Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Kecanduan Gadget sampai Makan sambil Nonton Hape, Cara Makan Ngawur yang Menyenangkan

Makan sendirian kalau nggak sambil ngapa-ngapain memang rasanya krik-krik.

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
15 November 2021
A A
ilustrasi Kecanduan Gadget sampai Makan sambil Nonton Hape, Cara Makan Ngawur yang Menyenangkan mojok.co
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Makan sambil nontonin hape adalah ciri kecanduan gadget akut. Tapi cara makan kayak gini udah jadi kebiasaan, habisnya seru sih.

Saya ingin mengawali tulisan ini dengan menceritakan tentang ayah saya. Entah bagaimana, membahas soal cara makan selalu mengingatkan saya pada blio. Blio adalah orang yang sangat menghargai ritual makan bersama. Blio hampir tidak bisa makan sendiri. Di banyak waktu, saya sering mengalah untuk duduk di meja makan, sekadar makan kerupuk dan ngemil lauk karena makan bersama adalah salah satu bentuk kebahagiaan blio.

“Daripada makan sambil nonton TV atau ngelamun,” ujar ayah saya yang sesekali diprotes karena tak mau makan sendiri.

Awalnya sekeluarga sebal dengan sikap ayah saya yang cenderung manja ini. Lama-lama kami justru maklum karena makan bersama lebih dari sekadar aktivitas makan itu sendiri. Kami sekeluarga minimal jadi nggak kecanduan gadget saat makan. Lagi pula, makan bersama orang terdekat bisa membuka banyak obrolan, mencairkan suasana, dan kalau kata orang-orang di Twitter bisa sekalian menerapkan mindful eating. 

Saya sering bertemu kawan yang punya cara makan berkebalikan dengan ayah saya. Banyak di antaranya yang nggak bisa makan sambil nggak ngapa-ngapain, padahal makan adalah aktivitas ngapa-ngapain. Kebanyakan dari mereka makan sambil nontonin mukbang di laptop atau nontonin podcast Close the Door. Halo, Om Ded! Konon, ini soal kebiasaan juga.

Kalau saya menegur dan protes, jawabannya simpel. “Makan sambil nonton mukbang bisa bikin nastel rasa chicken wings.”

Alasan ini valid-valid saja, sebab cara makan YouTuber saat mukbang memang kelihatan enak banget, mungkin bisa berpengaruh untuk meningkatkan nafsu makan. Katanya sih, konten mukbang di Korea Selatan banyak banget peminatnya karena orang-orang di sana pengin ngerasain makan bareng walau tinggal sendirian. Loh, konsepnya jadi sama kayak yang dianut ayah saya dong.

Tapi, lama-lama kebiasaan makan sambil nontonin hape jadi gone wrong. Emak-emak sering banget marahin anaknya yang makan sambil nontonin hape. Seringnya, anak-anak yang makan sambil nontonin hape akhirnya nggak menghabiskan makanan. Ya, lebih seru gadgetnya sih. Cara makan ini dianggap turunan masalah kecanduan gadget. Padahal makan sambil nontonin hape ya hampir mirip dengan kebiasaan orang zaman dulu yang suka makan sambil nonton TV.

Begini, begini. Kalau menurut ahli memang cara makan yang disambi dengan aktivitas lain itu kurang baik. Kita cenderung terdistraksi dengan kegiatan lain saat makan dan itu bikin cara makan kita awut-awutan. Padahal, seharusnya kita makan dengan sadar, menikmati setiap tekstur makanan, menghayati rasanya, mengunyah sampai lumat, dan menelannya dengan sadar. Sehingga, makan pun nggak kalap, makan sedikit bisa kenyang, syukur-syukur bisa makan sehat dan mengakhirinya dengan pose namaste.

Banyak ahli yang menyarankan healthy diet dengan cara ini. Mindful eating mampu mendorong seseorang buat lebih menghargai setiap suap makanan yang masuk ke tubuh. Tujuannya jelas, biar nggak terus-terusan makan.

Kecanduan gadget dan cara makan sambil nontonin hape memang terdengar ngawur. Tapi, ini soal kebiasaan seru yang sulit ditinggalkan. Walaupun saya mengaku nggak pernah ketergantungan makan sambil nonton TV atau nontonin hape, tapi saya menyadari bahwa ini aktivitas yang cukup seru. Jujur aja, di beberapa waktu saya merasa krik krik makan sendirian. Akhirnya saya menyalakan televisi, nonton series, atau nonton YouTube untuk sekadar menemani makan. Meskipun nggak bisa dimungkiri akhirnya saya terdistraksi sama tontonannya, bukan fokus ke makanannya.

Ah, pelik sekali ngebahas soal cara makan. Semua ini terjadi karena saya makan sendiri. Andai ada teman makan bersama, semua memang terasa lebih mudah, kecanduan gadget juga bisa dihindari. Nggak perlu nonton konten mukbang karena kita bisa nontonin orang di depan kita lagi makan. Malah bisa request, “Eh, coba paha ayamnya dimakan sekali suap, dong.”

Kesimpulan dari problem ini memang cuma satu: kita semua ternyata kesepian.

BACA JUGA Kecanduan Gadget Dilawan dengan Memelihara Anak Ayam: Ide Bagus, Kok Dikritik? dan artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 15 November 2021 oleh

Tags: cara makankebiasaan burukkecanduan gadgetKulinerMakanan
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Gara-gara Kakek dari India, buka nasi biryani MOJOK.CO
Kuliner

Gara-gara Kakek dari India, Suami Istri Buka Rumah Makan Nasi Biryani di Jogja

9 September 2025
3 Dosa Penjual Gudeg yang Merusak Rasa dan Bikin Wisatawan Kapok Kulineran di Jogja Mojok.co
Pojokan

3 Dosa Penjual Gudeg yang Merusak Rasa dan Bikin Wisatawan Kapok Kulineran di Jogja

18 Agustus 2025
Tongseng enthog Pak Badi Kudus, kuliner enak dari Kudus.
Kuliner

Tongseng Enthog Pak Badi Kudus, Kuliner Warisan Bapak untuk Anak yang Suka Touring

13 Mei 2025
Kebun Plasma Nutfah Pisang: Kebun Konservasi Pisang Terbesar di Asia Tenggara
Video

Kebun Plasma Nutfah Pisang: Kebun Konservasi Pisang Terbesar di Asia Tenggara

13 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
UGM MBG Mojok.co

Gadjah Mada Intellectual Club Kritisi Program MBG yang Menyedot Anggaran Pendidikan

28 November 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.