulis: Kenia Intan
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 4 Akal-akalan Pedagang Mie Ayam yang Menipu Pembeli Demi Meraup Untung Banyak.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.















