Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Pleidoi Pemilik Anjing Yang Disekap Dalam Mobil Untuk Semua Netizen Galak

Arman Dhani oleh Arman Dhani
5 Desember 2017
A A
Anjing_manusia_Mojok

Anjing_manusia_Mojok

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

[MOJOK.CO] “Aku yang paling mengerti anjingku, karena aku anjing.”

Aku kesel deh. Kenapa orang-orang ini pada ribut karena anjing yang kutinggal di mobil. Emang salah aku apa sih? Kan cuma aku tinggal delapan jam lebih. Kenapa orang-orang ini pada marah? Aku kan cuma ninggalin anjingku dalem mobil tanpa minum dan makan selama berjam-jam dalam ruangan panas di kabin mobil. Salahku apa sih sampai mau dilaporin polisi? Lagian kalo mati kenapa? Kan bisa beli lagi, adopsi lagi, cuma anjing ini, bukan manusia.

Gini ya. Aku ini kan cuma pengen foto-foto lucu sama anjingku. Kenapa kalian yang ribet sih? Yang paling ngerti anjingku, ya aku dong sebagai pemiliknya. Jangan sok peduli deh dengan binatang. Emang dipikir orang-orang yang suka dengan anjing itu peduli dengan peliharaannya? Kukasih tahu ya, nggak. Coba deh, emang ada orang yang peduli dengan binatang saat bencana alam? Emang ada orang-orang mau naik gunung yang sedang aktif cuma buat ngasih makan dan minum anjing-anjing liar? Please deh ya, udah untung aku cuma taroh di mobil, bisa-bisa lain kali kutaruh anjingku di bagasi. Kalian mau apa?

Memangnya ada peraturan di Indonesia yang melarang pemilik binatang memperlakukan buruk peliharaannya? Wong banyak itu kasus di mana anjing dibuang, anjing adopsi buat dijual kembali, anjing dijagal buat dimakan, atau kucing ditembakin sampai mati pake senapan. Please deh ya, aku cuma nyekap anjing aja udah sampe trending topik, diomongin ke publik, orang-orang ini please get a life. Jangan suka nyampurin urusan orang lain. Emang nggak ada hewan lain yang bisa diurus apa? Orang utan kek atau gajah gitu.

Lagian ini cuma binatang, bukan manusia. Kalo aku minta manusia berjam-jam bekerja 49 jam perminggu dalam pabrik seperti buruh Aice boleh deh marah. Ini kan nggak. Cuma anjing, hebohnya kaya aku menelantarkan mahluk hidup. Ini anjing lho. Hewan yang sering kita gunakan makian buat menyakiti orang lain. Giliran anjing beneran aku sekap tanpa minum dan makanan berjam-jam pada marah. Tolonglah adil jangan menghakimi aku.

Emang kalian itu nggak pernah baca berita apa ya? New York Times pernah nulis soal tingginya permintaan daging anjing di Indonesia. Mereka bilang tiga kota di Indonesia; Yogyakarta, Bali, dan Jakarta merupakan kota dengan tingkat konsumsi daging anjing tertinggi. Padahal udah tahu daging jenis ini tidak baik dikonsumsi, eh malah dimakan.

Manusia ini juga nyebelin deh. Bisa sayang banget sama anjing, sama kucing, sama monyet, urang utan, gajah, tapi susah banget sayang sama manusia. Iya tahu kalau manusia itu yang ngebabat hutan yang jadi rumah binatang buat bikin hutan sawit, yang buat reklamasi pantai dan bikin habitat ikan rusak, tapi please deh, kenapa cuma anjing aja ribut? Emangnya kalian nggak bisa apa gitu bikin gerakan lain yang lebih oke daripada ngurusin hewan?

Lagian aku nggak minta kalian peduli sama anjingku. Nggak minta ngasih makan dan minum buat hewan yang disekap berjam-jam dalam kendaraan. Sebenarnya aku nggak mau bilang alasan kenapa aku naruh hewan peliharaanku di mobil selama berjam-jam. Tapi kalau kalian mendesak ya apa boleh bikin, akan aku kasih tahu, tapi ini rahasia ya. Sebenarnya anjingku itu sedang melakukan laku tirakat. Sedang laku prihatin. Sebenarnya aku sih nggak tega, tapi gimana ya, wong anjingku sendiri yang pengen begitu. Aku hanya bisa pasrah.

Terus nih ya, ada yang marah karena aku membiarkan anjingku menjalankan laku prihatin. Terus aku dikasih tahu kalau ada undang-undang di Indonesia tentang perlindungan hewan. Tidak hanya hewan peliharaan tapi juga hewan liar. Indonesia punya peraturan yang melarang segala bentuk kekejaman terhadap hewan. Artinya jika ada penganiayaan atau kekerasan yang dilakukan manusia terhadap hewan untuk tujuan selain perlindungan diri, ia bisa dijerat dengan undang-undang.

Aku juga baru tahu kalau pasal 302 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, disebutkan orang bisa dipenjara paling lama tiga bulan atau denda Rp 4.500 kalau ketahuan menyakiti hewan, tidak memberi makan mereka, atau sampai mati dipenjara sembilan bulan. Aduh murah amat. Sekali pemotretan lunas ini mah. Aku milih bayar denda aja deh daripada dipenjara. Eh mainnya gini kan? Atau gimana? Sorry nih aku nggak paham hukum, tahunya bersenang-senang.

Lagian, kalo pun aku menyakiti hewan, aku hanya melestarikan tradisi yang sudah ada. Dulu ada orang yang suka pamer nembak kucing sampai adu anjing. Salahku di mana?

Bukan salah aku dong kalo aku ikut-ikutan goblok dan barbar memperlakukan binatang. Inget nggak dulu kasus orang yang sembilan kali nembak kucing, pamer di facebook, sampai dipecat. Kok kalian jahat sih, kan cuma kucing yang dibunuh, bukan manusia. Kan bisa orang yang menyakiti binatang itu dihukum jadi relawan pemeliharaan. Mereka disuruh merawat anjing, kucing, atau hewan yang terluka selama setahun misalnya. Ini malah dipersekusi sampai nggak punya kerjaan, ntar anak istrinya mau makan apa?

Terakhir diperbarui pada 14 Agustus 2021 oleh

Tags: AnjinghewanhewaniHukum Memelihara Anjingpenyayang binatangrelawan hewan
Arman Dhani

Arman Dhani

Arman Dhani masih berusaha jadi penulis. Saat ini bisa ditemui di IG @armndhani dan Twitter @arman_dhani. Sesekali, racauan, juga kegelisahannya, bisa ditemukan di https://medium.com/@arman-dhani

Artikel Terkait

Pakar UGM Jelaskan, Mengapa Hewan Mati Tidak Boleh Disembelih
Kilas

Pakar UGM Jelaskan, Mengapa Hewan Mati Tidak Boleh Disembelih

8 Juli 2023
Penjual Es Buah dengan Pesugihan Anjing Hitam di Samping Kios MOJOK.CO
Malam Jumat

Penjual Es Buah dengan Pesugihan Anjing Hitam di Samping Kios

7 Juli 2023
penyakit mulut dan kuku mojok.co
Ekonomi

Cegah Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, Kementan Batasi Distribusi Hewan Ternak

8 Juni 2022
Nemo dan Animal Hope Shelter Mojok.co
Liputan

Kisah Anjing Setia dari Erupsi Semeru, Mirip Hachiko Jepang

20 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.