Satire Andi Arief saat Bilang Elite Demokrat yang Tak Loyal sama AHY Itu Sisa-sisa Feodalisme - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Satire Andi Arief saat Bilang Elite Demokrat yang Tak Loyal sama AHY Itu Sisa-sisa Feodalisme

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
5 Februari 2021
0
A A
partai demokrat
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Andi Arief menyindir elite partai yang tak loyal terhadap AHY sebagai sisa-sisa feodalisme. Heh? Feodalisme? Sebentar, sebentar.

Klaim Demokrat bahwa Jokowi sudah menegur Kepala Staf Presiden, Moeldoko, tentu saja jadi angin segar bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baru juga menjabat jadi Ketum Partai Demokrat sak ucrit, kepemimpinan AHY sudah digoyang dengan isu kudeta internal partai. Mana yang diduga bakal melakukan kudeta itu bukan orang sembarangan lagi: Moeldoko. Senior jauh AHY sendiri di dunia militer sekaligus dunia politik.

Selain bagi AHY, kalau betul Jokowi beneran turun gunung mau repot menegur stafnya ini, hal tersebut patut jadi inhaler juga bagi politisi Demokrat yang loyal terhadap AHY. Fiuh, kayaknya betulan nggak jadi kudeta ya.

Kelegaan ini bisa tercermin dari Andi Arief, sosok yang masih loyal kepada AHY. Merasa di atas angin, Andi Arief pun mewanti-wanti Moeldoko untuk tidak melakukan hal itu lagi. Bahkan Andi Arief menyebut tindakan Moeldoko ini sebagai tindakan “tercela”.

Baca Juga:

Jadi Alternatif Bahan Pangan, Pemerintah Mau Kembangkan Sorgum

SBY Idap Kanker Prostat, Akan Dirawat di Luar Negeri

Lukisan Pemandangan SBY Lebih Berbunyi daripada Seruling Amien Rais: Sebuah Tips Pensiun dengan Gaya

Tak hanya Moeldoko yang jadi sasaran tembak elite Demokrat ini, Andi Arief bahkan menyindir para senior-senior Demokrat yang terkesan tidak loyal terhadap AHY.

“Buat beberapa senior partai yang kecewa dan kurang legowo dipimpin generasi muda (AHY), kami maklum. Itu sisa-sisa feodalisme, tugas partai untuk mendidik,” kata Andi Arief.

Heh? Gimana? Feodalisme? Gimana, Ngab?


Menarik sekali mendengar diksi “sisa-sisa feodalisme” dari mulut seorang elite partai seperti Demokrat. Yah, seperti yang ente juga tahu sih, Demokrat ini sudah hampir 11-12 dengan PDIP soal praktik nyerempet-nyerempet monarki di internal partainya sendiri.

Meski ada kredo yang bilang kalau partai politik itu merupakan kendaraan politik demokratis, pada kenyataannya banyak parpol lebih sering menunjukkan sikap tidak demokratis di internalnya sendiri.

Dua contoh aja deh. Di Demokrat ada AHY dan Ibas Yudhoyono dan di PDIP ada Puan Maharani.

Di internal partai, privilege seseorang kayak AHY pancen benar-benar tak bisa dibantah. “Alumni” militer dengan pangkat mayor, putra dari Presiden SBY dan Pendiri sekaligus mantan Ketua Umum Partai Demokrat. Dengan titel sementereng itu, maklom kalau karpet merah menjadi ketua partai bisa dipegang AHY.

Persoalannya, senior-senior Demokrat yang diduga berada di gerbong Moeldoko tak suka dengan praktik itu. Entah tak suka karena emang anti-feodalisme atau tak suka karena jadi nggak kejatahan aja.

Terlepas dari hal itu, kita tahu salah satu senior Demokrat yang terlihat kontra dengan AHY adalah Marzuki Alie.

Tanpa tedeng aling-aling, mantan Ketua DPR RI ini meyayangkan arah partai yang makin ke sini makin sentralistik. Apa-apa keputusan dari pusat, lembaga survei, dan elite tertentu. Tentu saja, “elite” di sini merujuk pada lingkaran Keluarga Cikeas.

“Di zaman saya ada mekanisme penyaringan untuk para calon kepala daerah, selain survei. Tidak ujug-ujug direkomendasikan seseorang di pusat, sehingga kader asli kemudian kecewa dan marah,” kata Marzuki Alie dikutip dari Blak-blakan Mantan Sekjen Partai Demokrat di detik.com.

Dari hal ini kita jadi bisa maklum kalau kepercayaan kader Demokrat ke AHY cukup berkurang, sehingga memungkinkan orang asing kayak Moeldoko tebar-tebar pesona. Ketimbang stagnan dengan kepemimpinan yang gitu-gitu aja, hamending coba orang baru yeee kan?

Terpilihnya AHY sebagai Ketum Partai pun jadi pertanyaan besar bagi Marzuki. Terutama dasar pemilihannya karena AHY dianggap paling punya elektabilitas dan popularitas secara nasional ketimbang kader lain.

“Lho, ini mau ngurus partai atau jadi capres?” tanya Marzuki menyindir.

