MOJOK.CO – Ancaman bencana kerap terjadi di Indonesia. Lalu, apa saja langkah yang bisa kita lakukan menghadapi bencana tersebut, termasuk gempa bumi dan tsunami?
Hari Minggu malam (5/8), gempa Lombok kembali terjadi setelah sebelumnya mengguncang NTB dan sebagian wilayah Bali. Kali ini, gempa bumi disebut berkekuatan lebih besar, yaitu mencapai 7 Skala Richter (SR), diikuti dengan sejumlah gempa susulan. Bukan hanya Lombok dan Bali, Gili Trawangan pun ikut merasakan dampak dari gempa bumi kali ini.
Mengejutkannya, meski gempa berpusat di darat, yaitu pada titik 8.37 LS dan 116.48 BT pada kedalaman 15 km, BMKG menyebutkan adanya potensi tsunami karena patahan terjadi hingga ke laut. Bahkan, tsunami pun benar-benar terjadi kala itu, meski ketinggiannya di bawah setengah meter (sekitar 10-13 cm).
Lalu, jika suatu hari gempa bumi dan tsunami benar-benar terjadi, apa yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan diri?
Hampir serupa dengan langkah antisipasi menghadapi gunung meletus yang pernah Mojok bahas, tentu kita perlu menghafalkan jalur penyelamatan, termasuk letak Posko Bencana dan SAR, serta menyediakan persiapan air, makanan, hingga perlengkapan P3K.
Lebih lanjut, dilansir dari situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat beberapa langkah yang bisa kita lakukan saat gempa bumi dan tsunami benar-benar terjadi secara mendadak:
Pertama, kalau kamu berada di dalam rumah/bangunan, kamu harus:
1. tidak bersikap panik, tidak berlari ke luar. Carilah meja atau tempat tidur, lalu berlindunglah di bawahnya. Lakukan hal ini meskipun kamu berada di ruangan dengan banyak orang. Ingat, jangan berdesakan;
2. tetap melindungi kepala dengan bantal maupun benda lain jika tidak ada meja atau tempat tidur;
3. menghindari benda-benda ‘dengan risiko’, seperti rak buku, lemari, hingga jendela kaca;
4. waspada terhadap langit-langit rumah atau benda yang tergantung di tembok—umumnya mereka memiliki risiko runtuh;
5. keluarlah menuju tempat terbuka menggunakan tangga darurat.
Kedua, kalau kamu berada di luar rumah/ruangan, kamu harus:
1. menjauhi bangunan tinggi, tembok, tiang/pusat listrik, papan reklame, serta pohon;
2. mencari tempat terbuka, misalnya lapangan;
3. menghindari benda-benda ‘dengan risiko’, seperti rak hingga jendela kaca.
Ketiga, kalau kamu berada di atas/dalam kendaraan, kamu harus:
1. menghentikan kendaraan;
2. menghindari tempat-tempat tertentu, seperti di bawah jembatan (baik jembatan penyeberangan maupun jembatan layang).
Keempat, jika kamu berada di alam terbuka, kamu harus:
1. menghindari lereng dan jurang, serta bersikap waspada terhadap reruntuhan batu atau tanah longsor (jika kamu berada di kawasan pegunungan);
2. pindah ke daerah yang lebih tinggi untuk menghindari potensi tsunami (jika kamu berada di kawasan pantai).
Lalu, bagaimana jika gempa yang kamu rasakan memang benar-benar berpotensi tsunami? Setidaknya, berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu persiapkan:
1. jangan panik. Ini penting;
2. ikuti arah jalur evakuasi tsunami atau pergi ke tempat yang lebih tinggi. Ingat, gelombang tsunami bisa mencapai 24 meter;
3. perhatikan selalu keadaan di sekitar lautan/pantai. Jika air laut surut dari batas normal, tsunami mungkin terjadi. Jangan ragu untuk memperingatkan orang-orang;
4. jangan jadikan gelombang tsunami sebagai tontonan. Please deh, kalau gelombang tsunami bisa kita lihat, berarti kita sedang ada di kawasan yang berbahaya;
5. jika tidak memungkinkan pergi ke dataran tinggi, carilah gedung dengan konstruksi yang kuat dan bertingkat. Pergilah ke lantai yang paling aman (setidaknya lantai 3) untuk menyelamatkan diri;
6. jika kamu ikut terhanyut oleh gelombang, hindari bersikap panik dan carilah benda terapung yang bisa digunakan sebagai rakit, seperti batang pohon;
7. hindari meminum air laut, usahakan badanmu tetap berada di permukan air untuk bernapas;
8. bertahanlah di atas atap rumah jika gelombang tsunami membawamu ke sana. Tetaplah tenang dan tunggu air surut;
9. jika memungkinkan, kenakanlah jaket hujan.
Yang tak kalah penting, setelah gempa bumi dan tsunami terjadi, kamu bisa lakukan hal-hal berikut:
1. menggunakan pelindung kaki agar terlindungi dari puing akibat gempa,
2. selamatkan anak-anak, wanita, dan manula ke tempat yang lebih aman,
3. hindari benda yang memiliki risiko api/kebakaran, termasuk jaringan listrik yang roboh atau kabel yang terbuka,
4. periksa jalur pipa gas, lalu tangani jika ada kebocoran,
5. jauhi reruntuhan yang ada di dalam genangan air,
6. ikuti informasi terkini dan panduan dari pihak berwenang, serta
7. utamakan keselamatanmu dan orang-orang di sekitar, bukannya barang-barang!
Tentu saja, bencana selalu menimbulkan ketakutan luar biasa. Langkah-langkah di atas hanyalah langkah-langkah rekomendasi yang bisa kamu pelajari untuk mempersiapkan diri jika bencana tak terduga itu datang. Semoga, kita semua—kamu dan kami—bisa tetap bersikap waspada dan tidak panik saat kemungkin terburuk itu datang.
Stay safe, everyone! (A/K)