Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Penjaskes

Cara Bahagia dengan Segelas Bir Dingin

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
31 Maret 2019
A A
Cara bahagia dan bir dingin MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Apakah kamu pernah dibuat heran, ketika mengangkat segelas bir dingin dan mengarahkannya ke bibir menjadi kebiasaan? This is the ultimate cara bahagia.

Ada sebuah keindahan di setiap kerja keras, penderitaan. Ada pula keburukan di setiap kesuksesan. Tiap-tiap manusia bergumul dengan kerja keras masing-masing, dalam kesedihan, dalam pemakluman masing-masing. Pada akhirnya, masing-masing mencari cara bahagia, mencari jalan untuk berlari dari kesusahan, barang sejenak, sekejap saja.

Saya pernah hidup di tengah teman-teman dan keluarga yang begitu dekat dengan alkohol. Hampir setiap malam kami perlu berkumpul, harus saling bertemu, untuk “bertukar gelas”. Kami harus berkumpul, untuk membicarakan kesusahan selama satu hari. O, kami tidak sambat. Fuck, sambat! Kami menertawakan kebodohan dan kebrengsekan masing-masing. Kami menikmatinya, bukan meratapinya.

Kami mencari cara bahagia dari sesuatu yang paling sederhana, yang bisa kami temukan. Dari botol-botol air mineral bekas berisi ciu Bekonang. Dari botol-botol kaca gemuk dengan label sebuah topi yang miring. Dari minuman manis sebagai campuran yang kini tak bisa saya temukan lagi. dari gelas-gelas berembun berisi es batu dan bir dingin.

Bir dingin hampir selalu ada di tengah perjamuan itu. Setiap malam kami menghabiskan berbotol-botol bir dingin dengan lambang sebuah bintang. Paginya kami memesan lagi ke seorang teman yang bisa menyediakan bir dengan cepat. Kami menyimpannya di dalam kulkas, sebagai teman meracau malam harinya. Begitu terus, berulang, sampai kami tenggelam di dalamnya.

Tidak cukup satu botol, entah. Entah, tidak pernah puas dengan satu gelas bir dingin. Cara bahagia ini menyenangkan, meski kami tidak tahu, tidak pernah menyadari mengapa kami mengiklaskan diri kami tenggelam di dalamnya. Satu hal yang kami pahami adalah kesusahan dan masalah menjadi lebih lucu ketika bir dingin sudah ikut menghentak.

Bukan cara bahagia yang baik memang. Kami menjadi buncit bersama-sama, kami tidak sehat bersama-sama. Namun kamu tak bisa mencegah kami bahagia. Bergelas-gelas bir dingin itu mengalun menemani malam di tikungan bau pesing, di toko kelontong yang ramainya bikin telinga pekak, di sebuah gang gelap ditemani tikus wirog berlarian di antara kaki, memakan muntahan kami yang tak kuasa ditampung perut buncit.

Mengapa kami, dan mungkin kamu, akui saja, tak pernah puas dengan satu gelas bir dingin? Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Jerman, bir mengandung senyawa yang benama hordenine. Senyawa tersebut dapat mengaktifkan hormon dalam otak dan dapat membuat peminumnya merasa bahagia.

Hordenine, yang banyak terkandung dalam malted barley, bahan utama minuman beralkohol ini, mengaktifkan reseptor dopamin dalam otak. Ini kemudian mengeluarkan senyawa bahagia memicu bagian otak yang bertindak sebagai pengambil keputusan.

Hordenine ampuh mengangkat semangat dan rasa percaya diri peminumnya. Kurang lebih, peminum bir biasanya akan merasakan perasaan gembira, merasa asyik dan membuat penikmatnya seolah-olah tidak ingin berhenti menenggak cairan agak pahir, manis, dan kadang gurih itu.

Hordenine, menurut peneliti memicu proses yang mereka sebut dahaga hedonik, semacam dorongan untuk mengonsumsi makanan atau minuman demi kenikmatan alih-alih lapar atau haus. Oh yes, itu jenis gaya hidup “hedon” yang menyenangkan. Percaya sama saya.

Sebelum mencapai kesimpulan tersebut, periset dari Friedrich-Alexander-Universitat Erlangen-Nurnberg mengamati sekitar 13 ribu molekul makanan. Mereka menemukan bahan yang dapat mengaktifkan reseptor dopamin, layaknya dopamin itu sendiri. Menggunakan data dari 13 ribu molekul, periset dapat membuatnya mengerucut pada 17 kandidat.

Hasil paling menjanjikan ditemukan pada hordenine dalam bir. Demikian dilaporkan dalam jurnal Scientific Report. Maka masuk akal ketika orang Jerman tak pernah mau melewatkan Oktoberfest di mana mereka bisa mandi pakai bir dingin. Betul-betul secara literal, mandi bir. Sebuah cara bahagia yang tiada duanya. Dan mungkin, cara mati yang paling menyenangkan yang tersedia di luar sana.

Masing-masing punya cara bahagia. Terutama untuk melawan segala sesak di dalam kepala. Di dalam kegilaan masing-masing, di dalam kekecewaan masing-masing, di dalam penderitaan masing-masing. Mari mabuk secara teratur, ketimbang gila digilas oleh manusia.

Terakhir diperbarui pada 31 Maret 2019 oleh

Tags: bir dingincara bahagiacara biar nggak gilagila
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Berbalas Fiksi

Hari yang Aneh bagi Seseorang yang Baru Saja Ditinggalkan

21 Maret 2019
ketidakbahagiaan hal-hal-kecil-yang-membuat-kita-bahagia
Sensus

Hal-hal Kecil yang Selalu Berhasil Membuat Kita Bahagia

10 Maret 2019
Luna Maya MOJOK.CO
Penjaskes

Hidup Bahagia Seperti Luna Maya Menjauhkanmu dari Diet yang Menyiksa

11 Januari 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.