Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Penjaskes

Memahami Frenologi: Apa Betul Ukuran Kepala Menentukan Kepribadian Kita?

Redaksi oleh Redaksi
10 September 2019
A A
Memahami Frenologi: Apa Betul Ukuran Kepala Menentukan Kepribadian Kita? MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Frenologi masih dianggap sebagai pseudosains karena belum dapat dibuktikan kebenarannya secara metodologi ilmiah.

Pernahkah kita bertanya-tanya, kira-kira apakah bentuk kepala setiap manusia ini mengindikasikan sesuatu? Apakah betul mitos-mitos yang mengatakan bahwa orang yang memiliki kepala besar cenderung lebih pintar? Hanya karena adanya anggapan memiliki kapasitas otak yang lebih besar dibandingkan orang kebanyakan? Lantas, apakah betul ukuran kepala juga mengindikasikan kepribadian tertentu?

Ternyata, terkait hal ini, pernah dipelajari oleh pemikiran frenologi. Frenologi adalah pseudosains yang mempelajari studi soal karakter seseorang dengan mengukur tengkoraknya. Istilah ini berdasarkan bahasa Yunani kuno, yakni Phren yang artinya “pikiran” dan logo yang artinya “pengetahuan”. Dan pertama kali dikembangkan pada 1796 oleh dokter Franz Joseph Gall.

Menurut Historyofphrenology.org.uk, studi ini dilatarbelakangi pertama, adanya pemahaman bahwa otak merupakan organ di mana pikiran kita berada. Kedua, pikiran tersusun atas sejumlah besar kemampuan bawaan yang dibedakan. Ketiga, lantaran kemampuan bawaan ini dibedakan, maka dari itu, masing-masing kemampuan juga terletak di organ otak yang berbeda.

Asumsi tersebut tidak dapat dikatakan salah sepenuhnya. Karena, area otak memang benar memiliki fungsi spesifik yang berkaitan membentuk karakter psikologis maupun kepribadian kita. Misalnya saja, untuk mendeteksi emosi, ada beberapa bagian otak yang berfungsi soal ini dan tergabung dalam sistem limbik.

Dilansir dari Alodokter.com, sistem limbik sendiri memang bertanggung jawab atas emosi maupun perasaan kita. Bagian otak yang termasuk di dalam sistem ini antara lain hipotalamus (bagian dari talamus yang mengeluarkan hormon untuk mengatur fungsi emosi di dalam tubuh), amigdala (bagian otak yang aktif dalam menghasilkan perilaku agresif, seperti marah atau rasa takut), dan hipokampus (yang berfungsi untuk mengingat informasi baru, tapi menurut beberapa ahli juga berperan dalam ingatan jangka lama).

Akan tetapi, meskipun kenyataannya otak dan kepribadian kita ada kesinambungan, gagasan frenologi selanjutnya kemudian dipertanyakan. Gagasan keempat adalah, besarnya masing-masing organ menunjukkan kekuatannya dan kapasitas mental orang tersebut. Kelima, bentuk otak diberikan oleh perkembangan berbagai organ. Keenam, karena bentuk tengkorak mengakomodasi otak, maka dengan mengukur tengkorak seseorang dapat menemukan banyak informasi tentang karakteristik mental mereka.

Dengan alur gagasan yang demikian itu, maka prosedur utama dalam frenologi adalah dengan mengukur kepala atau tengkorak manusia dengan ketidakrataannya, seseorang dapat mengetahui perkembangan bagian otak tertentu yang memiliki fungsi berkenaan dengan bakat dan karakter khusus.

Meskipun klaim ini dianggap “agak meyakinkan”, sayangnya para ahli frenologi sendiri menarik kesimpulan soal ukuran tengkorak dan hubungannya dengan kepribadian tanpa memiliki dasar ilmiahnya. Hal itulah yang kemudian menjadikan gagasan ini dianggap sebagai pseudosains.

Ya, frenologi tidak dianggap sebagai disiplin studi yang serius dalam komunitas ilmiah. Pasalnya, selama pengembangan dan penciptaan teori-teori dasarnya, metode ilmiah tidak digunakan sama sekali untuk menjadi pembanding data-data yang diperoleh. Sementara itu, untuk dianggap ilmiah, harusnya data-data yang dikumpulkan selama studi tersebut harus diolah dengan metode eksperimen. Bukannya sekadar ilmu otak-atik-gathuk semata.

Sementara itu, ketika frenologi dites secara eksperimental, hasilnya ditemukan bahwa sebagian besar klaimnya tidak dapat didukung oleh sains. Sedihnya, hal tersebut hanya mentok di situ, tidak ada bahasan selanjutnya untuk membuktikan gagasan ini. Akibatnya, saat ini frenologi jadi kehilangan urgensinya dan justru digantikan oleh disiplin ilmu lain.

Meskipun dianggap sebagai pseudosains karena bermasalah secara metodologis, pemikiran frenologi ini ternyata memengaruhi psikiatri pada abad 19 dan neurosains modern. Bahkan asumsi-asumsi yang dijabarkan oleh Franz Joseph Gall menjadi sebuah langkah menuju pemahaman bidang keilmuan neuropsikologi. Pasalnya, frenologi adalah gagasan pertama yang berusaha mengaitkan perilaku psikologis dengan ukuran otak seseorang. (A/L)

BACA JUGA Bagaimana Film Anak ‘Iqro: My Universe’ Melawan Pseudosains dan Sekulerisme dalam Sains dan tulisan PENJASKES lainnya

Terakhir diperbarui pada 10 September 2019 oleh

Tags: frenologikepribadianpseudosainsukuran otak
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

introvert mojok.co
Kesehatan

Mengenal Apa Itu Introvert yang Sering Disalahpahami

9 Januari 2023
introvert dan ekstrovert
Uneg-uneg

Apa Standar Menjadi Normal Harus Menjadi Ekstrovert? 

8 Januari 2023
es teh es kopi reshuffle kabinet gibran rakabuming adian napitupulu erick thohir keluar dari pekerjaan utusan corona orang baik orang jahat pangan rencana pilpres 2024 kabinet kenangan sedih pelatihan prakerja bosan kebosanan belanja rindu jalan kaliurang keluar rumah mudik pekerjaan jokowi pandemi virus corona nomor satu media kompetisi Komentar Kepala Suku mojok puthut ea membaca kepribadian mojok.co kepala suku bapak kerupuk geopolitik filsafat telor investasi sukses meringankan stres
Kepala Suku

Gaya Menyetir Kendaraan Bisa Mencerminkan Kepribadian Kita?

18 Februari 2021
stereotip suku perempuan MOJOK.CO
Pojokan

Gampang Amat Nilai Kepribadian Perempuan dari Stereotip Sukunya

16 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik

27 Desember 2025
Orang tak enakan jadi debt collector: Bukannya nagih utang malah kasih uang, kerja bukannya nikmati gajian malah boncos kena potongan MOJOK.CO

Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali

30 Desember 2025
38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025

Video Terbaru

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

28 Desember 2025
Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.