Seorang kawan, sebut saja Yanto, suatu ketika sedang berkumpul lebaran bersama sanak famili di rumah mertuanya. Namanya anak muda, kumpul-kumpul tetap harus update. Sehingga hape tak bisa dipisahkan.
Sekrol-sekrol temlen tetap menjadi yang utama. Maklum saja, lebaran tidak membuat orang-orang jadi berhenti untuk membuat konten-konten di sosial media.
Pada satu kesempatan, sampailah dia di laman fanspage akun humor kenamaan Pakalu Papito. Di laman fanspage tersebut, ia menemukan satu video lucu. Yah, namanya akun humor, videonya pasti humor.
Ia kemudian memencet tombol play. Dan terjadilah musibah itu.
Di tengah-tengah durasi, video lucu yang ia putar mendadak berubah menjadi video dengan suara desahan bokep “ah uh ah uh wik wik wik ah ah uh ah uh…”
Dasar sial, volume hapenya kebetulan kok ya dalam kondisi yang tidak menguntungkan.
Ia langsung mem-pause video laknat tersebut. Namun nasi sudah kadung menjadi bubur. Suara ah uh ah uh itu sudah kadung didengar oleh segenap anggota keluarganya yang hadir.
Wajah Yanto langsung merah padam. Satu per satu, anggota keluarganya kemudian menoleh ke arahnya, berharap mendapatkan penjelasan.
Saya tak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Yang jelas, Yanto kemudian muntab dan melaporkan akun Pakalu Papito tersebut. Mungkin karena efek banyak orang yang bernasib sama dengan Yanto, akun Pakalu Papito kala itu sempat hilang dan tidak bisa diakses.
Saya tak tahu bagamana nasib akun Pakalu Papito sekarang.
Yanto tentu bukan orang pertama yang pernah dalam kondisi melaknat jenis-jenis video bedebah itu. Saya juga pernah. Dan berkali-kali.
Yang paling saya ingat tentu saja adalah satu kejadian sore hari di kamar kos saya.
Saat itu, saya sedang mengerjakan tulisan. Dasar saya memang tidak pernah fokus, sembaru mengerjakan tulisan, saya sempatkan sekrol-sekrol temlen. Ealah, ketemu sama video kecelakaan yang entah kenapa berhasil memancing jiwa penasaran saya.
Saya langsung play.
Awalnya memang video kecelakaan. Beberapa footage tentang tabrakan-tabrakan mobil yang rata-rata terjadi karena kecerobohan pengemudinya.
Nah, menjelang seperempat akhir video, suara video yang tadinya suara kecelakaan itu kemudian berubah menjadi suara bokep. Ah, uh, ah, uh…
Bajingan.
Saya tentu saja langsung glagapan. Saya takut tetangga kanan-kiri kamar kos saya mendengar suara bokep itu dan kemudian mencap saya sebagai lelaki yang mesum dan tukang mbokep.
Lebih glagapan lagi karena ternyata, laptop saya seperti ngehang. Videonya tidak bisa di-pause. Bahkan untuk menutup halaman browser saja tidak bisa.
Suara video bokep itu keras sekali. Maklum, bagian awal video memang suaranya tidak terlalu kencang, sehingga saya sengaja mengeset volume laptop saya dalam kondisi full. Ternyata itu adalah jebakan semata.
Dalam kondisi yang demikian panik, saya kemudian menutup lubang tempat suara keluar dari laptop. Hal tersebut ternyata tak membantu, sebab walaupun suaranya jadi agak berkurang, tapi tetap suara “ah, uh, ah, uh” itu tetap terdengar.
Akhirnya, dalam kondisi yang amat sangat panik, saya tekan lama tombol power untuk mematikan paksa laptop saya.
Laptop kemudian mati. Saya lega.
Namun, sejurus kemudian, saya mulai panik. Sebab baru saya ingat, Bahwa tulisan yang tadi saya tulis di notepad belum sempat saya save.
Modiar.
Dan ketika saya buka, kekhawatiran saya terbukti. Tulisan yang sudah agak lumayan tadi ternyata memang belum saya save.
Assuuuuuuuuuuu….
Saya tentu tak menyangka, bahwa hidup ternyata seatraksi ini.
Di Facebok, saya kemudian bertemu dengan kawan-kawan sesama korban kejahatan video “uh, ah, uh, ah” ini. Ada yang buka saat berada depan teras musala, ada yang buka saat sedang bersama istrinya, ada juga yang buka sedang ronda bersama kawan-kawan kampungnya.
Jujur, agak berat juga menyebut mereka sebagai korban. Sebab, saya yakin, 80 persen lebih korban sejatinya dalah juga pelaku. Karena mereka yang sudah kena jebakan, biasanya ikut ngeshare untuk menjebak korban lainnya.
Mereka tak mau menjadi korban sendirian. Persis seperti setan yang menggoda manusia karena ingin mengajak sebanyak-banyaknya kawan untuk menghuni neraka.
Ah, Semoga Tuhan melindungi kita dari video “uh, ah, uh, ah”, dan semoga pembuat video-video itu mendapatkan pengampunan.
Aamiin…