Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Mengenang Tebak-Tebakan Tutup Botol Fanta Sebagai Khazanah Humor Tongkrongan di Indonesia

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
19 Agustus 2021
A A
tebak-tebakan tutup botol fanta

jokes bapack-bapack adalah membedakan jokes bapak-bapak guyonan receh rumus jokes garing tebak-tebakan lucu bapak-bapak id mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Diakui atau tidak, tebak-tebakan pada tutup botol Fanta merupakan warisan penting produk minuman bersoda itu terhadap perkembangan humor dan guyonan anak-anak muda.

Kalaulah ada produk minuman kemasan yang punya andil besar terhadap peradaban dan iklim pergaulan generasi muda, niscaya Fanta, Sprite, dan Coca-Cola pastilah masuk dalam deretan teratas.

Selain menjadi pionir minuman bersoda —yang pada masanya sempat membuat banyak orang terkagum-kagum sebab mampu memunculkan sensasi kemrengseng dan semriwing di lidah dan hidung saat diminum— di Indonesia, ketiganya juga menghadirkan produk kebudayaan paling penting dan mutakhir pada zamannya: tutup botol dengan tebak-tebakan di baliknya.

Tebak-tebakan dibalik tutup botol Fanta #90an | @aaufa pic.twitter.com/uVVYTNonIM

— Generasi90an (@Generasi90an) September 22, 2014

Tiga produk minuman besutan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia itu hadir dengan membawa harapan besar di saat tidak banyak alternatif guyonan yang bisa didapatkan oleh anak-anak muda.

Coca-Cola Amatil boleh jadi hanya meniatkan tebak-tebakan yang mereka sematkan di balik tutup botol minuman kemasan mereka itu sebagai pendongkrak penjualan seperti Fritolay melakukannya menggunakan Tazos pada produk Chiki mereka, namun mereka mungkin tak menyadari, bahwa strategi marketing yang mereka lakukan itu turut menjadi milestone penting dalam sejarah perjalanan humor anak muda di Indonesia.

Literasi humor saat itu benar-benar terbatas, sehingga kehadiran bahan tebak-tebakan melalui perantara tutup botol Fanta, Sprite, dan Coca-Cola (selanjutnya kita sebut tutup botol Fanta saja) itu benar-benar menggembirakan.

Benar bahwa sudah ada Komeng dengan “Spontan”-nya yang uhuuuy itu. Benar juga bahwa sudah ada Gebyar BCA yang sering menayangkan grup lawak Bagito itu. Pun benar juga bahwa sudah ada trio warkop yang penuh dengan humor slapstik itu. Namun, tak banyak materi humor yang dibawakan oleh para legenda itu yang kemudian bisa diangkut untuk dibawa ke tongkrongan.

Nah, tebak-tebakan tutup botol Fanta itu adalah sesuatu yang berbeda. Ia membawa potongan-potongan humor yang dikemas eceran, dan kita semua paham, apa saja yang sifatnya eceran, memang lebih mudah untuk dibawa dan diterima oleh banyak orang.

Bayangkan, ada sensasi menyenangkan yang muncul tiap kali Anda berharap-harap cemas terhadap tutup botol Fanta yang baru saja Anda lepas dan pisahkan dari botolnya. Anda tidak langsung fokus pada minuman yang ada di dalam botol walau mungkin Anda sudah sangat haus. Anda tetap akan fokus pada kejutan yang dibawa oleh karet busa putih yang tertempel di balik tutup botol itu. Anda penasaran, tebakan atau pantun apa yang sebentar lagi akan Anda dapatkan.

Anda mencoba membalik tutup botol itu pelan-pelan seperti seorang penjudi yang sedang membuka kartu terakhir di meja poker. Anda intip perlahan dan hati-hati, seolah-olah kalau Anda tidak melakukannya dengan hati-hati, tebak-tebakan itu akan luntur atau hilang begitu saja.

Begitu tebak-tebakan itu terbaca, Anda kemudian tertawa. Tebak-tebakannya mungkin jayus, atau bahkan tidak lucu, kalaupun lucu, tentu dengan kadar kelucuan yang sangat tipis. Namun justru itu yang kadang membuat Anda tertawa.

Tepat setelah Anda tertawa itu, kawan Anda yang ikut menemani Anda membeli Fanta itu kemudian ikut penasaran. Ia berharap agar ia segera diberi tahu apa isi tebak-tebakan yang ada di tutup botol Fanta itu.

Anda kemudian mulai membagikan tebak-tebakan itu kepada kawan Anda dengan perasaan sok berkuasa.

