Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Petualangan Sherina Bagian 3: Daging Anjing Rasa Whataboutism

Ketika kamu memberi kebahagiaan, mereka membalasmu dengan kematian.

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
24 Oktober 2021
A A
Petualangan Sherina Bagian 3: Daging Anjing Rasa Whataboutism MOJOK.CO

Petualangan Sherina Bagian 3: Daging Anjing Rasa Whataboutism MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dukung Sherina bikin Petualangan Sherina 3, premisnya perjuangan menghapus daging anjing rasa whataboutism.

Lebih dari dua dekade yang lalu, anjing peliharaan saya, namanya Doggy, diangkut kakek saya sendiri ke dalam becak. Katanya, Doggy mau dijual (sekarang dikenal dengan adopsi). Beberapa minggu kemudian saya tahu, Doggy tak dijual, tapi dijagal. Katanya, harga daging anjing lagi bagus. Sialan.

Ingatan akan Doggy dipaksa naik ke becak itu tak bisa hilang hingga sekarang. Sebuah momen yang membuat saya punya semacam soft spot untuk dua hal, yaitu segala kasih sayang dari anjing kepada manusia dan perpisahan. Hingga sekarang, saya tidak tega memelihara anjing lagi.

Oleh sebab itu, saya agak sedikit bisa memahami stres yang dirasakan Sherina Sinna. Rasa sedih, murung, sesal, mual, semuanya menjadi satu ketika melihat hewan peliharaan kita dibunuh. Apalagi anjing, yang sudah ramah dan percaya kepada manusia. Ikatan emosional yang terjalin sudah sangat kuat.

Coba, deh, kita memosisikan diri sebagai anjing yang sudah percaya kepada manusia. Kamu menyambut kedatangan bapak-bapak berseragam dengan lambaian ekor. Tanda persahabatan dan kegembiraan. Namun, ketika kamu menyambut dengan kasih sayang, mereka membalasnya dengan menjeratmu. Memaksamu masuk ke dalam karung yang membuatmu kesulitan bernafas. Ketika kamu memberi kebahagiaan, mereka membalasmu dengan kematian.

Kamu tahu, kan, kalau keresahan Sherina diawali oleh tragedi yang menimpa Canon, anjing peliharaan yang ramah manusia itu? Iya, konteks yang bikin Sherina stres adalah pembunuhan hewan peliharaan di Aceh. Bukan yang lain. Bukan korban “tradisi” manusia di Tomohon atau korban “bisnis” di Solo.

Dis! RIP Canon. Ayo bantu Canon cari keadilan😭 pic.twitter.com/clogY7RSJR

— AREA JULID (@AREAJULID) October 23, 2021

Suara Sherina ditujukan kepada perlakuan bapak-bapak punya kuasa ketika menangani anjing peliharaan. Canon itu punya pemilik. Bukan calon korban jagal di pasar-pasar karena “harga daging anjing lagi bagus”. Demi sebuah teman minum, daging anjing jadi sangat laris.

Keprihatinan Sherina sedang dialamatkan kepada Canon dan pemiliknya yang masih terguncang sampai tulisan ini selesai dibuat. Kabarnya, Doni Herdaru, pendiri Animal Defenders Indonesia siap memberi advokasi kepada pemilik Canon. Tahukah kamu, perlakuan jahat kepada Canon itu masuk pidana. Kejadian ini akan dilaporkan ke kepolisian.

Alhamdulillah om doni udah denger tentang canon 🙂 pic.twitter.com/syMX4WfaDj

— NightFury (@RecoilPathy) October 23, 2021

Jadi, sampai di sini, semuanya clear, ya. Keprihatinan Sherina dialamatkan kepada Canon, bukan soal Tomohon dan perdagangan daging anjing di tempat lain. Kenapa Tomohon? Kenapa Solo? Karena Sherina menyenggol wacana wisata halal lewat Twitter.

Senggolan yang dilakukan komposer cum produser itu membuat gusar banyak orang. Mereka berusaha membelokkan fokus dari Canon dan kejadian di Aceh ke Tomohon dan Solo. Yah, kita sama-sama tahu soal perdagangan daging anjing di Tomohon dan Solo. Namun, usaha ini sudah keluar dari konteks yang tengah disuarakan Sherina.

