Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Alasan Meninggalkan Rokok Kretek, Salah Satunya karena Dikira Anak Dukun

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
22 Mei 2020
A A
rokok kretek, klobot, filter, mild, djarum, rokok mojok.co

rokok kretek, klobot, filter, mild, djarum, rokok mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Meski nikmat, banyak penikmat rokok kretek yang beralih ke rokok mild atau filter. Beberapa orang mengemukakan alasannya.

Faul menghisap kreteknya dalam-dalam. Raut wajahnya menunjukkan kebahagiaan, lalu terbatuk-batuk. Sambil mengibas-ngibaskan asap yang menutupi mukanya, Faul tertawa dan memulai pembicaraan video call.

“Sumpah, Cuk, kangen aku rasane kretek. Tapi dah nggak kuat aku kalau banyak, ini aja udah pusing.”

Faul dulunya kretek enthusiast. Teman saya semasa SMA ini dulunya pecinta kretek garis keras. Menurutnya, rokok kretek adalah sebenar-benarnya rokok. Yang lain hanyalah mbako dibungkus kertas. Tapi itu dulu, sekarang dia sudah beralih ke rokok mild semenjak merantau ke Jakarta.

Alasan Faul sederhana, lama-lama kempot juga dia rokok kretek terus-terusan. Dia mulai beralih ke rokok mild semata agar tetap nyaman merokok. Merokok kretek cuma sesekali saja. Salah satu momennya, ya waktu saya telepon ini.

Kretek adalah rokok yang menggunakan tembakau asli yang dikeringkan, diberi saus cengkih dan ketika dihisap bunyinya “kretek-kretek”. Bunyi tersebut adalah alasan kenapa rokok jenis itu disebut kretek.

Bagi yang belum tahu, kretek dulunya adalah obat. Kretek ditemukan dari eksperimen Haji Djamhari yang kerap mengoleskan minyak cengkeh di dadanya untuk mengobati asma. Merasa mendingan karena minyak cengkeh, Haji Djamhari mencoba merajang cengkeh ke dalam tembakau. Dan sisanya adalah sejarah.

Kretek sendiri jenisnya ada dua, yaitu Sigaret Kretek Tangan dan Sigaret Kretek Mesin. Sigaret Kretek Tangan itu rokok yang dibuat dengan manual dan nggak ada filternya, macam Djarum Coklat sama 76. Sementara itu, Sigaret Kretek Mesin itu rokok kretek yang dibuat dengan mesin dan ada filternya, macam Djarum Super, GG Signature, dan sebagainya. SKM biasa disebut rokok kretek filter.

Dan di sini kita membahas Sigaret Kretek Tangan.

Meski citarasanya lebih nendang, nggak semua orang suka Sigaret Kretek Tangan. Sebabnya, kretek dikenal begitu berat. Diisep berat, asepnya juga terasa berat di dada. Tembakaunya memang yang lebih padat dibanding kretek filter, maka butuh usaha ekstra untuk menyedot kretek. Itu baru nyedot loh, belum ngerasainnya.

Tak heran jika banyak orang yang awalnya suka kretek lama-lama beralih juga ke rokok mild atau filter kretek. Alasannya karena lebih enteng, walau yang dikorbankan adalah citarasanya.

Faul adalah contoh penyuka kretek yang beralih ke mild karena alasan beratnya rokok. Karena mengkonsumsi kretek butuh tenaga ekstra alias gawe cangkeme kempot, dia terpaksa beralih ke rokok mild. Hal serupa juga dialami Sandi.

Sandi ini mahasiswa ilmu keolahragaan. Semasa kuliah semester awal, dia masih mengonsumsi kretek secara rutin. Ketika tiba masa kuliah lapangan yang padat, dia beralih ke rokok filter kretek dan mild karena merasa napasnya nggak panjang gara-gara ngrokok kretek.

Daripada nilai kuliah lapangannya jeblok dan mengulang, dia mending berhenti mengkonsumsi kretek. Keputusannya tepat, katanya, karena dia lulus semua matkul lapangan.

Iklan

Tapi kuliah teorinya ngulang semua.

Ada stereotip ra mashok yang menempel kepada kretek. Kretek sering disebut “rokoknya kuli dan orang-orang tua”. Padahal itu ngawur. Stereotip inilah yang kadang bikin orang malu merokok kretek di tempat umum.

Itulah yang dirasakan Hera. Hera ini penikmat klobot garis keras. Bagi yang belum tau, klobot adalah kretek yang dibungkus kulit jagung. Klobot ini masih termasuk kretek, hanya beda kulit saja.

Semenjak kuliah, Hera tak lagi mengonsumsi klobot. Alasannya sederhana, dia pernah dikira anak dukun karena rokoknya klobot. Ya gimana lagi, rokok klobot sering dipakai untuk sesajen juga soalnya. Semenjak itu, lambat laun dia mulai beralih ke mild.

Setelah itu dia tak lagi dimintain jimat sama temen-temennya.

Kretek, meski nggak semudah itu dinikmati, bagi yang seleranya itu, citarasanya sulit disaingi oleh varian rokok lainnya. Asap dengan aroma cengkeh dan tembakau “yang masuk” tidak palsu.

Tapi lagi-lagi, selera tak bisa diganggu gugat. Setidaknya, kita perlu berbangga satu hal, kretek muncul di Indonesia dan selamanya akan menjadi ikon Indonesia.

BACA JUGA Negara Boleh Goblok, Kita Jangan dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

 

Terakhir diperbarui pada 22 Mei 2020 oleh

Tags: djarumfilterklobotmildrokok kretek
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

Doa tak putus dan ketegaran ibu demi masa depan anak di audisi bulu tangkis PB Djarum 2025 Kudus MOJOK.CO
Ragam

Doa Tak Putus dan Ketegaran Ibu untuk Masa Depan Anak di Arena Bulu Tangkis, Terpisah Raga tapi Senantiasa Bertaut Jiwa

10 September 2025
Warga Temanggung terima bantuan RSLH dari PT Djarum MOJOK.CO
Kilas

15 Rumah Tak Layak Huni di Temanggung Diperbaiki PT Djarum, Target Sampai 500 Lebih Rumah Lagi di Jawa Tengah

31 Juli 2025
Kudus, RSLH.MOJOK.CO
Ragam

Impian Rumah Layak Pemulung Tunanetra di Kudus yang Kini Menjadi Kenyataan

25 April 2025
Rokok Win: Rokok Murah yang Siap Mengalahkan Gudang Garam MOJOK.CO
Esai

Nggak Heran kalau Gudang Garam Mulai Cemas, Rokok Win yang Lebih Murah Mampu Memenangkan Pertarungan Rasa di Jawa Timur dan Pulau Jawa

19 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.