Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Penjaskes

Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Juara Ganda Putra, Kado untuk Herry IP

Redaksi oleh Redaksi
28 Agustus 2018
A A
Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Juara Ganda Putra, Kado untuk Herry IP

Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Juara Ganda Putra, Kado untuk Herry IP

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Final All Indonesia di ganda putra bulutangkis Asian Games 2018 berakhir tegang. Marcus Gideon/Kevin Sanjaya menang setelah reli dahsyat di set ketiga.

Meski mempertemukan dua pasang pemain Indonesia, game final ganda putra Asian Games 2018 berlangsung sangat seru. Lewat 3 set ketat, akhirnya ganda putra nomor 1 dunia Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya mengalahkan ganda nomor 9 dunia, Fajar Alfian/Muhamad Rian Ardianto.

Tiga set pertandingan ini mengoleksi skor 13-21, 21-18, dan 24-22. Marcus dan Kevin keok di set pertama.

Set ketiga mejadi set paling mengerikan karena mengalami tiga kali match point. “Jual beli pukulan,” komentar Bu Broto Happy Wondomisnowo, yang ditimpali Bung Valen dengan “reli yang perfect. Hadiahnya dibagi rata saja.”

Lebih tegang lagi, ketiga mencapai poin 22 sama, Kevin sempat berlari cepat saat pertandingan berlangsung untuk mengganti raket.

Di tribun, Puan Maharani tampak berdiri tegang, sementara Megawati Soekarnoputri duduk di sebelahnya.

Mengingat performa kedua pasangan ini yang sama luar biasa, mungkin benar kata Mbak Yuni Kartika, ada “unsur luck” dalam kemenangan Marcus/Kevin. Menurut Fajar/Rian, keunggulan lawan mereka adalah ketenangannya.

Di Asian Games, ganda putra bulutangkis pernah menyumbang emas lewat pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan (2010), kemudian Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (2014).

Final ini adalah pertemuan kedua Marcus/Kevin dan Fajar/Rian tahun ini. Pertemuan pertama terjadi pada turnamen Indonesia Open S1000. Saat itu Fajar/Rian tampaknya masih kaget dengan kecepatan Kevin yang luar biasa. Fajar sebagai playmaker kerap didahului Kevin sebelum dapat menerapkan pola permainannya.

Laga tersebut diakhiri dengan kemenangan mudah Marcus/Kevin 21-13 21-10. Marcus/Kevin memang mengandalkan permainan yang cepat, sementara Fajar/Rian memiliki keunggulan pada placing halus dan pintar mengatur irama permainan.

Pada laga final tanpa pelatih ini (kedua pasangan ini punya pelatih yang sama di pelatnas, yakni Herry IP), keduanya dituntut untuk mampu menyusun strategi. Pada akhirnya, siapa pun yang menang, Herry IP-lah juaranya. Selamat ulang tahun, Pak Herry IP!

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2018 oleh

Tags: asian games 2018bulutangkisfajar alfianherry ipkevin sanjayamarcus gideonMuhamad Rian Ardianto
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Atlet PB Djarum Mojok.co
Kilas

Mimpi Jadi Nyata, Sembilan Atlet Resmi Bergabung dengan PB Djarum

16 Oktober 2025
Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Juara Ganda Putra, Kado untuk Herry IP
Kilas

Kevin Sanjaya/Marcus Gideon Susul Preveen/Melati Menang di Laga Pertama Olimpiade Tokyo 2020

24 Juli 2021
Pojokan

Mencoba Melacak Stereotip Nama Kevin untuk Keturunan Tionghoa di Indonesia

12 Juli 2021
Moknyus

Super Junior dan Jokowi Kolaborasi Goyang Dayung di Seoul

11 September 2018
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.