Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Drama Kembalinya Awkarin yang Jual Akun Instagram ke Dirinya Sendiri

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
23 Oktober 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kita terlalu sibuk terkejut-kejut mendengar Awkarin menjual akun ke dirinya sendiri, sampai-sampai kita lupa telah dikerjai oleh ekspektasi yang absurd.

Seorang kerabat pernah bekerja di sebuah stasiun televisi swasta yang kerap memproduksi FTV siang dan acara musik dengan host lebih dari tiga orang. Cerita yang ditawarkan di FTV-FTV ini biasanya sangat kompleks sekaligus rada-rada absurd, misalnya tentang anak penjual jamu yang kebetulan ditaksir sama anak presiden setelah nggak sengaja hampir ketabrak di perempatan.

Itu baru FTV—acara musiknya lebih heboh lagi. Pokoknya, kalau di panggung kelihatan sepi, kayaknya si penyelenggara acara nggak bisa tidur tenang. Maka, jumlah pembawa acara terus ditambah—makin banyak makin bagus. Tak lupa, obrolan mereka nggak boleh melulu ngomongin kualitas musik para musisi yang tampil, melainkan harus mengungkit kehidupan pribadi masing-masing. Jadi, penonton bisa dapat keuntungan: nonton band, sekaligus nonton gosip. Masyaallah, beruntungnya kita semua~

Waktu ditanya alasannya, si kerabat cuma bisa menjawab pasrah,

“Gimana lagi, memang itu kesukaan penonton Indonesia, kok. Semakin drama, semakin ramai ditonton. Kalau bikin acara yang ‘normal’, nggak bisa makan kita.”

A-apa??? Ja-Jadi gitu???

Kekagetan tadi seakan berbanding lurus dengan anggapan bahwa masyarakat kita memang menggemari drama. Buktinya, semakin absurd cerita sinetron, semakin bahagialah penonton—mulai dari sinetron dengan judul ribet dan njlimet semacam “Suamiku adalah Anak Tetanggaku yang Dulu Kenalan Sama Adik Pamanku di Kota Tempat Tinggal Teman Kakekku” hingga judul yang membawa-bawa dunia azab semacam “Azab Penjual Online yang Slow Response, Kain Kafannya Belum Ready Stock” dan lain sebagainya.

Makin aneh? Ya nggak papa, soalnya makin disukai!

Awkarin, selebgram Indonesia yang bernama asli Karin Novilda, agaknya nglothok betul soal prinsip anomali ini. Buktinya, beberapa kali namanya melambung justru lewat drama dan sensasi, mulai dari pengalamannya pacaran dengan cowok bernama Gaga, kisah putus cintanya yang disiarkan di YouTube sambil menangis, lagu-lagu kontroversial bersama Young Lex, dan lain sebagainya. Namun, mengejutkannya, beberapa pekan lalu, ia justru memutuskan untuk melakukan hal yang baru, yaitu…

…berhenti dari Instagram dan tidak akan lagi menggunakan akunnya.

[!!!!!11!!!!!11!!!]

Akunnya disebut-sebut sudah dijual dan ia bakal kembali per tanggal 22 Oktober (kemarin) untuk menyelesaikan segala paid promote yang telah dibayar. Oh ya, tidak lupa, ia menyebut hal ini bukanlah drama atau hoaks.

Beberapa hari setelah pengumuman, foto-foto Awkarin yang menjadi relawan di Palu mulai bertebaran. Tanpa riasan tebal, Karin terlihat menikmati waktu bercengkrama dengan anak-anak korban gempa bumi dan tsunami Palu. Sontak, pujian bertubi-tubi datang. Orang-orang merasa Awkarin “jahat” sudah berubah jadi Awkarin “baik”—tanpa make up, baju seksi, media sosial, dan kamera.

Sampai di sini, rasa-rasanya Awkarin memang sedang bertransformasi menjadi Saras 008 orang yang bisa kita anggap sebagai sumber positive vibes. Beberapa orang meyakini Karin memang ingin melepas akun Instagramnya agar bisa hidup normal dan bebas dari media sosial, seperti si YouTuber Reza Arap. Tapi, benarkah???