Tentu saja kita sama-sama tahu, terpilihnya AHY itu bukan semata-mata karena blio adalah salah satu prajurit terbaik Angkatan Darat atau punya popularitas… tapi ya karena…


…blio ini adalah putranya pendiri partai. Itu.

Oke, segala kemampuan AHY memang mumpuni, tapi jika dipilihkan dua orang dengan kualitas yang hampir sama. Yang satu putra pendiri partai, dan yang satu kader biasa, haayaaa sudah pasti kans terbesar adalah yang punya hubungan darah dengan pendiri partai lah.

Hanya saja, hal ini seperti luput dibicarakan Andi Arief dan petinggi-petinggi Demokrat yang masih loyal terhadap keluarga SBY. Mereka menutup mata, bahwa sistem monarki pura-pura demokratis (masih ada pemilihan internal partai kok) seperti itu, tidak akan berjalan baik ke depannya.

Bakal banyak kader yang mutung kalau pembagian akses kekuasaan itu tidak dibagi rata. Ya mana mau kader di daerah cuma dikasih jatah begitu-begitu saja, padahal sudah berdarah-darah tapi pada akhirnya harus “dibuang” untuk memberi tempat seseorang karena unsur “rekomendasi pusat”.

Meskipun begitu, kalau boleh jujur sebenarnya apa yang dibicarakan Andi Arief soal “sisa-sisa feodalisme” itu juga tidak salah sama sekali kok. Mereka yang tak loyal terhadap keluarga SBY memang bisa aja disebut “sisa-sisa”. Karena mereka memang terkesan menolak feodalisme partai di Demokrat.

Tapi sebenarnya sasaran tembaknya bukan di situ, sasaran tembakpertanyaannya adalah…

Lah, terus yang masih loyal sama keluarga SBY apa dong sebutannya, Bang Andi Arief?

Kader feodalisme?

Eh.

BACA JUGA Yang Bikin Moeldoko Pantas Merasa Percaya Diri Hadapi AHY dan tulisan POJOKAN lainnya.

Tags: ahyandi ariefMoeldokosby
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

ksp mojok.co

Jadi Alternatif Bahan Pangan, Pemerintah Mau Kembangkan Sorgum

11 Juni 2022
SBY Idap Kanker Prostat, Akan Dirawat di Luar Negeri mojok.co

SBY Idap Kanker Prostat, Akan Dirawat di Luar Negeri

2 November 2021
ilustrasi Lukisan Pemandangan SBY Lebih Berbunyi daripada Seruling Amien Rais: Sebuah Tips Pensiun dengan Gaya mojok.co

Lukisan Pemandangan SBY Lebih Berbunyi daripada Seruling Amien Rais: Sebuah Tips Pensiun dengan Gaya

24 Oktober 2021
AHY Kalau Beli Action Figure Bilang ke Annisa Pohan Cuma Rp100 Ribu Padahal Rp1 Juta Nggak, Ya? MOJOK.CO

AHY Kalau Beli Action Figure Bilang ke Annisa Pohan Cuma Rp100 Ribu Padahal Rp1 Juta Nggak, Ya?

8 Oktober 2021
Pokoknya Seni, Seni, dan Seni!!!

Pokoknya Seni, Seni, dan Seni!!!

11 Agustus 2021
Ivermectin Beneran Obat COVID-19? Jangan Mudah Percaya Pesan WhatsApp dengan Status ‘Forwarded Many Times’

Ivermectin Beneran Obat COVID-19? Jangan Mudah Percaya Pesan WhatsApp dengan Status ‘Forwarded Many Times’

11 Juni 2021
Pos Selanjutnya
Curug Kembang Soka: Hidden Gem di Kulonprogo

Curug Kembang Soka: Hidden Gem di Kulonprogo

Komentar post

Terpopuler Sepekan

partai demokrat

Satire Andi Arief saat Bilang Elite Demokrat yang Tak Loyal sama AHY Itu Sisa-sisa Feodalisme

5 Februari 2021
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar

15 Agustus 2022
kadisdikpora diy mojok.co

Rekomendasi Satgas Selesai, Kepsek dan Tiga Guru SMAN 1 Banguntapan Disanksi Ringan 

18 Agustus 2022
Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang MOJOK.CO

Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang (Bagian 1)

18 Agustus 2022
Es Putr Pak Sumijan Lasem

Warung Es Puter Pak Sumijan Lasem: Kemewahan di Balik Uang Rp5 Ribu

15 Agustus 2022
ujian praktik SIM C

Cerita dari Peserta Ujian Praktik SIM yang Gagal, tapi Terus Mencoba

13 Agustus 2022

Terbaru

kebocoran data mojok.co

Kebocoran Data Pribadi Terjadi Lagi, Pakar Sebut Hal Ini Perlu Diperbaiki

20 Agustus 2022
bawaslu diy mojok.co

Parpol Catut Tiga Nama Anggota Bawaslu dan ASN di DIY 

20 Agustus 2022
pelajar dan mahasiswa mojok.co

Terancam Tak Ikut Pemilu 2024, KPU RI Minta Pemda DIY Identifikasi Pelajar dan Mahasiswa

19 Agustus 2022
Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

19 Agustus 2022
Kominfo masih dalami kebocoran data 17 pelanggan PLN.

Lebih dari 17 Juta Data PLN Diduga Bocor, Kominfo Masih Mendalami 

19 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In