Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Saling Tuding Tak Siap Debat Capres, Kubu Jokowi dan Prabowo Banyak Omong Kosong

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
8 Januari 2019
A A
Debat capres Jokowi Prabowo MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Masa kampanye dihabiskan untuk berdagang omong kosong. Lantas, apa yang akan disajikan kubu Jokowi dan Prabowo ketika debat capres nanti?

Tanggal 17 Januari 2019, hari Kamis, bertempat di Hotel Bidakara, Jakarta, debat cepres pertama untuk Pilpres 2019 akan dimulai. Debat yang pertama akan mengambil tema hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. Debat capres yang pertama ini akan dimoderatori oleh Ira Koesno dan Imam Priyono.

Ketika tulisan ini selesai dibuat, yaitu pada tanggal 8 Januari 2019, masih jauh dari tanggal debat yang resmi diumumkan, kisruh sudah terjadi. Kedua kubu saling tuding. Kubu Jokowi menuding kubu Prabowo tak siap debat. Sementara itu, kubu Prabowo memandang kubu Jokowi tidak bisa debat jika tidak membawa contekan.

Ace Hasan Syadzily, juru bicara TKN Jokowi dan Ma’ruf Amin menuding kubu Prabowo masih kurang panggung karena terlalu banyak membuat sensasi menjelang debat capres.

“Kubu 02 sadar masih kurang panggung, maka yang sekarang mereka gencar lakukan adalah mencari panggung untuk menarik perhatian pemilih terutama media. Memanipulasi hasil rapat KPU merupakan bagian dari mencuri panggung itu.”

Ace menyebut kubu 02 memanipulasi hasil rapat dengan KPU. Ketika rapat, kubu opisisi setuju-setuju saja, namun di luar koar-koar dengan hasil rapat.

“Siapa yang memanipulasi hasil rapat KPU, TKN, dan BPN? Di dalam rapat setuju, tapi di luar rapat berbeda. Di luar setelah rapat koar-koar berbeda dengan hasil rapat. Seharusnya KPU buka saja notulensi rapat KPU siapa yang tidak setuju debat,” kata Ace.

Menyusul Ace, Wakil Ketua TKN Jokowo-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding buka-bukaan dengan menyebut bahwa sebenarnya, Priyo Budi Santoso yang menjabat Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi yang mengusulkan supaya tidak ada debat capres. Ia bahkan heran mengapa kubu oposisi membocorkan hasil rapat tertutup dengan KPU kepada publik.

“Pertama, jelas bahwa di dalam rapat-rapat itu yang meminta tidak ada debat pertama itu Pak Priyo Budi Santoso. Alasannya, cukup pemaparan visi, kemudian kita tak usah saling menyerang. Tapi oleh KPU dijawab bahwa itu tidak mungkin, jadi harus ada debat,” ungkap Abdul Kadir.

“Beberapa rapat KPU dinyatakan tertutup. Tapi kami heran kok dibuat framing 02. Pertama, kita tidak setuju dengan visi-misi, lalu kita takut dengan debat, dan ketiga pertanyaan diberitahukan ke paslon itu permintaan kami. Kami sebenarnya menjaga fatsun, tidak ingin membuka yang tertutup. Tapi kami tidak bisa membiarkan narasi yang sengaja di-framing bahwa seluruhnya itu atas kehendak kami,” tambahnya.

Sementara itu, kubu Prabowo tentu tidak tinggal diam. Andre Rosiade, Jubir BPN Prabowo-Sandi berpandangan bahwa pemberian pertanyaan sebelum debat capres itu akan menguntungkan Jokowi.

“Ini menguntungkan petahana, karena kita tahu petahana itu kadang butuh contekan. Kalau itu dibocorkan dulu, akhirnya Pak Jokowi bisa diberikan contekan dulu sehingga tinggal menghapal saja. Ini jadi tidak orisinal,” kata Andre.

Andre mengungkapkan bahwa dirinya sering mengamati Jokowi. Petahana sering membawa contekan saat menjawab pertanyaan jawaban atau mendapat bisikan dari pembantunya. Hmm..sering mengamati? Secret admirer, yha?

Nah, terlepas dari segala retorika dan alibi yang diungkapkan masing-masing paslon terkait debat capres, toh kita memang tidak pernah mendapatkan pelajaran politik yang menyenangkan. Apa yang akan mereka bawa di debat capres ketika berkampanye saja tidak pernah menyinggung soal visi dan misi? Kalaupun ada, paparannya sangat terbatas.

Iklan

Kampanye dihabiskan dengan menyerang pasangan lain. Bukan menyerang kebijakan, tetapi memproduksi hoaks hingga menyerang sisi personal.

Tak perlu saya menjelaskan lagi soal kasus hoaks Ratna Sarumpaet, satu pasangan menyebut Indonesia bubar tahun 2030 tapi pasangannya menegaskan Indonesia berjaya di tahun yang sama, tempe setipis kartu ATM, 99 persen warga Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, Indonesia bubar jika salah satu pasangan tidak terpilih, penggunaan diksi genderuwo dan sontoloyo, salah satu paslon tidak bisa memimpin salat berjamaah, salah satu paslon tidak pernah salat Jumat, dan lain sebagainya.

Waktu kampanye dihabiskan dengan menyerang sisi personal, lantas apa yang akan mereka sajikan ketika debat? Bahkan ketika debat saja belum dimulai, kegaduhan sudah mereka buat.

KPU bahkan sampai menegur masing-masing kubu untuk tidak “senyam-senyum” setuju waktu rapat, namun “teriak-teriak” tidak setuju di luar. Tingkat kegaduhan yang ditimbulan sudah keterlaluan, lantas apa yang mau mereka sajikan ketika debat capres?

Ada lima kali debat capres yang sudah dijadwalkan. Masing-masing debat, kemungkinan berlangsung selama dua jam. Jelas, dua jam tidak akan cukup untuk memaparkan visi dan misi, ditambah debat dengan paslon lawan. Masa kampanye, yang seharusnya dimaksimalkan untuk “menjual program” justru habis untuk berdagang omong kosong.

Saya setuju kalau debat tidak perlu diadakan. Boros anggaran saja. Toh nanti debat justru akan berisi kepalsuan. Sok manis di layar kaca. Sementara rakyat sudah tahu busuknya politikus ketika tidak ada acara debat. Mending anggarannya bisa buat beli tempe, dipotong tipis-tipis, digoreng kering, dan dijadikan camilan sembari nobar omong kosong para politisi.

Terakhir diperbarui pada 8 Januari 2019 oleh

Tags: debat capreshoaks pilpresjokowiPilpres 2019prabowo
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO
Esai

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Hentikan MBG! Tiru Keputusan Sleman Pakai Duit Rakyat (Unsplash)
Pojokan

Saatnya Meniru Sleman: Mengalihkan MBG, Mengembalikan Duit Rakyat kepada Rakyat

19 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Lagu Sendu yang Mengiringi Banjir Bandang Sumatera Barat MOJOK.CO

Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat

6 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.