Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Ciri-Ciri Pengguna Narkoba dari BNN yang Sebenarnya Ada dalam Tiap-Tiap Diri Kita

Audian Laili oleh Audian Laili
26 Juli 2019
A A
Ciri-Ciri Pengguna Narkoba dari BNN MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – BNN bikin daftar 52 poin ciri-ciri pengguna narkoba. Coba cek, diri kamu ada di nomor berapa aja?

Dalam salah satu scene film Dua Garis Biru, suatu hari Bima pulang sekolah tanpa membawa motornya. Dengan tampang kusut dan beralasan kalau motornya ketinggalan di sekolah, ia masuk kamar. Ibunya, bingung melihat anak laki-lakinya bersikap tidak seperti biasanya. Selain khawatir, ibunya juga menaruh curiga.

Saat makan malam, si ibu sudah berusaha untuk memperoleh jawaban, alasan anaknya tampak murung dan sangat bad mood. Namun, Bima diam saja. Mungkin ia juga tidak tahu harus bilang apa. Hingga kemudian si ibu menuduh, anaknya pakai narkoba. Ibu Bima betul-betul berkeyakinan seperti itu saat melihat gelagat anaknya yang tiba-tiba jadi mencurigakan. Baik dengan mengira motor Bima yang digadaikan, hingga pandangan matanya yang tidak fokus atau tidak seperti biasanya.

Dalam scene tersebut diperlihatkan fenomena yang sering terjadi di masyarakat. Bahwa memiliki anak yang jadi pengguna narkoba adalah kesalahan terbesar sebagai orang tua. Sampai nggak kepikiran kalau anaknya sedang berada dalam kesalahan lain yang lebih besar: menghamili anak orang.

Stigma yang terpatri dalam pikiran Ibu Bima itu, tentu beralasan. Jangan-jangan, masyarakat kita ini diam-diam telah teracuni dengan list panjang dari BNN (Badan Narkotika Nasional) soal ciri-ciri orang yang patut dicurigai sebagai pengguna narkoba…

…yang disampaikan dengan cukup absurd.

Kenali juga ciri-ciri pengguna Narkoba#stopnarkoba pic.twitter.com/IWayWX1TMc

— BNN RI (@INFOBNN) August 2, 2016

Dalam postingan di akun Twitter BNN tahun 2016, yang kemudian ramai kembali—mungkin karena komedian Nunung dan aktor muda Jefri Nichol tersandung kasus ini, BNN merilis 52 ciri-ciri orang yang menggunakan narkoba. Sebetulnya, dalam “poster” tersebut tertulis 53 poin. Sayangnya, ada typo. Poin nomor tiganya nggak ada. Tapi nggak apa-apa, yang kayak gini sering terjadi di keredaksian Mojok, kok.

Dalam penyebutan ciri-ciri tersebut, sangat disayangkan BNN tidak dengan baik menjelaskan. Apakah seorang pengguna narkoba adalah dia yang hanya melakukan salah satu dari ciri yang disebutkan itu? Ataukah dia melakukan seluruh dari 52 poin tersebut.

Data yang disampaikan dengan terlalu gamblang itu, justu semakin bikin masyarakat jadi bingung. Maksudnya, bukannya sekadar menuduh atau mencurigai orang lain adalah pengguna narkoba. Yang ada, malah jadi mengklaim diri sendiri: lha wong, sebagian besar dari ciri-cirinya ada dalam diri kita.

Saya ambil contoh dari diri saya sendiri.

Poin nomor 4: Keras kepala/susah dinasehati

Kalau kata orang tua saya, sih. Saya itu anak yang keras kepala dan susah untuk dinasehati. Susah dikasih tahu, apalagi untuk hal-hal yang memang nggak sreg bagi saya. Jadi, apakah sikap saya yang seperti ini bisa langsung membuat orang tua saya curiga?

Poin nomor 11: Semakin jarang mengikuti kegiatan keluarga

Iklan

Iya, betul itu. Soalnya sejak merantau, saya jadi jarang pulang. Biaya tiket mahal. Kalau pulang saat libur weekend, jelas nggak cukup. Libur dua hari hanya untuk perjalanan pulang-pergi. Lha terus ngapain saya pulang kalau hanya capek di jalan? Sedangkan cuti, tidak bisa dilakukan dengan seenak itu. Mohon maaf, saya cuma karyawan, bukan yang punya perusahaan.

