Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Stigmatisasi Cowok Berkacamata dan Hubungannya sama Tampil Nggaya

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
1 Mei 2020
A A
stigmatisasi cowok berkacamata reyhard sinaga cowok mesum fakboi kacamata fashion inus plus clark kent tobey Mcguire mojok.co

stigmatisasi cowok berkacamata reyhard sinaga cowok mesum fakboi kacamata fashion inus plus clark kent tobey Mcguire mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tulisan ini didasari perasaan kasihan sekaligus jengah karena kelakuan ngawur cowok berkacamata. Mari kita telusuri stigmatisasi bangsat ini satu per satu.

Sekitar seminggu yang lalu netizen heboh sama kelakuan cowok berkacamata. Beberapa wajah pria dikolase dan ditandai satu per satu. Katanya mereka adalah ‘pelaku’ yang udah kena spill. Kebanyakan wajah itu diduga melakukan pelecehan seksual dan perbuatan nggak terpuji sama cewek-cewek.

Setidaknya kesimpulan itu didapat setelah beberapa netizen menceritakan kelakukan si cowok berkacamata dari sudut pandang korban. Ndilalah ‘para pelaku’ ini kok ya berkacamata semua. Nggak heran kalau kesimpulannya jadi: cowok berkacamata itu brengsek.

Meskipun stigma yang beredar demikian kejam, saya bisa pastikan kalau Agus Mulyadi yang berkacamata itu jauh dari kata fakboi. Gimana mau macam-macam, ketiduran lewat jam salat asar saja sudah kena tegur Mas Dafi. Sementara redaktur Mojok lain yang benama Rizky Prasetya, saya nggak bisa jamin apa-apa. No hard feeling, lho Kik!

Kacamata pada saat saya kecil adalah simbol culun. Dua kaca pipih yang dipakai buat alat bantu ini sungguh menandakan kalau penglihatan seseorang udah nggak prima lagi. Saya ingat banget adegan film Spider-Man (2002) saat Tobey McGuire bolak-balik pakai kacamata tapi jadi burem. Mulai saat itu dia kelihatan ganteng dan jauh dari kesan culun hanya dengan lepas kacamata.

Tapi lain cerita dengan Clark Kent. Kacamata bagi Superman adalah benda ajaib yang membuatnya nggak dikenali sebagai superhero. Padahal udah jelas-jelas mukanya sama. Orang-orang seperti disulap dan nggak menyadari kalau jurnalis di Daily Star itu sosok terkuat sejagat.

Semenjak brand fashion merambah ke produksi kacamata, saya rasa kesan culun sudah otomatis terhapuskan dari cowok berkacamata. Aktor Hollywood kayak Robert Downey Jr. mengenakan kacamata yang kelihatannya saja sudah super mahal, apalagi aslinya. Belum lagi Tom Cruise di Mission Impossible yang kelihatan begitu keren kalau pakai kacamata hitam. Hmmm nggak ada obat.

Secara tidak sadar fungsi kacamata sebagai alat bantu melihat sudah dikawinkan dengan modifikasi fesyen kelas ma’rifat yang memungkinkan penggunanya untuk nggaya. Sampai sini saya boleh dong ambil kesimpulan kalau nggak semua cowok berkacamata itu emang minus matanya, kadang bisa cuma karena minus kelakuannya… eh.

Bukan kesan culun lagi. Saya rasa belakangan cowok berkacamata justru terkesan pintar, cekatan, disiplin, dan menghargai waktu. Apalagi mereka yang sengaja pakai frame penuh warna hitam dan tegas. Kelihatan banget tuh kalau sering baca buku. Meskipun bukunya adalah buku kamasutra, kita hargai lah jiwa literasinya sedikit.

Seorang yang bernama Michael J. Brown pernah melakukan studi literatur terhadap efek psikologis di balik penggunaan kacamata. Akhirnya disepakati kesimpulan yang hampir sama dengan statemen saya tadi. Orang berkacamata seolah bersal dari kalangan intelijen, rapi, agak cuek dalam bergaya tapi baik hati dan terkesan jauh dari kriminalitas.

Orang-orang berkacamata lebih dipercaya mengedepankan kejujuran dan nggak neko-neko. Hmmm, ini juga stigma.

Setelah kembali ditelisik, ternyata orang berkacamata justru agak canggung secara sosial karena mereka merasa penampilannya nggak menarik. Yak, sampai sini sudah ada titik temunya kan?

Jika setelah sebegitu banyaknya kasus pelecehan seksual dilakukan oleh cowok berkacamata, bukan serta merta semua cowok berkacamata patut kita hindari. Pada dasarnya kalau kurang ajar, ya kurang ajar aja mau pakai kacamata kek, mau pakai kaca spion kek, nggak ngaruh.

Semua terjadi karena stigmatisasi kita yang saling berkelindan. Cewek-cewek mengira cowok berkacamata itu nggak bahaya, mereka pun mudah percaya, mudah terhasut rayu-rayu manjanya. Sementara di sisi lain, cowok berkacamata tetap punya potensi jadi brengsek dan lalu memanfaatkan keadaan. Pemaknaan secara sosial ini terjadi terus menerus tanpa kita sadari.

Iklan

Akirnya kita pun tahu, si cowok berkacamata yang kelihatan culun dan baik-baik saja ternyata bisa menyimpan api dalam sekam. Bahaya.

Makanya mulai sekarang kalau ada cowok berkacamata, coba suruh lepas dulu kacamatanya sebentar. Kalau jadi lebih ganteng, jangan juga buru-buru percaya. Kalau dipakai lagi kelihatan kayak orang jujur jangan juga buru-buru percaya. Karena kesan yang sedang berproses di otak kalian adalah sekumpulan pemaknaan dan stigmatisasi yang tumpang tindih.

Hidup cowok berkacamata! Kalian bisa lebih baik lagi dari kesan fakboi mesum tidak bertanggung jawab kok. Tapi awas aja ya kalau sudah dibelain begini kaum kalian ada yang macam-macam lagi.

BACA JUGA Wahai YouTuber yang Nawarin 10 Juta Asal Batal Puasa, Kapan Berhenti Nyampah? atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 30 April 2020 oleh

Tags: cowok berkacamatadunia hiburanstigma
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Derita Mahasiswa Kuliah di Jogja yang Tak Disadari: Sulit untuk Lanjut Hidup di Jogja karena Properti yang Mahal, tapi Jika Lanjut, Harus Siap Bergesekan dengan Warga Lokal
Kampus

Derita Mahasiswa Kuliah di Jogja yang Tak Disadari: Sulit untuk Lanjut Hidup di Jogja karena Properti yang Mahal, tapi Jika Lanjut, Harus Siap Bergesekan dengan Warga Lokal

31 Mei 2024
ilustrasi Vincent Rompies Idaman Pria, Vincent Rompies Idaman Wanita mojok.co
Pojokan

Vincent Rompies Idaman Pria, Vincent Rompies Idaman Wanita

5 September 2021
kpi
Pojokan

Bobroknya Tayangan Televisi Tidak Lain Disebabkan oleh Penontonnya Sendiri

12 Juni 2020
wung ape tu man? wung puyo video audisi raja lawak malaysia burung puyuh anak alay pesen makan ayam goyeng anti jokes garing jokes jayus guyonan nggak lucu cringe mojok.co
Pojokan

Jokes ‘Wung Ape tu Man? Wung Puyo’ adalah Lucu Genre Baru

10 Juni 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.