Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Pelecehan Seksual Begal Payudara Adalah Kejahatan Serius dan Tak Pantas Dianggap Enteng

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
25 Mei 2021
A A
begal payudara
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Masih banyak masyarakat yang menganggap kejahatan seksual begal payudara sebagai kejahatan yang receh dan tidak serius.

Tiap kali melihat video pelaku pelecehan seksual kepergok sedang melakukan aksinya lalu dihajar beramai-ramai oleh khalayak, selalu saja timbul kebahagiaan dalam diri saya. Yah, saya akui, saya jahat dalam hal ini. Entah ini karena naluri bar-bar saya, atau memang karena ada kebencian yang mendalam terhadap perilaku kejahatan genre ini. Yang jelas, bagi saya, para pelaku kejahatan jenis ini memang layak mendapatkan apa yang oleh anggota grup Info Cegatan Jogja disebut sebagai “salam olahraga”.

Nah, itu pula yang terjadi saat menonton video pelaku pelecehan seksual begal payudara terhadap seorang pesepeda di Kemayoran yang sedang “diospek” beramai-ramai oleh para pengguna jalan atas aksinya itu.

Betapa menyenangkannya melihat pelaku pelecehan seksual begal payudara itu tertangkap massa, kemudian ditoyor ramai-ramai oleh orang-orang, termasuk oleh sang korban. Satisfying sekali. Apalagi saat ada seorang warga yang dengan cekatannya memasukkan motor pelaku ke selokan. Ini seperti memuaskan dahaga saya akan video-video instan karma yang sering saya tonton di Youtube.

Video pengejaran pelaku begal payudara di Kemayoran itu memang viral beberapa waktu yang lalu. Banyak kawan yang membagikannya di media sosial.

Seorang pengendara bermotor dikejar oleh pengendara mobil di Jl. Benyamin Sueb Kemayoran Jakarta, 23 Mei 2021.

Pria tersebut dikejar pengendara mobil karena diduga melakukan aksi pelecehan seksual yaitu begal payudara terhadap wanita yang sedang berolah raga sepeda. pic.twitter.com/Xw3ZLVBGfn

— dewasanation (@dewasanation) May 24, 2021

Sayangnya, selain membuat saya merasa puas, video tersebut pada kenyataannya juga membuat saya menjadi gemas dan jengkel. Maklum saja, dalam video tersebut, walau sudah dihajar begitu rupa, pelaku seperti tidak menunjukkan raut muka penyesalan. Ia, kepada orang-orang yang berusaha menangkapnya, justru menantang untuk melaporkan dirinya ke polisi.

“Silakan matiin saya, panggil polisi silakan,” kata di pelaku dengan pasang tampang muka songong.

Kasus yang belakangan ditangani oleh Polres Metro Jakarta Pusat itu semakin bikin emosi sebab aksi pembegalan payudara tersebut ternyata bukan yang pertama bagi pelaku.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Teuku Arsya Khadaffi mengatakan bahwa pelaku mengaku sudah melakukan aksi begal payudara ini untuk ketiga kalinya.

“Dia mengakui telah tiga kali melakukan perbuatan tersebut. Yang pertama di Jakarta Pusat kemarin, dua kali di wilayah Jakarta Barat,” terang Arsya seperti dikutip dari Antara.

Yang lebih bikin jengkel lagi adalah masih adanya respons dari masyarakat yang menganggap enteng kasus ini. berdasarkan cerita yang dituturkan oleh salah seorang yang ikut mengejar si pelaku, saat si pelaku begal payudara tertangkap, seorang pengendara kemudian berhenti dan menanyakan apa yang terjadi.

“Kenapa itu, Mbak? Jambret?”

“Begal payudara, Pak.”

Iklan

“Oalah, cuma begal payudara, kirain jambret.”

Dis! “Cuma” ? pic.twitter.com/xEZLFqacf5

— AREA JULID (@AREAJULID) May 24, 2021

Bayangkan, begal payudara dianggap sebagai “cuma”, ia dianggap kasus yang enteng yang tampak tiada layak untuk dibesar-besarkan.

Banyak orang menganggap bahwa pelecehan seksual dalam bentuk pembegalan payudara bukanlah kejahatan yang serius dan bahkan dianggap lebih receh ketimbang penjambretan “hanya” karena tidak ada “sesuatu” yang diambil.

Padahal, aksi pelecehan seksual seperti pembegalan payudara adalah kejahatan yang serius, sangat serius, malahan. Trauma yang didapatkan oleh korban kerap jauh lebih dahsyat yang lebih panjang ketimbang pencopetan atau penjambretan.

Di beberapa kota besar, kejahatan begal payudara ini memang sedang sangat marak. Motifnya beraneka ragam, dari sekadar iseng sampai dorongan hasrat seksual. Targetnya pun bervariasi, dari pesepeda, sampai perempuan yang sedang berjalan di jalanan yang sepi.

Banyaknya kasus yang muncul dan terekspos di media sosial sedikit banyak memang membuat masyarakat mulai aware terhadap seriusnya kasus pelecehan seksual ini. Walau tentu saja, masih banyak yang menganggapnya enteng belaka.

Nah, dalam rangka itulah, video-video pelaku yang dikeroyok dan ditoyor oleh massa menjadi amat penting untuk disebarkan. Selain mampu memberikan sensasi puas, juga membuat banyak orang semakin sadar bahwa pelecehan seksual bukan perkara yang ringan. Perkara yang saking seriusnya sampai pelakunya layak untuk disentil bijinya dan digampar ramai-ramai.

Ingat, olahraga itu bikin badan sehat dan kuat. Maka, marilah kita memasyarakatkan olahraga melalui “salam olahraga” apalagi kepada pelaku begal payudara yang kelihatannya jarang berolahraga.

BACA JUGA Betapa Dahsyatnya Kalau Ganjar Pranowo Berpasangan dengan AHY dan Maju di Pilpres 2024 dan artikel AGUS MULYADI lainnya. 

Terakhir diperbarui pada 25 Mei 2021 oleh

Tags: begal payudarasalam olahraga
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

begal payudara mojok.co
Podium

Pengalaman Horor Korban Begal Payudara dan Penguntitan di Jogja

12 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.