MOJOK.CO – Konten prank yang pernah dibenci dan merusak selera, mungkin berhasil diselamatkan oleh trio Ari Lasso, Andre Taulany TV, dan Sule Channel.
Tekniknya, sih, sama. Bahkan bisa dibilang salah satu teknik yang nggak lagi disukai di Youtube. Namun, konten prank yang dibuat seperti bersahut-sahutan oleh Ari Lasso, Andre Taulany, dan Sule Sutisna lewat Sule Channel, terasa asyik untuk terus diikuti.
Memasuki akhir 2019, pasaran Youtube terlalu sesak oleh konten-konten prank. Saking banyaknya, sampai-sampai terasa titik jenuh. Bahkan, ada yang bilang, konten prank itu sudah sampai pada tahap merusak selera penonton Youtube.
Ada yang bilang konten prank banjir di Youtube sejak Nino Kuya, anak dari Uya Kuya membuat konten prank dengan judul “Nyamar Jadi Gembel beli iPhone 11,60 juta cash!!!”. Video itu sudah berusia 7 bulan dan pada Juni 2020, sudah mendulang 37 juta penonton. Setelah itu, konten prank membanjiri Youtube.
Perubahan kebiasaan penonton berdampak ke algoritma Youtube. Konten-konten prank menjadi barang yang dicari. Pada titik tertentu, bagi mereka yang suka, konten tersebut sangat menghibur, menghadirkan keasyikan tersendiri melihat keterkejutan orang. Di titik lain, makin menjemukan karena “gitu-gitu aja”.
Sudah begitu, makin ke sini, konten yang naik ke permukaan semakin absurd, bahkan jahat. Konten prank dari Ferdian Paleka, misalnya. Kalau menyelam ke konten-konten lama Ferdian Paleka, kamu akan menemukan ciri khasnya. Ferdian Paleka sudah sering membuat konten prank menawar PSK di pinggir jalan untuk kemudian ditinggal lari. Konten itu naik lagi setelah konten prank banjir, ditambah kasus yang menjerat dirinya.
Makanya, kalau ada yang bilang konten prank merusak selera penonton Youtube, pendapat itu tidak bisa disalahkan. Reza Arap, founder Weird Genius, pernah bilang kalau Youtube “udah berubah banget”.
“Yang dihasilkan jebolan dulu sekarang apa coba? Dulu kita build crowd sendiri dan lebih segmented terus ke personality. Dulu formulanya kalau mau seru dan fun, Q&A dan kuncinya di editing-nya bukan di judulnya kayak sekarang,” jelas Reza Arap dan dikutip oleh opini.id.
Diawali Ari Lasso vs Andre Taulany, ditimpali Sule Channel
Diawali oleh Andre Taulany yang ingin mengerjai Ari Lasso. Andre berdandan seperti driver ojol, mengantar makanan ke rumah Ari Lasso.
Penyamaran sengaja dibuka ketika Andre minta selfie ke Ari. Ari, mantan vokalis Dewa 19 yang terlihat kesal itu membalas prank Andre dengan wawancara tapi jauh-jauhan dengan alasan social distancing.
Dari sana konten prank menggelinding menjadi “agak liar”. Ari Lasso, yang merasa bersalah, mendatangi rumah Andre Taulany untuk minta maaf. Andre membalas prank Lasso dengan menemuinya dari jendela lantai 2 kantor. Membiarkan Ari Lasso kepanasan dan harus berbicara jauh-jauhan.
Klimaks kecil terjadi ketika prank dus pizza isi kerupuk dari Andre Taulany ke Ari Lasso. Klimaks besarnya terjadi berkat keterlibatan Sule Sutisna di sini. Sebelumnya, antara Sule Channel dan Andre Taulany juga terlibat perang prank. Melibatkan Sule ke dalam “skenario” membuat drama receh ini semakin liar.
Klimaks besar yang dimaksud adalah ketika Sule mencuri kotak piringan hitam paling berharga buat Ari Lasso. Kreatif, bukannya membawa pulang, Sule justru membawa kotak itu ke rumah Andre Taulany. Seakan-akan, prank itu ditujukan untuk memfitnah Andre sebagai orang yang mencuri kotak piringan hitam Ari Lasso.
Skenario yang terakhir ini boleh juga. Sedikit berbeda dibandingkan konten-konten sebelumnya. Meskipun berbeda dan boleh juga, tetap saja konten yang dihadirkan receh betul. Kalau jeli, kamu bisa menemukan adegan-adegan yang memang diskenario supaya cerita ini terjadi.
Iya, memang receh. Namun, penokohan yang kuat dari Andre Taulany TV dan Sule Channel membuat rangkaian konten ini terasa asyik untuk diikuti. Perpindahan komedian dari tv nasional ke layar Youtube ternyata punya dampak positif juga. Dan pujian perlu dialamatkan untuk Ari Lasso yang ternyata bisa mengimbangi kelucuan Andre Taulany TV dan Sule Channel.
Beberapa komedian, sebelumnya, memang sudah menggunakan platform Youtube untuk berkarya. Namun, konten yang diproduksi masih konvensional dan biasa saja. Mulai dari QnA sampai keseharian. Namun, cerita yang dirangkai seperti trio Ari Lasso, Andre Taulany TV, dan Sule Channel masih belum ada.
Apalagi, Youtube tidak menetapkan sensor seketat tv nasional. Kelucuan yang diskenario menjadi lebih luwes dan liar. Maka, muncul konten-konten yang lebih bersahabat dan bisa diterima oleh mereka yang sebelumnya anti kepada prank.
Jadi, meskipun receh, trio ini menghadirkan kebaruan. Reza Arap berpendapat kalau Youtube sudah berubah dan itu benar adanya. Konten prank yang pernah dibenci, mungkin berhasil diselamatkan oleh trio Ari Lasso, Andre Taulany TV, dan Sule Channel.
BACA JUGA Ari Lasso dan Uji Pendengaran Kalimat Misterius di Lagu Dewa 19 atau tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.