MOJOK.CO – Hobi wisata kuliner difasilitasi dengan cara yang terus berkembang. Dulu cari makanan khas daerah lain harus keluar kota. Lama-lama di kota sendiri pun ada. Berkat ojol, kita bahkan tak perlu keluar rumah. Yang terkini, dengan teknologi ini, kita tak perlu keluar rumah dan tak perlu bantuan ojol.
Sebenarnya menjadi orang Indonesia adalah privilese yang tak dimiliki warga negara lainnya. Walaupun kamu berdarah Jerman, Jepang, dan Cina, tapi kalau lahir dan besar di Indonesia, kamu orang yang beruntung. Kamu tinggal di tanah yang kaya akan rempah-rempah. Saking melimpahnya, kekayaan alam negeri ini sampai diperebutkan penjelajah Eropa pada zaman dulu.
Kekayaan rempah membuat dunia kuliner di Nusantara menjadi beragam. Dari Sabang sampai Merauke, semua punya makanan khas masing-masing. Di antaranya yang populer adalah masakan khas Padang. Selain Jam Gadang, rendang adalah kebanggaan orang Minang. Makanan ini digadang-gadang sebagai makanan terlezat di dunia.
Bayangkan, untuk menikmati makanan paling enak nomor satu di dunia, kita tidak perlu ke luar negeri. Cukup keluar rumah dan jalan sebentar untuk cari rumah makan Padang terdekat. Betapa beruntungnya jadi orang Indonesia. Hikmah budaya merantau ala suku Minang membuat masakan Padang terdistribusikan dengan merata literally di seluruh Indonesia sehingga bisa dijangkau oleh suku-suku lain.
Sebagai orang Indonesia, kita bukan cuma bisa wisata kuliner tanpa keluar kota. Kita bahkan bisa wisata kuliner tanpa meninggalkan rumah. Itu artinya kita tak perlu menyediakan anggaran transportasi dan sewa penginapan buat mengitari negara maritim ini. Cukup berdiam diri di rumah, makanan-makanan itulah yang menghampiri kita. Terdengar sangat surgawi, bukan?
Bahkan ketika tanggal tua dan saldo ATM berada di titik nol pun kita tetap bisa memanjakan lidah dengan aneka rasa khas Nusantara. Ingat, aktivitas ini bisa dilakukan tanpa bantuan aplikasi ojek online untuk order makanan.
Saya sudah membuktikannya sendiri. Tanpa meninggalkan rumah, lidah saya seolah telah keliling Indonesia. Dari mulai rendang sampai empal gentong, saya sikat habis dalam sekejap. Makanan khas Sumatera Selatan berupa mi celor, saya tandaskan. Dilanjutkan dengan mi goreng aceh. Lalu beralih ke coto makassar.
Lidah saya lompat lagi ke Pulau Kalimantan untuk merasakan soto banjar. Balik lagi ke Ibu Kota untuk menyeruput kuah sop buntut khas Jakarta yang bisa dinikmati tanpa perlu menunggu momen kondangan. Diteruskan dengan soto betawi yang bikin betah di wilayah DKI. Namun, Â mi kocok bandung sudah menunggu dan mulai melambai-lambai untuk segera saya jamah.
Kalau ingin seperti anak-anak kekinian, saya bisa saja ikutan makan ayam geprek, terus pakai sambal matah. Namun, saya sudah kenyang duluan. Kalau kebanyakan makan, takut masuk rumah sakit.
Semua makanan itu bisa dirasakan dengan harga yang terjangkau. Kita juga nggak harus jago masak untuk membuatnya. Jadi, nggak perlu kursus masak ke Chef Marinka. Atau menghabiskan kuota paket internet untuk buka YouTube demi melihat tutorial memasak beraneka rupa makanan tersebut. Lebih baik kuotanya dipakai untuk nonton vlog jalan-jalannya Chef Marinka sebagai bahan menemani acara makan kita.
Elemen kunci dari wisata kuliner tanpa keluar rumah ini ada dua, yakni punya kompor dan panci. Kalau nggak punya, bisa pakai rice cooker. Ingin tahu caranya? Simpel. Rebus air hingga mendidih, masukkan Indomie.
BACA JUGA Dilema Makan Buah Sebelum atau Sesudah Makan Berat yang Merepotkan atau artikel soal makan-makan lainnya di sini.