Poin nomor 18: Sering pulang lewat larut malam

Iya, biasanya saya keluar kosan jam 7 malam. Kadang nongkrong sama teman-teman sambil diskusi tipis-tipis, kadang ngerjain kerjaan yang belum kelar, kadang juga cuma pacaran. Baru pulang tengah malam dan itu sudah jadi kebiasaan. Iya, saya tahu. Selain dituduh-tuduh jadi pengguna narkoba, perempuan pulang larut malam itu emang nggak pantas! Pamali! Meski keluar malam dengan alasan “sepositif apa pun”, tetep aja, nggak bener.

Poin nomor 24: Waktunya di rumah banyak dihabiskan di kamar sendiri atau di kamar mandi

Terbiasa hidup di perantauan yang lebih sering sendirinya, membuat saya jadi lebih nyaman berada di dalam kamar. Buka laptop, nonton Youtube, atau lihatin timeline medsos. Apalagi kalau ada tamu dateng, malesnya keluar kamarnya jadi berkali-kali lipat: males kalau ditanya-tanya macem-macem. Apalagi kalau malah nanyain: kenapa muka saya jerawatnya malah tambah banyak?

Poin nomor 33: Omongannya basa-basi dan menghindari pembicaraan yang panjang

Tidak beda jauh dengan poin sebelumnya. Hal semacam ini menjadi suatu hal yang biasa saya lakukan, khususnya kalau ketemu sama teman lama yang nggak akrab-akrab amat. Memaksakan percakapan macam apa pun, percayalah, jadinya basi.

Kalau begitu, apakah ternyata diam-diam saya jadi pengguna narkoba tanpa saya sadari? Wow! Wow! Wow! Setahu saya sih, untuk beli sebuah produk skincare saja saya masih harus mikir-mikir. Apalagi untuk membeli narkoba~

Jadi, apakah bisa kita dengan mudah nge-judge orang lain menggunakan narkoba, hanya dengan ciri-ciri absurd dari data yang kayak nggak diolah itu? Kalau kayak gini, sih, yang ada pemerintah cuma mempertebal stigma. Padahal kan, yang paling utama harusnya kita mempertebal iman saja.

Tapi sebetulnya, saya lebih bertanya-tanya soal poin nomor 3. Poin yang menghilang atau ternyata dihilangkan itu, isinya apa, ya? Jangan-jangan, itu soal: falling in love with people we can’t have.

Terakhir diperbarui pada 26 Juli 2019 oleh

Tags: BNNjudgepengguna narkobastigma
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

Pelajar Indonesia di Luar Negeri Harus Jaga Diri dari Situasi Narkoba Global yang Kian Mengkhawatirkan. MOJOK.CO
Aktual

Paparan Narkoba Kian Mengkhawatirkan, Alarm Serius bagi Mahasiswa Indonesia yang Sedang Belajar di Luar Negeri

25 November 2025
Derita Mahasiswa Kuliah di Jogja yang Tak Disadari: Sulit untuk Lanjut Hidup di Jogja karena Properti yang Mahal, tapi Jika Lanjut, Harus Siap Bergesekan dengan Warga Lokal
Kampus

Derita Mahasiswa Kuliah di Jogja yang Tak Disadari: Sulit untuk Lanjut Hidup di Jogja karena Properti yang Mahal, tapi Jika Lanjut, Harus Siap Bergesekan dengan Warga Lokal

31 Mei 2024
narcopolitics
Kotak Suara

‘Narcopolitics’: Demi Modal Nyaleg, Politisi Jualan Narkoba Jelang Pemilu

10 Maret 2023
Selain 420 dan 86, Berikut Deretan Angka yang Perlu Dikenali di Belantika Narkotika Indonesia MOJOK.CO
Esai

Selain 420 dan 86, Berikut Deretan Angka yang Perlu Dikenali di Belantika Narkotika Indonesia

22 September 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.