MOJOK.CO – Biasanya sih bakal langsung bilang, “Maaf, Mas. Tadi saya kira teman saya. Hehe.” Lalu ngacir begitu saja tanpa dosa. Idih, cupu. Gitu aja nyerah.
Lagi di suatu tempat, kamu merasa melihat seseorang yang kamu kenal. Merasa itu teman lama, lalu kamu mendekat. Menepuk pundaknya dari belakang sambil memanggil namanya.
“Hai, Parno, ngapain ke sini?”
Orang ini lalu menengok ke belakang. Wajahnya bingung menatapmu.
Di saat wajah kalian bertemu, kamu segera sadar kalau kamu baru saja melakukan kekeliruan. Orang itu bukan Parno. Dan jelas orang yang kamu sapa itu beneran tidak kenal kamu. Mendadak kamu yang jadi parno.
Cerita lucu semacam ini sebenarnya tidak langka terjadi. Dalam siklus evolusi homo sapiens di muka bumi sebelum kedatangan Ya’juz Ma’juz nanti, konon setiap anak turun Adam akan mengalami kejadian kayak gini, paling tidak sekali dalam hidupnya. Kalau goblok banget ya bisa sampai berkali-kali.
Ketemu orang yang kamu kira teman tapi setelah kamu sapa ternyata bukan merupakan kecelakaan yang memalukan. Mungkin jadi cerita lucu setelahnya, tapi tetap saja saat terjadi, malunya bukan main. Lebih memalukan lagi kalau kamu tidak bisa mengendalikan langkah selanjutnya.
Reaksi wajah orang kita sapa jadi makin aneh, sedangkan kita terlihat lebih aneh lagi. Masih mending kalau orang yang kita sapa ini terdiam bingung, lha kalau ternyata ia mengira kamu tukang hipnotis? Bukan cuma harga diri, muka juga bisa ikut remuk.
Cara instan yang biasanya dilakukan adalah langsung melakukan klarifikasi.
“Maaf, Mas. Tadi saya kira teman saya. Hehe.”
Lalu ngacir begitu saja tanpa dosa.
Orang yang kita sapa bisa jadi bakal cengengesan sendiri. Maklum, ia pasti pernah mengalami kejadian serupa. Jadi, kejadian semacam ini akan dianggap sebagai karma sjaa.
Akan tetapi langkah klarifikasi itu biasa banget. Sama sekali nggak ada keren-kerennya. Masak iya udah capek-capek mendekat, lalu tepuk pundak, terus diakhiri, “Sori, Mas, salah orang.” Idih, cupu.
Nah, agar tetap keren saat kamu berada di keadaan tersebut, ada baiknya kamu ikuti tips berikut ini.
1. Kerjain aja sekalian
Kamu sedang berhenti di lampu merah. Di depanmu kebetulan ada orang yang mengenakan jaket dan kamu sangat kenal jaket itu. Jaket khas punya temanmu. Lalu kamu menepuk pundaknya, “Woy, dari mana?”
Orang yang kamu tepuk pundaknya menengok ke belakang. Wajahnya menatap bingung. Ternyata bukan temenmu. Tenang, tenang, kamu nggak usah panik ketika itu terjadi. Tetap rileks saja.
“Maaf, siapa ya Mas?” orang ini pasti bakal tanya.
Tak usah banyak tingkah, langsung saja tembak dengan kalimat ini, “Ah, masak lupa sih.”
Ketika orang ini masih bingung dan penasaran, sambil mencoba mengingat lagi wajah teman-temannya, kamu tembak lagi dengan kalimat sakti berikutnya. “Coba, diinget lagi. Acaramu kemarin aku datang lho.”
Sumpah, itu orang akan semakin penasaran. Acara apa? Acara yang mana? Acara sama siapa? Orang ini siapa sih?
Lalu beberapa detik sebelum lampu hijau menyala, dengan percaya diri sebelum ngacir sejauh-jauhnya, tutup dengan kalimat ini, “Nanti kalau sampai rumah ingat-ingat lagi aku siapa. Udahan ya? Udah hijau nih.”
Walau serupa dengan trik penipu via telepon, cara kayak gini dijamin bikin kamu tetap cool.
2. Menyapa sosok misterius
Lagi. Setting tempatnya di lampu merah. Sama seperti kasus sebelumnya, kamu menyapa orang yang kamu kira teman padahal bukan. Tetap tenang, nggak usah panik, nggak usah gemetaran. Santai.
Saat orang itu masih bingung memperhatikan wajahmu, kamu tembak saja dengan kalimat ini, “Maaf, Mas, aku lagi menyapa sosok yang kamu boncengin itu.”
Padahal orang yang kamu sapa itu tidak sedang membonceng siapa-siapa. Jelas orang itu tidak bakal memperhatikan kamu, tapi akan segera melihat ke jok belakang. Seluruh perhatiannya tidak akan mencoba bertanya-tanya kamu siapa lagi, melainkan berpikir, “Mampus, aku diikutin jin apa ya?”
Di saat itu, jika ingin semakin mantap, kasih lagi kalimat ini. “Wah, Mbak yang dibonceng rambutnya panjang amat dah. Nggak takut nyangkut di roda, Mbak?”
Cara seperti ini juga dijamin ampuh mengalihkan malu karena salah sapa. Tapi kalau saya yang diginiin, lillahitaala orang yang ngerjain saya itu bakal saya pukul habis-habisan.
3. Pura-pura kesurupan
Tips ini sangat direkomendasikan kalau kamu malas jadi sosok yang harus menjelaskan macam-macam ke orang yang kamu sapa. Tidak perlu menunggu orang ini tanya “Anda siapa ya?”, saat ia menengok dan kamu sadar ia bukan orang yang kamu kenal, langsung saja kamu pura-pura kesurupan.
Salah satu keuntungan dari tips satu ini adalah bukan kamu yang harus ngacir, tapi orang yang kamu sapa. Tentu saja beserta orang-orang di sekitarnya. Bahkan keuntungan lainnya, kamu nggak perlu menjelaskan juga kalau tadi kamu salah orang. Orang kesurupan kok mau dimintai keterangan, kamu kesurupan ya?