Iklan

“Lele apa yang sukanya di pinggir jalan?” Tanya Anda membacakan tebak-tebakan tersebut.

Kawan Anda yang baik kemudian berpikir keras, sesuatu yang tampaknya sia-sia belaka, sebab sekeras apa pun ia berpikir, jawabannya tentu tak pernah seperti yang ia pikirkan atau ia harapkan.

Lima detik berlalu, sepuluh detik berlalu, lima belas detik berlalu. Kawan Anda akhirnya, dan memang sudah seharusnya, menyerah.

“Tiiiit, aku nggak tahu. Apa jawabannya?” Tanya dia.

“Lele yang suka di pinggir jalan. Lelepon umum.” Jawab Anda sambil tertawa. Kawan Anda pun ikut tertawa.

Anda dan kawan baik Anda kemudian pulang ke rumah, tentu sambil menyimpan tebak-tebakan soal lele yang baru saja Anda dapatkan itu. Tutup botol Fanta-nya mungkin sudah Anda buang. Tapi tidak dengan tebak-tebakannya.

Dalam perjalanan pulang, Anda berjanji bahwa sore nanti akan mengumbar tebak-tebakan itu di tongkrongan bersama kawan-kawan yang lain. Dan pada kenyataannya, memang itu yang terjadi.

“Lele, lele apa yang suka ada di pinggir jalan?” Anda mulai bertanya.

Kawan-kawan Anda satu tongkrongan mulai melakukan apa yang tadi juga dilakukan oleh kawan Anda: berpikir keras. Dan sama seperti kawan Anda, mereka menyerah. Anda kemudian memberi tahu jawaban tebak-tebakan itu.

“Lelepon umum.” Kata Anda sambil tertawa yang kemudian diikuti oleh tawa dari kawan-kawan Anda.

Kelak, tebak-tebakan lele itu akan menyebar cepat melalui kawan-kawan Anda, kemudian menyebar lebih luas lagi melalui kawannya kawan-kawan Anda, lalu menyebar jauh lebih luas lagi melalui kawannya dari kawannya kawan-kawan Anda. Hingga tanpa disadari, tebak-tebakan yang, jika beredar saat ini mungkin akan ditertawakan justru karena ketidaklucuannya itu, telah berubah menjadi wabah yang menyebarkan kegembiraan ke seluruh sudut tongkrongan.

Tebak-tebakan macam “Kecil item keringetan? Semut push up”, “Ayam apa yang paling besar? Ayam cemesta”, atau “Tong apa yang suka ada di laut? Tongkol” itu, dengan segala kejayusan dan kerendahan mutu humornya itu telah ikut menjadi peletak dasar humor yang penting. Dan itu semua bermula dari satu tutup botol.

Maka, rasanya tak ada salahnya, jika kita mencoba mengenang masa-masa kejayaan tebak-tebakan yang pernah mewarnai hidup kita di masa lalu itu, lalu mendoakan siapa pun orang yang punya ide untuk menampilkan tebak-tebakan di tutup botol Fanta itu.

Terima kasih, tutup botol Fanta.

BACA JUGA Saya Kira Cuma Kola-Kola yang Palsu, eh Ternyata Coca-Cola Sama Aja! dan artikel AGUS MULYADI lainnya. 

Terakhir diperbarui pada 19 Agustus 2021 oleh

Tags: fantatebak-tebakantutup botol fanta
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Susahnya Orang Bekasi Menjelaskan ke Tetangga Stresnya Kerja di Jakarta Meski Gaji 5 Juta, Nyawa Tertinggal di KRL (MOJOK.CO)
Esai

Tebak-tebakan Problematik: Berapa Gaji yang Layak Bagi Pekerja di Jakarta?

10 Oktober 2022
Untuk Ernest Prakasa, dari Pemuda Kabupaten Pecinta Tebak-tebakan MOJOK.CO
Esai

Dear Ernest Prakasa: Tebak-tebakan Bukan Materi Pengecut

13 September 2022
33 Tebak-tebakan Bapak-bapak di Whatsapp Group yang Riskan Bikin Darah Tinggi
Pojokan

33 Tebak-tebakan Bapak-bapak di Whatsapp Group yang Riskan Bikin Darah Tinggi

18 Desember 2021
ilustrasi Mengurutkan 10 Tebak-tebakan Bapack Teuku Wisnu yang Paling Oke sampai Paling Bikin Capek mojok.co
Pojokan

Mengurutkan 10 Tebak-tebakan Bapack Teuku Wisnu yang Paling Oke sampai Paling Bikin Capek

24 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.