Musim Ahmadiyah Jadi Pengungsi di Tanah Sendiri Datang Lagi - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Musim Ahmadiyah Jadi Pengungsi di Tanah Sendiri Datang Lagi

Redaksi oleh Redaksi
20 Mei 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK – Setelah musim pilkada, musim bola, musim pengharaman ucapan selamat natal, dan sekarang tambah satu lagi, jadi musim penyerangan jamaah Ahmadiyah.

Betapa gundah gulananya jadi pengikut Ahmadiyah di negeri ini. Sudahlah dianggap sesat, selalu didiskriminasi, sampai-sampai mau tidur nyenyak di rumah sendiri pun tak bisa. Situasi inilah yang baru saja terjadi sejak Sabtu (19/5) sampai Minggu (20/5) pagi tadi di Dusun Grepek Tanak Eat, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Diserang sebanyak tiga kali sampai membuat enam rumah penduduk rusak, sebanyak 24 penduduk pengikut Ahmadiyah harus mengungsi ke Kantor Polres Lombok Timur dan menginap di sana. Dikira akan aman, eh, malam harinya penyerangan terjadi kembali sampai mengakibatkan satu rumah lagi hancur. Beberapa informasi menyebut, para penduduk bahkan sampai kocar-kacir dan lari ke dalam hutan.

Meskipun tidak ada korban jiwa maupun luka, tindakan ini jelas menjadi gambaran betapa buruknya kita berbagi sesama kepada orang-orang yang berbeda. Khusus untuk pengikut Ahmadiyah, berita atau informasi soal jamaah Ahmadiyah yang didiskriminasi seperti ini rasanya sudah seperti berita perceraian artis saja. Selalu muncul hampir setiap tahun. Dulu kita cuma kenal musim pilkada, musim bola, musim pengharaman ucapan selamat natal, dan sekarang mesti tambah satu lagi, jadi musim penyerangan jamaah Ahmadiyah.

Tidak perlu jauh-jauh sampai ke Lombok Timur, di Jawa Barat, pada pertengahan tahun lalu (Juni 2017) misalnya, ribuan jamaah Ahmadiyah di Kuningan, hidup tanpa Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP). Tentu saja ketiadaan E-KTP untuk mereka tidak ada hubungannya dengan tindakan korupsi dari Pak Setnov, melainkan ya karena mereka dipaksa Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk syahadat lagi.

Baca Juga:

Hikmah Puasa yang Sebesar-besarnya 

Berburu Pahala di Akhir Puasa dengan Al Quran Raksasa

Cerita Mudik dan Mitos Cewek Nggak Bisa Ngerawat Motor

Bentuk “syahadat” ini adalah menandatangani sebuah surat pernyataan yang berisi bahwa mereka adalah orang Islam. Jika tidak mau tanda tangan ya E-KTP mereka ditahan untuk selama-lamanya. Tindakan ini sih jelas tidak ada apa-apanya dengan kejadian setahun sebelumnya pada Februari 2016, di Pandeglang, Banten. Ketika tiga penganut Ahmadiyah bahkan sampai merenggang nyawa karena dipersekusi sekelompok orang yang tidak dikenal.

Beberapa kejadian yang di cerita ini tentu menjadi gambaran betapa kebencian tak berdasar hanya karena “katanya” bisa jadi sangat berbahaya. Dalam buku yang ditulis oleh pengikut Ahmadiyah dari Lombok, Nurhikmah pada Satu Dekade Rumpun Terasing (2016), pada bagian pembuka, Nurhikmah menyayangkan orang-orang luar yang tidak mau mencari tahu siapa sebenarnya mereka, tapi langsung menghakimi tanpa pernah mau bertanya. Diusir dari tanah milik mereka sendiri, padahal mereka adalah penduduk asli, bukan pendatang. Dicap sesat, dicap meresahkan, padahal tak sekalipun pengikut Ahmadiyah mengusik kehidupan beragama masyarakat lain di sekitar mereka.