Nah, tahukah kamu, usaha mematahkan keprihatinan Sherina itu dikenal sebagai whataboutism. Istilah ini terdiri dari dua kata, yaitu what dan about. Kalau mengintip Kamus Oxford, istilah whataboutism merujuk pada sebuah teknik retorika untuk membelokkan tudingan yang disampaikan oleh orang lain.

Sederhananya begini. Mereka yang pakai (baik secara sadar maupun nggak) whataboutism, berusaha mengalihkan fokus dengan cara menyalahkan pihak lain. Semakin banyak pihak yang dilibatkan, semakin baik. Fokus utama sebuah masalah bakal bergeser.

Iklan

Mereka mencoba menyerang dengan menyatakan pihak lain juga sama bersalahnya. Padahal, mau bawa-bawa daging anjing di Tomohon atau Solo nggak bikin perlakukan kepada Canon bisa “dimaklumi”. Nah, udah jelas, kan?

Kayaknya semua ini cuma soal membaca, deh. Kalau baca utas dari Sherina secara utuh, di bagian akhir, dia bilang gini: “The greatest privilege of having A VOICE is to PROTECT the VOICELESS. Kalau kamu resah karena ini, SPEAK UP.”

Sherina memang punya suara. Namun, satu suara dari figur publik tidak akan mengubah sesuatu kalau nggak ada gerakan atau people power. Tahukah kamu, kampaye jangan makan daging anjing itu sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Namun, pada kenyataannya, tidak pernah digaungkan lebih kencang oleh netizen terhormat.

Pasar Tomohon dan lapak daging anjing di Solo nggak mungkin langsung tutup begitu Sherina bersuara. Apa ya pedagang di Tomohon dan pelapak daging anjing di Solo bakal gemetaran lalu demam tinggi ketika mendengar gaung suara seorang penyanyi yang dulu melantunkan: “Dia pikirrr, dia yang paling hebat! Merasa paling jago, dan paling dahsyat!” Kan ya enggak mungkin.

Kalau memang kalian merasa penjualan daging anjing di Tomohon dan Solo itu salah, ya silakan galang suara. Dukung penuh kampanye yang disuarakan animal lovers selama ini. Jangan cuma gaduh ketika ada artis yang bersuara.

Senggol juga pemangku kebijakan di sana. Ingat, menyenggol Tomohon dan Solo itu urusannya sama pejabat dan tradisi. Pejabat didorong untuk bikin aturan baru, sedangkan melawan tradisi yang kudu bareng-bareng. Namanya saja mengubah kebiasaan.

Jangan paksa Sherina untuk ikut memikirkan daging anjing di Tomohon dan Solo. Tapi, setidaknya, dukung dia untuk menyuarakan suaranya. Jangan malah dibelokkan dan dibenturkan dengan masalah di tempat lain. Dukung Sherina bikin Petualangan Sherina 3, premisnya perjuangan menghapus daging anjing rasa whataboutism.

BACA JUGA Viral Video Penyiksaan Anjing oleh Aparat Aceh, Disebut Terkait Wisata Halal dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 24 Oktober 2021 oleh

Tags: daging anjingPetualangan Sherinasengsusherinasolotomohonwhataboutismwisata halal
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga
Pojokan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Menjajal GoTransit yang Terintegrasi dengan GoCar, “Keluyuran” di Jogja dan Solo Jadi Lebih Mudah Mojok.co
Ragam

Menjajal GoTransit yang Terintegrasi dengan GoCar, “Keluyuran” di Jogja dan Solo Jadi Lebih Mudah

28 November 2025
Perjalanan hidup Supriadi menjadi atlet bulu tangkis kursi roda dan tampil di event internasional seperti Polytron Indonesia Para Badminton 2025 Solo MOJOK.CO
Sosok

Kondektur Bus, Tukang Las Keliling, dan Jalan Hidup ke Bulu Tangkis Kursi Roda

2 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.