Iklan

*JENG JENG JENG*

Kemarin Senin (22/10), Awkarin menepati janjinya. Melalui akun Instagramnya, Karin membagikan link video di YouTube berjudul I Quit Instagram. Dalam video berdurasi kurang lebih 44 menit ini, kita bisa duduk manis dan mendengar kisah hidup perjalanannya, hingga sampai di pengumuman akhir yang menyebutkan nama pembeli akun Instagramnya, yaitu…

…dirinya sendiri yang baru.

Iya, saya ulangi sekali lagi: Karin menjual akun Instagramnya kepada dirinya sendiri yang ia sebut sebagai The New Karin.

Karin-yang-lama menjual akunnya kepada Karin-yang-baru.

Karin-yang-barulah yang akan menggunakan Instagram mulai hari itu.

[!!!!!11!!!!!11!!!]

Dalam videonya yang panjang tadi, Karin bercerita tentang keluarganya, usaha yang dia rintis, hingga mental illness yang dia derita. Sungguh, deh, Karin, sebagai manusia biasa yang juga rapuh dan penuh air mata, rasa-rasanya saya ingin memeluk kamu supaya bisa menghibur dan menguatkanmu, tapi…

…kenapa, sih??? Kenapa harus menjual dan membeli akun sendiri, dari diri sendiri ke diri sendiri??? Apa tujuannya Karin??? Apakah ini yang kamu sebut sebagai ‘bukan drama’, Sayangku??? :(((

Kekesalan netizen yang merasa ‘di-prank’ oleh drama Awkarin meluap. Mereka memang mengapresiasi keberanian Karin menghadapi depresi, tapi fakta bahwa Karin ternyata ‘menjual’ akunnya ke dirinya sendiri membuat mereka geleng-geleng kepala. Lah itu bedanya apa sama ‘nggak dijual ke siapa-siapa’, Mbak?

Di balik bengong-bengong kesal gara-gara drama Awkarin, agaknya kita bisa mengira-ngira maksud dan tujuannya. Apakah ia sebenarnya memunculkan drama ini untuk mengingatkan kita pada hal-hal bodoh yang pernah kita lakukan sebelumnya? Maksud saya, ngapain sih kita sok-sokan kirim SMS atau chat ke diri sendiri hanya supaya kelihatan sibuk dengan hape? Ngapain juga kita capek-capek kebagian jadwal jualan danus buat acara kampus, tapi ujung-ujungnya kita pilih untuk membelinya dengan uang sendiri biar cepat selesai?

Sebelum pertanyaan-pertanyaan ini dijawab Karin, kita semua sepertinya sudah bisa menyimpulkan apa yang terjadi: otak branding dan self-marketing Awkarin beserta timnya jelas tak bisa diragukan. Kalaupun hal ini membuat kita (dan saya) kesal setengah mati karena merasa dikerjai, sepertinya kita harus ingat kembali pada kata-kata Karin di video: katanya, ekspektasi dan harapanlah yang paling mudah membuat kita kecewa.

Artinya, kalau kita terlalu berekspektasi pada masyarakat kita sendiri agar tidak lagi gampang termakan drama, yaaaa siap-siap aja jatuh terjerembap dalam lembah kekecewaan yang dalam.

Eaaa~

Terakhir diperbarui pada 23 Oktober 2018 oleh

Tags: depresidrama AwkarinI Quit InstagramKarin Novildamedia sosial
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Gawai adalah Candu: Cerita Mereka yang Mengalami Brain Rot karena Terlalu Banyak Menonton Konten TikTok.MOJOK.CO
Mendalam

Gawai adalah Candu: Cerita Mereka yang Mengalami Pembusukan Otak karena Terlalu Banyak Menonton Konten TikTok

3 Juli 2025
Self Abuse yang Tidak Aku Sadari Setelah Melihat Media Sosial MOJOK.CO
Kilas

Self Abuse yang Tidak Aku Sadari Setelah Melihat Media Sosial

9 September 2023
Belajar dari Sejarah, Twitter Nggak Akan Mati Begitu Saja karena Threads. MOJOK.CO
Kilas

Belajar dari Sejarah, Twitter Nggak Akan Mati Begitu Saja karena Threads

7 Juli 2023
pemilih pemula mojok.co
Kotak Suara

Survei CSIS: Pemilih Pemula Manfaatkan Medsos sebagai Sumber Informasi

6 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.