Mungkin memang benar apa yang dikatakan oleh Nurhikmah tentang kelompok mereka dalam bukunya, bahwa takdir mereka adalah jadi pengungsi paling lama di Indonesia dan di Lombok. Pengungsi dari rumah sendiri yang terusir dari tanah sendiri.

Di saat orang muslim pada umumnya berpuasa dan menahan nafsu. Beberapa orang yang merasa lebih murni agamanya melakukan upaya persekusi. Keengganan untuk berbagi ruang hidup sesama manusia dikedepankan. Nilai-nilai kesabaran dilupakan. Nafsu dilampiaskan untuk membuat manusia lain menderita. Puasa-puasa kok ya bikin keributan gitu lho.

Hal yang tentu saja membuat kita jadi penasaran, sebenarnya pelaku perusakan itu keyakinannya apa sih? Berhasil kabur dari Penjara Ramadan atau gimana itu ceritanya?

Terakhir diperbarui pada 20 Mei 2018 oleh

Tags: Ahmadiyahbulan ramadanLombokNTBpersekusiPuasaRamadanSatu Dekade Rumpun Terasing
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Mr Assaat puasa

Hikmah Puasa yang Sebesar-besarnya 

1 Mei 2022
tadarus al quran raksasa mojok.co

Berburu Pahala di Akhir Puasa dengan Al Quran Raksasa

28 April 2022
cerita mudik dan mitos cewek nggak bisa ngerawat motor - oalah

Cerita Mudik dan Mitos Cewek Nggak Bisa Ngerawat Motor

22 April 2022
Para Pencari Takjil dan yang Menyebalkan dari Bukber

Para Pencari Takjil dan yang Menyebalkan dari Bukber

15 April 2022
Gus Miko Cakcoy: Wayang, Sebuah Seni untuk Ngaji

Gus Miko Cakcoy: Wayang, Sebuah Seni untuk Ngaji

11 April 2022
Ramadan, Mokah, dan Menyebalkannya Bukber

Ramadan, Mokah, dan Menyebalkannya Bukber

8 April 2022
Pos Selanjutnya

Pengin Kenalan, tapi Masak Cewek yang Mulai Duluan

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Musim Ahmadiyah Jadi Pengungsi di Tanah Sendiri Datang Lagi

20 Mei 2018
Sinar Mandiri melaju di Pantura MOJOK.CO

Melintasi Pantura Bersama Roda Lusuh Bus Sinar Mandiri

21 Mei 2022
makam raja-raja imogiri mojok.co

Mengenang Kebesaran Raja-raja Jawa di Pajimatan

18 Mei 2022
mie ayam om karman mojok.co

Mie Ayam Om Karman, Filosofi Meja Terisi, dan Semangat Perantau Wonogiri

22 Mei 2022
Rahasia Mie Gacoan MOJOK.Co

Rahasia Mie Gacoan Jadi Jagoan Mie Pedas di Jawa dan Bali

20 Mei 2022
Jarang Pulang ke Rumah karena Gampang Mabuk Perjalanan

Ringkasan Cerita ‘KKN di Desa Penari’ buat Para Pemalas dan Penakut

29 Agustus 2019
mie ayam pak kliwon mojok.co

Mie Ayam Pak Kliwon, Kesayangan Anak Teladan

15 Mei 2022

Terbaru

Mobil Listrik Makin Nggak Menarik ketika Tarif Dasar Listrik Bakal Naik MOJOK.CO

Mobil Listrik Makin Nggak Menarik ketika Tarif Dasar Listrik Bakal Naik

24 Mei 2022
Ganjar Pranowo

Muncul Sinyalemen Dukungan dari Jokowi, Ganjar Pranowo Nggak Mau Kegeeran

23 Mei 2022
Affandi dalam Pusaran bulan Mei dan PKI

Affandi dalam Pusaran Bulan Mei dan PKI

23 Mei 2022
budi karya sumadi mojok.co

Berhasil Merajut Transportasi Nusantara, Menhub Dianugerahi Gelar Doktor Hc dari UGM

23 Mei 2022
sultan mojok.co

Sultan Lantik Pj Walikota Jogja dan Pj Bupati Kulon Progo

22 Mei 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In