MOJOK.CO – Coba cek sendiri deh, komentar di YouTube Teletubbies Bahasa Indonesia dimatikan, mana banyak dislike-nya. Sungguh misteri duniawi yang seram.
Akibat gabut dan nggak ada kerjaan, saya dapat ilham buat nonton ulang tayangan di kanal Teletubbies Bahasa Indonesia. Emang terlalu acak perbuatan saya yang satu ini. Tapi, keisengan ini membawa saya pada sebuah rasa penasaran luar biasa: Kenapa semua komentar videonya dimatikan dan dislike-nya banyak sih?
Memang terasa nggak penting. Namun, mengingat Teletubbies adalah The Beatlesnya anak-anak dan tayangan yang paling banyak teori konspirasinya, ini jadi hal yang cukup membagongkan. Apalagi, pada zamannya, tayangan ini sangat populer di kalangan bocah dan sampai sekarang figurnya masih jadi hiasan buat odong-odong. Nah, kali ini saya bakal ceritain deh perjalanan saya menelusuri misteri ini sampai nemu jawaban masuk akalnya.
Jadi, saya sempat berkunjung ke medsos tanya-jawab sebelah untuk menelusuri misteri yang baru saya temukan ini. Ternyata ada juga orang yang kayak saya, penasaran kenapa di kanal YouTube Teletubbies Bahasa Indonesia komentarnya selalu dimatikan dan ndilalah dislike-nya juga lumayan. Beberapa orang yakin bahwa ini terjadi akibat orang-orang Indonesia masih percaya mitos konspirasi yang mengatakan bahwa simbol di kepala Teletubbies itu kalau digabungkan jadi simbol satanik, ini ada hubungannya sama konspirasi wahyudi (saya nggak mau nyebut Yahudi, nanti dituduh aneh-aneh). Ada juga yang yakin kalau simbol di kepala Tinky Winky, Dispy, dan Po digabung bakal membentuk simbol Deathly Hallow dari serial Harry Potter yang konon banyak ajaran mistiknya itu. Sedangkan simbol di kepala Lala mirip kayak tanda petir di jidatnya Harry Potter.
Oke, andai kamu pencinta teori konspirasi, silakan percaya sama alasan-alasan itu. Siapa tahu memang banyak orang Indonesia yang punya niatan kasih komentar jelek di kanal YouTube Teletubbies Bahasa Indonesia dan menghubung-hubungkan simbol di kepala bocah-bocah Teletubbies sebagai simbol satanik. Menggabungkan hal yang lucu dengan hal menyeramkan memang selalu jadi dongeng yang amat seru, too good to be true, tapi kita percaya aja.
Kamu mungkin pernah dengar juga gosip tentang bayi matahari di tayangan Teletubbies yang sebenarnya adalah setan. Dia menerangi bocah-bocah dan memengaruhi mereka dengan cahaya satanik. Teori ini muncul dari asumsi orang-orang yang mengaku melihat sosok setan di setiap opening, bayi matahari itu awalnya memang ngakak dengan wajah imut. Namun, sesaat sebelum sinar bayi matahari “menyebar” atau “meledak”, tampak visual yang aneh, kayak wajah setan. Ah, masa sih? Coba perhatikan sendiri deh.
Agak seram memang. Apalagi sepat beredar foto-foto behind the scene Teletubbies yang kata orang seram. Sosok imut, gembul, nan menggemaskan yang bergoyang-goyang itu ternyata hanya kostum yang dikenakan oleh orang dewasa bertubuh tinggi besar. Nggak sesuai sama bayangan visual penonton yang mengira Teletubbies itu mungil.
Di antara hipotesis di atas, kita bakal mudah banget percaya bahwa memang ada alasan satanik lain di balik komentar video di kanal Teletubbies Bahasa Indonesia yang dimatikan. Sayangnya, sabar dulu, Kawan. Perjalanan kita buat menelusuri misteri ini belum selesai. Masih ada perasaan mengganjal yang saya rasakan nih. Jangan gampang uas sama jawaban konspirasi macam itu lah~
Setelah menyelami Palung Mariana yang cukup dalam. Akhirnya saya ketemu jawaban yang cukup masuk akal meskipun ini nggak bikin kamu senang. Pada awal 2019, pihak otoritas YouTube memutuskan untuk mematikan komentar di berbagai tayangan anak yang umumnya untuk audiens di bawah 13 tahun. Hal ini diputuskan menyusul ditemukannya jaringan pedofilia yang berbagi video anak-anak menggunakan platform YouTube. Jaringan pedofilia ini kerap menuliskan komentar dan memberikan timestamp yang menampilkan unsur-unsur pedofilia. YouTube pun nggak bisa menolerir segala hal yang berhubungan dengan pedofilia dan kekerasan seksual sehingga beberapa tayangan anak-anak tidak bisa dikomentari. Bisa jadi, kanal Teletubbies Bahasa Indonesia sepakat dengan apa yang diputuskan YouTube, makanya kolom komentarnya juga dimatikan.
Meskipun alasan soal pedofilia baru sekadar asumsi yang nggak secara langsung dijawab oleh pihak kanal Teletubbies Bahasa Indonesia, sejauh ini, alasan tersebut adalah yang paling masuk akal. Buat melegakan rasa penasaranmu, nih, Teletubbies bahasa Yunani juga mematikan kolom komentar mereka kok.
Mau cari yang bahasa Arab, bahasa Thailand, bahasa Prancis? Sama aja. Mereka juga punya jumlah dislike yang banyak. Soal ini, saya menduga mungkin bocah-bocah yang nonton asal pencet simbol jempol yang sebenarnya mereka nggak tahu itu apa.
BACA JUGA Pencak Silat yang Membuat Jokowi dan Prabowo Berpelukan Bagai Teletubbies dan tulisan AJENG RIZKA lainnya.