Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Penjelasan Polisi yang Donasi Miras ke Mahasiswa Papua di Bandung: Ini Minuman Segar

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
23 Agustus 2019
A A
Kecamatan Gedebage Bandung.MOJOK.CO

Ilustrasi - Kecamatan Gedebage Salah Urus: Kawasan Mentereng di Bandung yang Awut-awutan karena Ulah Pemerintahnya, Bikin Warga Menderita (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dua kardus minuman keras itu dikirim polisi ke Sekretariat Ikatan Mahasiswa Tanah Papua di daerah Cilaki, Kota Bandung. Pesan polisi ke mahasiswa-mahasiswa Papua, “Jangan bilang siapa-siapa.” Nasihat macam apaaa.

Memandang dengan stigma memang gampang. Tak perlu cek fakta, tak perlu cek lapangan, bahkan kadang tak perlu sampai berpikir keras. Cukup menyeragamkan apa yang pernah terlihat, lalu menyimpulkan semuanya serupa. Tak ada yang berbeda.

Sikap ini barangkali yang terlintas dari oknum anggota kepolisian yang mengirim secara cuma-cuma dua kardus minuman keras (miras) ke Sekretariat Ikatan Mahasiswa Tanah Papua di Bandung pada 22 Agustus 2019. Barangkali yang terlintas si polisi berseragam lengkap ini, semua anak Papua pasti doyan mabuk.

Peristiwa itu pertama kali diketahui publik dari utas di Twitter berikut, yang diposkan kemarin malam.

Pada hari ini, asrama Mahasiswa Papua Kamasan II di Jl. Cilaki Kota Bandung kedatangan kiriman berupa 2 dus minuman keras bermerk Topi Koboi dgn kadar alkohol 19% pic.twitter.com/Qlaab2hxAE

— T.D.A (@anzharcore) August 22, 2019

Alih-alih mendapat sambutan hangat karena dikirimi dua dus wiski, mahasiswa Papua yang mendapat paket ini malah tersinggung. Merasa harga dirinya terusik. Ini sama saja seperti sikap yang menegaskan stigma doyan mabuk-mabukan dan tukang bikin onar.

“Jadi sekitar jam 13.19, dua orang polisi yang satu pakai seragam lengkap namanya Christiaty, datang masuk ke asrama lalu memberikan dua dus Whiskey. Dia bilang, ‘ini nanti buat malam, jangan bilang siapa-siapa’,” kata Miles C. Jikwa menirukan perkataan anggota polisi.

Mendapat kiriman aneh itu, Miles malah mengembalikan dua dus ini bersamaan dengan aksi mahasiswa Papua di Gedung Sate, Bandung. “Itu sama saja merendahkan harga diri kami. Kami langsung bawa ke tempat aksi lalu kembalikan ke Polisi,” katanya.

Sebenarnya tidak hanya dua dus miras saja yang dikirimkan oknum kepolisian, selain dua dus minuman tersebut, mahasiswa Papua di Sekretariat juga dikirimi dua karung beras dan dua dus mie instan. Di saat aksi mahasiswa Papua di Gedung Sate, dua dus miras ini akhirnya dibawa sekalian. Sekaligus menjadi barang bukti bahwa ada perilaku aneh dari pihak kepolisian sore hari sebelum aksi.

Salah satu polisi yang datang ke Sekretariat sendiri sudah mengonfirmasi bahwa dua dus yang diberikan ke mahasiswa Papua di Bandung itu bukan miras, tapi hanya “minuman segar”. Hm, barangkali wiski memang dianggap sebagai minuman yang bisa menyegarkan—alih-alih memabukkan—bagi oknum anggota kepolisian ini.

“Sore ini Ibu mau klarifikasi. Minuman ini hanya minuman segar saja yang ingin saya kasih,” kata Kapolsek Sukajadi Kompol Sarce Christiaty Leo Dima, polisi yang mengantarkan miras itu.

Hm jadi keinget sama kasus Bupati Bogor ngamuk-ngamuk karena menemukan botol-botol miras sitaan dalam kondisi kosong di kantor Satpol PP Kabupaten Bogor. Selain botol kosong, Sang Bupati juga makin dongkol karena ada banyak bungkus dan puntung rokok di belakang kantor yang notabene kawasan dilarang merokok.

Di tengah-tengah situasi yang sedang tidak kondusif antara aparat dan warga Papua—utamanya pelajar Papua yang sedang menempuh pendidikan di beberapa kota di Pulau Jawa, perilaku oknum kepolisian ini memang mengherankan.

Apa urgensinya memberi miras ke mahasiswa Papua di Bandung? Apalagi sampai ada pernyataan, “nggak usah bilang siapa-siapa” segala. Seolah-olah ada agenda tersembunyi untuk menyudutkan mahasiswa Papua di Bandung. Agar mereka mau mabuk, lalu semua orang jadi berhak menyalahkan perilaku mereka?

Iklan

Mengirimi miras semacam ini jelas bukan keputusan yang bisa menenangkan situasi. Sebaliknya, justru yang terjadi malah memperkeruh. Apalagi kalau mengandalkan sikap generalisir kalau semua anak Papua doyan mabuk seperti ini.

Apa polisi tidak khawatir, justru ketika orang-orang ini mabuk betulan dan mereka melakukan aksi, hal itu malah bakal bikin repot aparat keamanan dan menganggu warga sekitar? Lagian nggak mungkin banget kalau justru pihak polisi sendiri yang berharap mahasiswa Papua ini bikin onar, iya kan? Eh.

BACA JUGA Politik Alkohol

Terakhir diperbarui pada 23 Agustus 2019 oleh

Tags: Bandungmahasiswa papuamirasPapua
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Alumnus ITB resign kerja di Jakarta dan buka usaha sendiri di Bandung. MOJOK.CO
Sosok

Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan

12 Desember 2025
Lupakan Garuda Indonesia, Pesawat Terbaik Adalah Susi Air MOJOK.CO
Otomojok

Lupakan Garuda Indonesia, Citilink, dan Lion Air: Naik Pesawat Paling Menyenangkan Justru Bersama Susi Air

10 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO
Esai

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Indomaret Pasteur, Saksi Penderitaan Orang Kecil di Bandung MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Penderitaan dan Perjuangan Orang Kecil di Bandung dari Bawah Neon Putih-Biru-Merah Indomaret Pasteur

31 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS

13 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.