Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Fahri Hamzah Minta Jokowi Ikut Mundur Jika Prabowo Mundur dari Capres

Redaksi oleh Redaksi
13 Juli 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Partai Amanat Nasional (PAN) mengusulkan Prabowo Subianto tidak maju menjadi calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Fahri Hamzah membalas, ya kalau gitu Jokowi juga harus mundur dari capres. Lah?

Siapa lawan Presiden Jokowi untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 sudah jelas Prabowo Subianto. Kedua tokoh ini memang sudah jadi patron bagi masing-masing kubu sejak 2014—dan bahkan jadi kategori general situasi politik dalam negeri, baik untuk ranah nasional maupun daerah seperti Pilkada Serentak 2018 kemarin.

Ada sih memang poros tengah yang diisi Partai Demokrat dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tapi pergerakannya masih abu-abu, kadang agak condong ke pemerintah kadang ke oposisi. Masih labil.

Masalahnya, kejelasan Prabowo sebagai calon lawan Jokowi untuk Pilpres 2019 ini malah dikritisi oleh PAN. Menurut Yandri Susanto, Ketua DPP PAN, kehadiran Prabowo yang sudah hampir pasti jadi capres kubu oposisi bikin dialog antarpartai koalisi Gerindra jadi sedikit runyam. Yandri menilai sudah saatnya Prabowo legawa dan mundur dari panggung politik untuk jadi negarawan sejati.

Usulan ini tentu atas pertimbangan bahwa akan ada lebih banyak opsi bagi koalisi partai oposisi untuk memunculkan calon-calon yang dirasa lebih potensial. Seperti yang diketahui, PAN adalah salah satu partai yang menghendaki koalisi oposisi mencalonkan sosok-sosok yang bukan dari kader partai politik. Dua nama yang diajukan PAN adalah Anies Baswedan dan Jendral (Purn) Gatot Nurmantyo.

Disebutkan pula oleh Yayan, PAN juga tahu diri untuk tidak ngotot mengajukan calon presiden dari PAN. Anggapan ini bisa dibaca bahwa dengan mengajukan seorang capres dan cawapres bukan dari kader partai, maka potensi konflik antara satu partai dengan partai lain dalam Koalisi Merah Putih (KMP) bisa diredam.

Usul ini jelas segera direspons oleh salah satu pendukung Prabowo, yakni Fahri Hamzah. Menurutnya tidak adil jika meminta Prabowo mundur dari capres. “Kalau begitu, Pak Jokowi juga mundur (dari capres),” kata Wakil Ketua DPR RI ini.

Jika usulan Yandri dari PAN adalah upaya untuk mengatasi keinginan beberapa parpol agar dilirik oleh Gerindra dan Prabowo sebagai pasangan cawapres, maka Fahri Hamzah punya pemikiran yang lebih luas lagi. Mantan kader PKS ini pun tak sungkan menerangkan argumentasinya.

Menurut Fahri, konflik antara pendukung Jokowi dan Prabowo ini melahirkan banyak dikotomi yang membuat negara ini seolah-olah terpecah jadi dua kubu. “Dari lahirnya KMP dan KIH, dan konflik ini terbawa hingga ke Pilkada DKI kemarin,” kata Fahri Hamzah.

Menurut Fahri, kedua kubu ini sama-sama ekstrem dan bisa berpotensi bikin konflik politik di Indonesia semakin kencang. Jika Prabowo diminta mundur dan Jokowi juga tidak mencalonkan diri tahun depan, pilihan tersebut bisa sedikit meredakan situasi politik yang sudah terjadi di tanah air dalam lima tahun ke belakang.

Masalahnya, apa yang disampaikan Fahri Hamzah mustahil akan didengarkan oleh pihak petahana. Ya jelas, memang siapa Fahri Hamzah? Kader bukan, tim sukses juga bukan, kenapa memberi usulan kepada kubu sebelah?

Meski begitu, sebenarnya, ada sih cara agar usul Fahri ini didengar oleh pihak Jokowi. Gampang saja, cukup dengan keluar dari kubu Prabowo lalu beralih ke Jokowi, seperti yang dilakukan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi. Tapi itu juga kalau PDIP dan Jokowi mau menampung.

Lagipula kalaupun sudah benar-benar menyeberang, apakah usul Fahri yang ini secara otomatis akan dijalankan? Ya sangat mustahil sih, tapi kan setidaknya usul Fahri bisa didengar dulu. (K/A)

Terakhir diperbarui pada 13 Juli 2018 oleh

Tags: Anies BaswedanfahriFahri Hamzahgatot nurmantyogerindrajakartajokowiKoalisi Merah Putihpanpdippemilihan presidenpilkada serentak 2018Pilpres 2019PKSprabowo
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO
Ragam

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO
Esai

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Tinggalkan ibunya demi kuliah di PTIQ Jakarta untuk merantau. MOJOK.CO
Ragam

Kerap Bersalah di Perantauan karena Alasan Sibuk, Tangis Ibu Pecah Saat Saya Akhirnya Pulang dari Jakarta

27 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.